[⚠️🔞 MODERN AU! Eren x Reader]
Eren Jeager, laki-laki berumur 19 tahun dengan masa depan cemerlang. Lahir dari pasangan kaya Jaeger, sebagai penerus perusahaan keluarga bersama kakak tirinya.
Ia mulai membangun hidupnya di Tokyo setelah lama meneta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa-apaan wajah itu? Sepertinya kau tidak bahagia, eh?"
Eren menoleh—hendak bertanya bagaimana gadis itu bisa masuk ruangannya—namun belum sempat bicara, Sasha Blouse sudah melempar majalah dengan tulisan VOGUE di sampulnya.
Perhatian Eren bukan tertuju pada judul besar itu, namun gambar sampulnya yang menunjukan ia bersama sang tunangan, Mikasa Ackerman.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bukankah terlihat romantis?" Wajah Sasha berubah merah dengan mulut yang terbuka lebar, "ah, aku jadi lapar membayangkan hal-hal romantis."
"Ada keributan apa ini? Sasha, jangan basahi berkas Eren dengan air liur mu itu!" Connie Springer datang memperingati Sasha, namun gadis ber-kuncir kuda itu tampak tidak mendengarkan dan malah membayangkan makanan yang membuat liur nya benar-benar hampir menetes.
"Ck, dasar." Gerutu Connie.
Eren menyingkirkan majalah itu ke ujung mejanya; berusaha tidak mempedulikan sampulnya.
Saat kedatangan pertamanya, media masa sangat menyoroti Eren—karena selain menjadi penerus perusahaan keluarga, ia juga seorang tunangan dari Mikasa Ackerman—model yang tengah naik daun.
Sebenarnya tidaklah begitu spesial, karena pertunangan itu terjadi bukan karena keinginan Eren, namun keinginan kedua orang tuanya dan orang tua Mikasa yang sudah berteman sejak lama. Tentu ia tidak mencintai Mikasa, namun tampaknya gadis itu berharap lebih kepada Eren.
Kehebohan itu diperkeruh dengan VOGUE Japan yang meminta keduanya menjadi pasangan model untuk VOGUE edisi Februari; sebulan sesudah Eren pindah ke Tokyo—setelah lama menetap di Jerman.
"Tidak bisakah kalian meninggalkan aku sendiri? Dan jangan pernah masuk ruangan ku tanpa mengetuk!" Tegas Eren. Sasha dan Connie berhenti bercakap kemudian meminta maaf dan pergi dari hadapan Eren.
Sepertinya, laki-laki itu tampak tempramen akhir-akhir ini. Pikir Sasha dan Connie.
Setelah kedua orang itu pergi, Eren mengusap pipinya gusar. Ucapan ibunya kembali terngiang di kepala.
