Osaka diguyur hujan lagi. Matahari malu-malu menampakkan diri, hingga suhu di Osaka juga terasa lebih dingin dan agak berkabut. Walau intensitas hujan tidak lebat, tetap saja itu cukup membuat trotoar dan jalan raya tergenang air.
Y/N memeluk dirinya di kursi penumpang, memperhatikan keluar jendela mobil yang berembun. Matanya tertuju pada sosok Eren, yang tengah menuntun Orion masuk ke dalam sekolah dengan satu tangan lain memegang payung; melindungi diri mereka dari rintikan hujan yang belum sepenuhnya reda.
4 menit berlalu, Eren kembali kedalam mobil dan melipat payung itu sebelum menyimpan nya di kursi belakang.
Tangan di kemudi, menghela napas sejenak, matanya mempelajari gerak gerik Y/N.
"Butuh jaket tambahan?" Tanya nya dengan perhatian.
Menggeleng, Y/N menatap keluar jendela. Eren berdehem ketika mendapat jawaban sebegitu dingin nya dari si wanita. Dengan pelan ia mengatur posisi agar lebih mendekat kearah Y/N, guna melihat ekspresi wanita itu.
Mata Y/N bergerak kearah Eren, menangkap tatapan itu dengan sedikit gugup. Pasalnya, bahu mereka saling bersentuhan. Bukan hanya bahu, wajah Eren juga begitu dekat.
"Y/N." Eren meraih dagu Y/N dengan hati-hati.
Y/N tidak memberontak, ia menuruti perintah Eren dan bertatapan selama beberapa saat. Hatinya berdegup kencang dan pipinya terasa merah padam.
Jari Eren bergerak dengan sangat perlahan, menyapu rona di pipi Y/N. Mata emerald sayu dan juga memabukkan itu membuat Y/N terpikat, terbuai, dan hanyut di dalamnya.
Getaran dan rasa rindu yang susah payah ia sembunyikan terasa begitu mudah untuk diluapkan. Seperti tidak ada lagi jarak diantara mereka.
Eren berbisik, "Tatap aku walau hanya semenit saja. Tetaplah seperti ini. Jangan bergerak, sayang."
.. Huff."
"Huff.."
"... Huff."
Y/N memandangi sekelilingnya dengan guratan bingung dan panik. Ini bukan mobil seperti yang tadi ia lihat.
Keringat di pelipis membasahi dahi, juga napas yang memburu bak berlari marathon seharian penuh. Matanya menangkap Orion yang tertidur pulas dibawah selimut tebal, yang juga menyelimuti dirinya.
Y/N menutup wajahnya yang merah padam dan bergumam dalam hati jika ia sangat malu telah bermimpi sesuatu yang sangat liar tentang Eren.
Sentuhan, kecupan, ciuman, juga suara erotis yang menggema di dalam mobil sesempit itu masih terputar dan terdengar jelas di kepalanya.
Hanya mimpi.. Ujar Y/N dalam hati, menenangkan dirinya sendiri.
Tapi mimpi macam apa, itu?
"Astaga, ada apa dengan diriku.." Y/N mengusap pipinya gusar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟗 𝐓𝐄𝐍𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐎𝐅 𝐄𝐑𝐄𝐍 𝐉𝐄𝐀𝐆𝐄𝐑
Fanfiction[⚠️🔞 MODERN AU! Eren x Reader] Eren Jeager, laki-laki berumur 19 tahun dengan masa depan cemerlang. Lahir dari pasangan kaya Jaeger, sebagai penerus perusahaan keluarga bersama kakak tirinya. Ia mulai membangun hidupnya di Tokyo setelah lama meneta...