Kedatanganku yang mendatangkan masalah baru untukmu.
#####
Saat waktu pulang telah tiba, Rain memasukan buku-buku ke dalam tasnya dan membereskan tempat duduk agar bisa segera pulang
"Kalo udah pulang, kunci pintunya yang rapet ya. Awas kalo ada yang ilang, Lo orang pertama yang gue curigai"
Salah satu teman sekelasnya memperingati Rain, entah perkataan gadis itu bisa disebut memperingati atau mengancam. Rain tidak ingin ambil pusing akan hal itu
"Oke, mari kita pulang.."
Tidak melupakan apa yang temannya bilang tadi, Rain mengunci pintu kelas dan memastikannya benar-benar terkunci rapat. Setelah benar-benar terkunci, barulah Rain meninggalkan kelas
Rain membiarkan kunci tergantung di pintu, agar satpam sekolah yang mengambilnya
Dia berjalan hingga hampir keluar dari area sekolah, langkah nya terhenti saat dirinya berada persis di depan kelas Reyhan yang memang berada di depan gedung sekolah
Rain pun berhenti sekaligus melihat ke dalam kelas, melihat suasana kelas yang hanya tampak beberapa siswa yang mengikuti Ekskul Futsal
Otomatis disana juga ada Reyhan
Jiwa penasaran Rain muncul, terlebih lagi pikirannya melayang pada kejadian di kantin tadi
Bukan kejadian tapi, yang lebih tepat adalah sikap Reyhan padanya di kantin tadi
Dari mulai perubahan tingkah dan raut wajah sangat terlihat jelas bahwa ada yang sedang mengganggu pikiran Reyhan
Tanpa pikir dua kali, Rain memasuki kelas Reyhan. Rain berusaha mengabaikan tatapan teman-teman Reyhan yang mengarah padanya
"Ehem, di samperin tuh" goda salah satu siswa
"Daripada kita jadi nyamuk, kita duluan ke lapangan. Jangan lama-lama Rey"
Gerombolan siswa itu pun pergi meninggalkan kelas dan meninggalkan Rain dan Reyhan
Sepeninggal anak-anak itu, suasana menjadi canggung. Dan Rain tidak menyukai itu
"Bukannya sekarang Lo gak ada jadwal latihan ataupun ngelatih?"
Jelas saja Rain mengetahui jadwal kapan Reyhan latihan dan kapan Reyhan melatih Tim futsal lain, orang Reyhan orangnya sangat terbuka padanya
"Iya, cuma ada perlu di lapangan" jawab Reyhan singkat tanpa menatap Rain
Keheningan pun melanda keduanya
"Rey, gue punya salah sama Lo?" Tanya Rain raguReyhan tersenyum sekilas, kali ini sambil memandang wajah Rain
"Nggak"Jawaban Reyhan memang tidak tapi, nada bicara dan sikap nya pada Rain sangat menunjukkan bahwa ada sesuatu yang dia sembunyikan
"Rey, Lo bilang ke gue kalo ada masalah apapun, gue harus cerita ke Lo, tapi Lo malah gini"
Rain kesal sendiri melihat tingkah sahabat kecilnya yang seolah-olah memendam masalah nya sendiri tanpa mau berbagi cerita padanya
Lagi-lagi Reyhan hanya tersenyum, tidak. Kali ini Reyhan bukan tersenyum tapi, lebih ke arah menyeringai sambil memainkan pulpen di tangannya
Seperti awal tadi, Reyhan tidak menatap Rain. Tatapannya malah teralih pada pulpen yang bergoyang itu
"Kadang, ada masalah yang bisa di ceritain sama orang, ada juga yang nggak Rain. Kalo orang itu gak mau cerita, ya Lo gak bisa maksain..." Tepat setelah kalimat itu berakhir, tatapan mata Reyhan beralih pada Rain "Lo harus tau batasan Ra kalo mau cerita. Lo harus bedain itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Teen FictionRain Davira Aileen, gadis yang tidak menyukai keramaian namun sekarang dia harus menanggung resiko sebagai salah satu gadis populer di sekolahnya. Itu semua karena dia menjalin hubungan dengan Kapten Tim Basket kebanggan sekolah Karena suatu kejadia...