"KAU PIKIR KAU SIAPA?!"
Y/N menatap Eren dengan mata penuh kemarahan namun juga berkaca-kaca; membuat Eren di luputi rasa sakit pada hatinya.
Tatapan Y/N jelas dipenuhi kebencian; kebencian terhadap dirinya.
Eren terdiam. Bagaimana bisa ia menjawab ketika Y/N begitu marah saat mereka bertemu?
Laki-laki itu memang sudah menduga semuanya akan jadi seperti ini. Namun Eren tidak menyangka hari ini datang tanpa ia duga. Sekarang, ditempat ini.
Eren menatap Y/N. Ia masih sangat sangat cantik, namun raut wajah itu tidak berbohong jika Y/N selama ini bekerja dengan keras untuk dirinya sendiri dan juga Orion.
Laki-laki itu rindu, rindunya bahkan sanggup membuat napasnya tercekat.
"Orion, mari kita pulang."
"Ibu hentikan.. sakit.." rengek Orion.
Y/N menggenggam pergelangan tangan Orion dengan dan sedikit menariknya mendekat, bermaksud agar anaknya menjauh dari Eren. Namun ia tidak menyangka jika genggamannya terlalu kuat sampai membuat Orion kesakitan.
"Kau membuatnya kesakitan." Eren dengan cekatan menjauhkan Orion dari jangkauan Y/N.
Sementara itu, Aisha kini berada dalam gendongan Floch. Keduanya pergi menjauh demi memberikan ruang pada kedua orang dewasa itu. Aisha memeluk leher Floch dengan erat, sisa rasa takutnya membuat gadis kecil itu sedikit tantrum. Floch mengelus punggung Aisha dan segera memasuki mobil; menunggu disana.
Orion mencengkram celana Eren dengan erat, ia bersembunyi dibalik kaki jenjang Eren; menatap Y/N dengan sorot ketakutan dimatanya.
Hati Y/N serasa berhenti berdetak detik itu juga ketika sadar bahwa ia menakuti anaknya sendiri.
"Apa maksudmu? Kenapa kau lakukan itu?" Lirih Y/N; tak lagi bisa membendung air mata yang sedari tadi mendesak keluar.
Eren menatap Y/N dengan emosi yang sama. Mata emerald nya berkabut dan berair hingga sosok Y/N terlihat mengabur dalam penglihatannya.
Eren berharap ia bisa memeluk tubuh itu dengan erat dan mengobati rasa rindunya yang tak lagi dapat ditolerir. Namun ia tau Y/N pasti akan menolaknya, mungkin bahkan hanya untuk menyentuh tangannya, Y/N tak sudi.
"Kau tidak punya hak apa-apa terhadap kami," Y/N menatap Eren dengan mata berkaca-kaca, "aku berhak membawa anakku pulang."
"Kau memakai cara yang salah. Kau memaksanya." Eren memberi jeda; matanya menatap Orion yang berlindung dibelakangnya, "dan.. darahku mengalir dalam diri anak ini, dia adalah anakku juga."
"Apa?" Y/N menatap Eren, "apa aku tidak salah dengar?"
Y/N melempar senyuman sarkas, beberapa detik kemudian tertawa layaknya sehabis menonton opera komedi yang mengundang gelak tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟗 𝐓𝐄𝐍𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐎𝐅 𝐄𝐑𝐄𝐍 𝐉𝐄𝐀𝐆𝐄𝐑
Hayran Kurgu[⚠️🔞 MODERN AU! Eren x Reader] Eren Jeager, laki-laki berumur 19 tahun dengan masa depan cemerlang. Lahir dari pasangan kaya Jaeger, sebagai penerus perusahaan keluarga bersama kakak tirinya. Ia mulai membangun hidupnya di Tokyo setelah lama meneta...