XIII. Ustulation

1.9K 165 7
                                    

(n). a burning lust

"Lepaskan dia, atau aku yang akan membunuhmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lepaskan dia, atau aku yang akan membunuhmu." Tangan kiri Bertholdt merogoh sakunya, menggengam pistol lain-yang langsung ia arahkan ke kepala Reiner.

Mata Reiner membulat terkejut. Menyadari bahwa dirinya tidak dibekali senjata, mau tidak mau Reiner melepaskan cekikan itu-membuat Y/N terjatuh dari kursi; meringkuk dengan lemah sambil menghirup udara sebanyak mungkin untuk mengisi paru-parunya. Sejenak gadis itu berpikir, ia akan langsung mati ditangan Reiner.

"Bertholdt, apa yang kau lakukan?!"

"Kau hampir membunuhnya." Kata Bertholdt, memasukan kembali pistol cadangannya kedalam saku.

"Itu memang tujuan kita." Reiner terlihat geram. Ia berdecih.

"Ya. Tapi hanya aku yang akan membunuhnya."

Tangan Bertholdt kembali bergerak menodongkan pistol kearah tubuh Y/N yang meringkuk lemah.

DORR!!

Tubuh Bertholdt ambruk ke belakang. Menahan beban tubuh Y/N yang tiba-tiba menindihnya-hingga sasaran tembak Bertholdt meleset. Dengan sisa tenaganya, Y/N memukul wajah Bertholdt berkali-kali, bahkan hingga membuat sudut bibir laki-laki itu sobek.

Reiner-yang masih terlihat terkejut-langsung bergerak untuk menarik tubuh Y/N agar terlepas dari Bertholdt. Namun sialnya, Y/N berhasil mencuri kedua pistol Bertholdt hingga Reiner tidak dapat berkutik.

"BERHENTI!" Y/N berteriak. "Satu langkah saja, nyawamu akan melayang."

Satu pistol terarah pada dahi Bertholdt, satu pistol lagi terarah pada Reiner.

"Aku tidak bodoh seperti Petra." Ujar Y/N dengan nada dingin.

Bertholdt menetralkan napasnya. Menatap adik angkatnya dari bawah dengan bibirnya yang berdenyut nyeri.

Y/N mulai kembali menetralkan napasnya. Rasa sakit pada lehernya membuatnya agak terbatuk-batuk.

Reiner yang melihat kesempatan langsung bergerak maju. Namun naas, mata Y/N tidak akan lengah walau lehernya seperti ingin putus sekalipun.

Peluru panas dari pistol Y/N menancap tepat pada lutut laki-laki itu-sontak membuat Reiner meringis kesakitan, hingga terjatuh ke lantai sambil memegangi lututnya yang berdarah. Bertholdt membelalakan mata, memperhatikan Reiner yang masih terus meringis kesakitan-hingga bahkan darah dari lututnya agak menggenang dilantai.

Y/N melepaskan Bertholdt, ia berlari kearah pintu sambil terus menodongkan mulut pistol kepada laki-laki berambut hitam itu, yang kini terlihat panik setelah melihat wajah Reiner mulai memucat.

Y/N menjatuhkan kedua pistolnya ketika tiba-tiba perutnya diserang rasa mual yang teramat sangat, hingga tangan nya mulai menopang keseimbangan pada tembok. Tak lupa, keringat dingin juga bercucuran pada dahinya.

𝟗 𝐓𝐄𝐍𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐎𝐅 𝐄𝐑𝐄𝐍 𝐉𝐄𝐀𝐆𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang