28. Painful

16 3 16
                                    

Happy Reading 💜

###

Terlalu berharap padamu karena tak pernah sedikitpun terlintas, jika suatu saat kaulah alasan kenapa aku terluka
Tetapi, hari ini entah untuk keberapa kalinya aku tersadar
Luka terbaik, adalah luka yang di sebabkan oleh orang terdekat

Yaitu kamu

__________________________

Suasana kantin sangatlah ramai, penuh, dan sesak. Semua siswa-siswi mengantri dengan ricuh berusaha mendapat giliran untuk membeli makanan yang di inginkan namun, ada juga yang hanya menumpang duduk di kantin ataupun sekedar melihat cogan cecan berkeliaran pada jam istirahat ini

"nih" Cowok itu menyerahkan makanan berupa bakso kearah cewek yang sedang duduk menunggunya

Mereka adalah Reyhan dan Diva yang sedang kelaparan. Tadinya taman belakang sekolah yang menjadi tujuan mereka untuk mengobrol namun, lapar melanda keduanya

"makasih, sayang" Diva mengucapkan terima kasih dengan manja

Reyhan hanya meliriknya sekilas lalu, duduk di depan gadis itu tanpa membalas ucapan manja tersebut.

Diva mengerucutkan bibirnya atas respon yang di berikan oleh Reyhan
Sangat menyebalkan!

Mereka makan dalam diam, lebih tepatnya Diva yang makan dalam diam. Sedangkan Reyhan, minum dalam diam sambil sesekali melihat kearah ibu penjual bakso yang sepertinya merasa kesusahan karena banyak sekali murid-murid yang menyerobot antrian

"kenapa? kamu mau bantuin Bu Darmi?" tanya Diva ketus

Dia pura-pura merajuk karena ingin mengetahui bagaimana cara Reyhan membujuk agar dirinya kembali seperti semula

"ngga, cuma kasian" jawab Reyhan seadanya

Diva berhenti dari kegiatan makan nya dan menatap kearah Bu Darmi dan Reyhan bergantian "kasian tanpa sebuah tindakan itu sama aja omong kosong"

Reyhan menaikan satu alisnya, bingung bagaimana dia harus menyikapi sikap gadis ini "kamu lagi berdarah?"

Diva mendelik tajam kearah Reyhan, suara cowok itu sangat lantang saat mengucapkan berdarah.

Ya Tuhan, kenapa pacarku berbeda? rutuk Diva dalam hatinya

"frontal banget" sinis nya

Reyhan hanya menaikan bahunya enteng dan kembali melanjutkan sedotan pada es jeruk yang di pesannya

Diva malah fokus memperhatikan gelagat yang dilakukan Reyhan, bahkan sampai jumlah helaan nafas cowok itu di hitung olehnya

"emang ya, cewek kalo liat cowok blesteran bumi dan surga itu nyeremin" Reyhan menyeletuk dengan sangat percaya diri

cih!

"blesteran kentang dan lumpur kamu mah" balas Diva

Lalu Reyhan terdiam lagi, dia benar-benar fokus pada apa yang sedang di minumnya. Diva jadi merasa insecure dengan es jeruk

"Sedot juga beling dari gelas nya Rey" sindir Diva lalu melanjutkan makan

"ubun-ubun kamu sini aku sedot"

Ah, Reyhan sedang cosplay menjadi kuyang sepertinya

Tiba-tiba saja satu ide yang sejak jam pertama berbunyi terlintas begitu saja di otak cantiknya "Rey, besok pas pulang sekolah aku mau ngajak Rain ketemuan di cafe yang biasa"

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang