29. Ugly Boy

15 3 13
                                    

Hai, aku kembali ke lapak RAIN setelah sebelumnya aku ngurusin anak baru yang dalam waktu dekat akan publish

Sedikit lupa sama alur nya tapi, untung nya aku udah nyusun alur RAIN di memo

Menurut aku, ini adalah part paling hmm :( Entah menurut aku doang atau kalian juga? Aku tidak tahu

Oke lah, Let's enjoy syg ku!💜😊

###









Hati seolah misteri. Tinggal dalam tubuh yang sama namun, kita tak sanggup memahaminya

Hati seolah misteri, menjatuhkan perasaan pada orang yang tak kita duga sebelum nya

Hati seolah misteri yang kadang membuat kita tersesat dalam perasaan tak berujung

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Rain sudah bersiap-siap berangkat sekolah namun, sebelum tangan nya memegang knop pintu Bagas memanggilnya dengan suara keras. Kakak nya itu masih berada di undakan tangga terakhir, sepertinya baru saja turun

"Rain"

Nada suara Bagas tidak seperti biasanya, kini malah terdengar lebih ramah dan lembut. Rain masih enggan untuk menoleh dan bersitatap dengan Bagas

"Liat gue" Bagas menitah dengan nada lembut namun tegas

Rain menelan ludah nya paksa "Kalo mau ngomong, ngomong aja. Telinga aku masih berfungsi dengan baik" mencoba mengeluarkan nada sinis yang membuat Bagas segera mempersilahkan nya pergi. Agar Bagas tidak melihat wajah kacau dan mata sembab nya

"Kenapa lo pake kacamata? Padahal mata lo gak minus" Bagas mulai melangkah mendekat kearah Rain yang terdiam di dekat pintu keluar

"Mata aku bintit"

Ayolah Rain! Alasan macam apa itu?

"Ngintipin siapa?" tanya Bagas enteng namun tak kunjung mendapat balasan dari adiknya. Rain tetap terdiam dan enggan menatapnya

"Lihat gue, dek"

Hanya di sapa seperti itu saja, Rain seolah lupa bahwa semalam dia menangis dengan deras. Terkejut? Tentu saja, Rain sangat rindu dengan panggilan menenangkan seperti itu. Dia jadi merasa benar-benar di cintai dan di sayangi oleh kakak nya

"Rain.."

Pegangan tangan Rain pada knop pintu semakin mengencang saat dia sudah menyadari bahwa Bagas tepat berada di belakang nya "Semalem kenapa gak tidur? Mikirin apa?"

Rain tidak menyadari bahwa air mata sudah mengalir dari kedua mata nya. Detik selanjutnya Bagas terdiam saat melihat kedua bahu adik nya bergetar. Bagas pun membalikkan badan Rain dengan paksa

Dan benar saja, Rain sedang memakai kacamata untuk menutupi mata sembab nya. Gadis itu lucu saat hidung nya merah karena menangis

"Gue anter lo sekolah ya.."

Bagas hanya tersenyum tipis saat air mata Rain bertambah deras namun, Rain sama sekali tidak terisak. Detik selanjutnya, degup jantung gadis itu seolah berhenti saat Bagas memeluk nya dengan erat. Benar-benar menjadi tameng untuk nya

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang