SATU BULAN KEMUDIAN
München, Jerman.
7:30 pagi.
Di sebuah mansion besar, terdapat dua insan yang masih bermimpi dalam tidur mereka.
Cahaya matahari mengintip dari balik gorden, menerangi kulit putih seorang gadis yang kini mulai terbangun dari tidurnya. Sebuah tangan besar memeluknya dari belakang; sangat posesif, seolah tidak membiarkan gadis itu beranjak dari kasur.
Y/N mengelus tangan Eren yang melingkar di pinggangnya, sebelum gadis itu kemudian berhasil keluar dari kungkungan lengan Eren. Dengan kekehan kecil, Y/N mengecup kening Eren yang masih tertidur dengan nyenyak, kemudian menatap wajah laki-laki itu dengan lekat.
"Aku akan masak pagi ini Eren, jadi tetaplah tidur ya?"
Dengan riang, Y/N melangkah keluar kamar tanpa menoleh ke arah Eren yang kini berusaha menyembunyikan senyuman nya walau matanya masih terpejam.
"Dia tidak menyadari aku sudah terbangun dari tadi rupanya." Gumam Eren.
Y/N berjalan menuju dapur. Seperti biasa, kediaman Eren di Jerman juga mengharuskan para pelayan tidak ada dirumah. Eren bilang, ia suka ketenangan hingga tidak bisa diganggu. Lagipula, kedua insan itu kini meninggali rumah ini. Mereka menginginkan privasi—lebih tepatnya keinginan Eren, karena laki-laki selalu saja berbuat aneh terhadap Y/N.
Salah satunya, memeluk Y/N dari belakang dan mengendus wangi tubuh gadis itu.
"Wangi strawberry.." gumam Eren, hampir bisikan ditelinga Y/N.
Y/N berhenti memotong bawang, kemudian menoleh. "Selamat pagi, Eren."
"Selamat pagi, cantik." Balas Eren. Laki-laki itu bergerak menciumi bahu Y/N yang lebih rendah.
Sementara Y/N mulai kembali memotong beberapa sayuran yang akan menjadi bahan masakan nya untuk sarapan. Muncul ide jahil di kepala Eren. Laki-laki itu sengaja memasukan tangan nya kedalam gaun tidur Y/N yang pendek, kemudian menggenggam payudara Y/N dengan satu tangan—yang sontak membuat gadis itu agak terperanjat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟗 𝐓𝐄𝐍𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐎𝐅 𝐄𝐑𝐄𝐍 𝐉𝐄𝐀𝐆𝐄𝐑
Fanfiction[⚠️🔞 MODERN AU! Eren x Reader] Eren Jeager, laki-laki berumur 19 tahun dengan masa depan cemerlang. Lahir dari pasangan kaya Jaeger, sebagai penerus perusahaan keluarga bersama kakak tirinya. Ia mulai membangun hidupnya di Tokyo setelah lama meneta...