Happy Reading
###
Bukan kepergianmu yang aku takutkan. Tapi, bagaimana caramu pergi, itulah yang paling aku takutkan
Bisa saja saat itu aku kecewa padamu, atau bagian yang terparah adalah,
Bisa saja aku membenci mu dan tidak pernah memandangmu penuh harap seperti dulu lagi******
Terhitung sudah 2 Minggu lamanya sejak Rain pertama kali nya masuk sekolah setelah dia sakit selama 3 hari, semuanya berubah. Entah apa yang menyebabkan hidupnya kembali seperti dulu, sebelum tragedi perlombaan
Dari perubahan sikap Farel padanya, perubahan para teman-teman sekolah dan juga teman-teman sekelasnya. Bahkan, pihak Ekstrakurikuler Voli yang dulu sangat Rain sukai memintanya untuk kembali menjadi bagian dari mereka
Rain bingung, kaget, semua rasa bercampur dalam benak nya. Bahkan hingga sekarang pikiran Rain masih di penuhi oleh rentetan kejadian itu
Bukan Rain tidak senang atas pertanda baik yang sedang di alaminya namun, dia hanya merasa heran
Bisakah seseorang yang semula mempunyai rasa benci hingga membeludak padanya, berubah dalam hitungan hari dan bersikap baik seolah-olah tak terjadi apa-apa?
"Gimana? Kamu mau setujuin permintaan Pak Vito?"
Farel bertanya padanya. Sekarang mereka sedang dalam perjalanan pulang, Farel mengantar Rain seperti biasa menggunakan motor gede andalan cowok itu
"A-aku bingung sendiri Rel"
Rain menjawab seadanya karena dia juga bingung dengan keputusan yang akan dia ambil
"Kenapa harus bingung? Kalo kamu masih suka sama voli ya terima aja, gausah mikir dua kali"
Rain yang semula memeluk pinggang Farel, kini melepas pelukannya. Dia lebih memilih tidak berpegangan pada Farel dan mencoba menghiraukan Farel, Rain hanya diam sambil melihat jalanan yang mereka lalui
"Besok aku mau kamu temuin Pak Vito, bilang kalo kamu setuju buat masuk ekskul voli lagi"
Kening Rain berkerut, dia tidak terima di titah seenaknya seperti itu. Meskipun Farel adalah kekasihnya tapi, Rain tidak suka jika ada yang mengatur-atur nya
"Aku udah gede Farel. Aku udah bisa ambil keputusan aku sendiri, dan aku gak butuh kamu buat ikut campur dalam hal ini.." pandangan Rain mengarah pada Farel yang sedang mengendarai motor walaupun dia tau Farel tidak akan balas menatapnya
"Aku mencoba buat jadi dewasa, aku coba buat pikirin keputusan yang aku bakal ambil secara matang-matang.. supaya untuk ke depan nya aku gak nyesel" lanjutnya
"Kenapa harus mikir-mikir kalo kamu suka?" Sahut Farel tak mau kalah
Satu dari sifat mereka yang sangat tidak cocok apabila di persatukan seperti ini. Mereka berdua sama-sama mempunyai sifat keras kepala yang benar-benar akut. Mereka tidak akan mengalah jika lawan nya belum kalah
"Rel, ini bukan soal suka atau ngga suka. Kamu mana ngerti rasanya di perlakukan kaya sampah masyarakat yang bahkan menurut aku kesalahan itu murni salah paham.. jujur, sampai detik ini aku masih inget dengan jelas gimana mereka memandang aku bagaikan seorang pendosa yang gabisa di maafkan, gimana sikap mereka ke aku, gimana tajam nya perkataan mereka ke aku saat itu, gimana terpuruk nya aku saat itu.."
Rain mulai merasa sesak dan rasanya dia ingin tumbang di atas motor Farel detik ini juga
"Dan.. g-gimana saat itu perlakuan kamu ke aku Rel.. bahkan sekarang aku kaya ngerasa takut dan ragu ke kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Teen FictionRain Davira Aileen, gadis yang tidak menyukai keramaian namun sekarang dia harus menanggung resiko sebagai salah satu gadis populer di sekolahnya. Itu semua karena dia menjalin hubungan dengan Kapten Tim Basket kebanggan sekolah Karena suatu kejadia...