9. Kecewa yang Terpendam

24 7 6
                                    

Kamu, adalah orang pertama yang ku cari saat dunia sedang tak berpihak padaku. Lantas, apa yang akan ku lakukan jika kau malah memihak pada dunia??

###

Hari, seperti biasanya Rain sekolah. Dengan mempersiapkan segalanya sendiri dan lagi-lagi dia berpura-pura untuk melupakan sarapan, padahal kemarin dia tidak makan apapun kecuali es krim yang dia dan Reyhan beli kemarin

Tidak ada obrolan di rumah itu

Bagas sibuk sendiri, dan Rain juga begitu. Lebih tepat nya Rain berpura-pura sibuk agar Bagas juga berpikir bahwa Rain bisa lebih tidak peduli padanya

"Aku berangkat"

Hanya kata itu yang di ucapkan Rain pertama kali dari saat dia bangun dari tidurnya. Respon Bagas pun tidak ada

Suara Rain hanya segelintir angin di pagi hari yang tenggelam di antara kicauan burung

Rain menunggu kedatangan ojek online nya di depan rumah dia juga melihat kakaknya yang akan bersiap untuk berangkat sekolah juga, tentu saja dengan mobil nya

Bagas tidak melihat Rain sedikitpun, memasuki mobilnya begitu saja dan melajukan mobilnya begitu saja melewatinya

Tanpa ada klakson sebagai teguran

"Mba, Mba Rain ya??"

Sampai driver ojek online memanggil namanya saja dia tidak mendengar karena saking fokus memperhatikan Bagas

"I-iya Mas"

Driver itu pun mengambilkan Helm untuknya dan Rain pun naik ke motor lalu motor melaju menuju sekolah

Di perjalanan Rain pun melamun, pikirannya penuh dengan kata-kata Bagas kemarin. Jadi, apa karena kecelakaan itu sikap Bagas padanya berubah drastis?? Itu bearti Bagas menaruh benci yang membuncah pada dirinya

Juga memikirkan Farel, semenjak kejadian Lomba ekskul beberapa bulan yang lalu memang benar sikap Farel juga berubah. Tidak lagi se-perhatian dulu padanya

Kepalanya benar-benar di penuhi banyak pikiran yang membuatnya gila, obat yang sangat di butuhkannya sekarang telah hancur lebur di tangan Reyhan

Tanpa dia sadari, sekolahnya sudah terpampang jelas di hadapannya kini

Rain turun dan memberikan uang kepada Driver ojek online itu

Dan mulai memasuki area sekolah nya dengan wajah yang biasanya Rain tampilkan. Wajah yang entah lah, tak ada gairah hidup sama sekali di wajah nya itu

"Weh, Mba Iin baru sampe ternyata"

Pertanyaannya, kenapa Rain harus berjalan melewati parkiran untuk menuju kelas nya??

"In, tau gak?? Kemaren gue lupa beli koran"

Reyhan tertawa keras karena ucapannya sendiri. Rain jadi curiga dengan kejiwaan sahabatnya itu

"Apa yang lucu si Rey?? Receh Lo"

"Emang gak lucu tapi, gue lagi ngidam buat ketawa"

Reyhan dan Rain berjalan beriringan menuju kelas masing-masing

Tiba-tiba Reyhan mencekal tangan Rain
"Kenapa si Rey??"

"Cowok Lo"

Refleks Rain melihat ke arah kanan, dan benar saja disana Farel melihat kearah Reyhan dan juga dirinya

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang