Kadang kita hanya memandang yang baik namun, tidak dengan yang terbaik
****
Rain memutuskan untuk kembali ke kelas karena dia sudah membolos 2 jam pelajaran. Dia tidak ingin menambah masalah, masalah yang kemarin saja belum usai jadi dia tidak mau membuat masalah baru
Saat memasuki ruang kelasnya, ternyata disana terdapat guru yang sedang mengajar. Ah, mata pelajaran Fisika"Rain, dari mana saja kamu?? 10 menit lagi istirahat baru kembali"
Itu suara guru fisika nya, Bu Risti namanya. Guru bertubuh gempal itu terlihat sangat tidak menyukai keberadaan Rain disana
"Saya tadi sedang ada urusan di ruang guru sebentar Bu"
Sesaat Bu Risti meletakkan spidol di meja dan berjalan mendekatinya yang masih berada di ambang pintu
"Jarak kelas kamu ke ruang guru hanya memakan waktu 1 menit, bahkan kurang dari satu menit. Bagaimana bisa kamu bolos 2 jam mata pelajaran??"
Rain hanya diam. Percuma jika dia menjawab pertanyaan dari guru itu. Dia akan terus tersudutkan seperti ini
"Sepertinya dulu kamu anak yang rajin, anak-anak kebanggaan guru. Tapi kenapa jadi seperti ini??"
Rain lagi-lagi hanya terdiam tanpa berniat menjawab ataupun menatap mata guru di depannya
"Dia rajin cuma untuk nutupin kebusukan dia Bu"
"Muka polosnya juga buat cover doang tuh kayanya"
Rain berusaha untuk bernafas agar hatinya tenang tidak bergemuruh seperti ini
"Jam pulang nanti, jangan langsung pulang. Bersihkan buku-buku di perpustakaan sebagai hukumannya" kata Bu Risti tak terbantahkan
"Sekarang kembali duduk ke tempatmu"
Rain mengangguk perlahan, lalu berjalan menuju tempat duduknya yang berada di urutan kedua dari depan dan urutan ke tiga dari pintu
Tapi saat sampai disana dia malah menemukan teman sekelasnya yang bernama Farhan menempati tempat duduknya
"Far, tas g-"
"Lo pindah ke belakang"
Raut wajah Rain berubah detik itu juga. Lalu, dia memaksakan untuk tersenyum dan mencari keberadaan tempat duduk barunya
Ternyata benar, Rain duduk di paling belakang pojok pula dan yang lebih parah dia tidak mempunyai teman sebangku.
Tidak apa-apa Rain, meninggal pun kamu di kubur sendirian bukan bersama teman seperkuburan berusaha menguatkan dirinya sendiri
Saat Rain duduk di bangkunya bel istirahat pertama pun berbunyi nyaring. Rain menghembuskan nafas lega karena dia tidak perlu mendengarkan ocehan guru yang sangat dia tidak sukai itu
Rain tentu saja mempunyai alasan kenapa dia tidak menyukai guru fisikanya, karena sikap beliau padanya saja acuh seperti itu. Rain tidak tau salahnya apa
Ini jam istirahat, karena Rain tidak pernah membawa bekal dan di tambah lagi Rain sedang malas pergi ke kantin jadi dia memutuskan untuk melamun sambil menidurkan kepalanya di meja. Berupaya untuk menenangkan dirinya sendiri
Perutnya sakit karena sedang banyak pikiran, di tambah lagi tadi pagi dia lupa sarapan. Lebih tepatnya sengaja lupa sarapan. Dia tidak ingin bertemu tatap dengan sang kakak di satu meja makan
Namun tiba-tiba dia melihat ada kotak bekal di depannya ternyata ada seorang gadis yang memberinya makanan
"Kamu siapa??" Tanya Rain ramah
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Teen FictionRain Davira Aileen, gadis yang tidak menyukai keramaian namun sekarang dia harus menanggung resiko sebagai salah satu gadis populer di sekolahnya. Itu semua karena dia menjalin hubungan dengan Kapten Tim Basket kebanggan sekolah Karena suatu kejadia...