XIX. Hopelessness

1.2K 151 31
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu datang, hari dimana Y/N Anderson di adili dimeja sidang.

Levi berdiri di depan sel dengan wajah datar. Pagi ini ia ditugaskan untuk mengawal terdakwa, Y/N Anderson. Gadis itu-dengan setelan kaos dan celana khas tahanan-diperbolehkan keluar sel walau dengan kedua tangan yang diborgol. Beberapa anggota dibawah kekuasaan Levi berjaga di sekitar mereka.

Levi membawanya sampai ke ruangan sidang tanpa mempedulikan Y/N yang terlihat begitu antusias melihat dunia luar. Bagi Levi, hal ini biasa dirasakan para tahanan, jadi, ia hanya memaklumi itu.

Setelah sampai di ruangan dengan pintu besar, suasana mendadak berubah. Levi melirik Y/N yang ada disebelahnya, gadis itu merubah ekspresi wajahnya menjadi lebih serius.

Pintu itu dibuka lebar, menampakkan isi pada ruangan sidang. Tekanan suasana membuat Y/N gugup untuk melangkah, namun Y/N membuang rasa itu jauh-jauh karena ia bukanlah pelaku yang sebenarnya.

Levi mengiringi Y/N ke sebuah kursi dan meja yang terletak di tengah-tengah ruangan sidang. Dari kanan dan kiri, banyak pasang mata yang melihat dingin, bahkan terkesan jijik kearah Y/N. Untungnya, Y/N acuh akan hal itu.

Levi dan Y/N melewati bangku-bangku audience, mata Y/N mencari orang-orang yang sebelumnya ia kenal.

Tuan Zeke.. Nona Pieck.. Connie.. Sasha.. Floch.. Yelena.. Batin Y/N ketika matanya menangkap kehadiran mereka. Namun mengapa dia tidak melihat tanda-tanda kehadiran Eren?

Siapa juga dirinya ini? aku hanya orang yang dibenci Eren, dia bahkan menginginkan aku mati. Dia pasti tidak sudi untuk melihat wajahku lagi.

Ya, itu benar. Pasti itu benar.

Y/N menghela napas berat, menyembunyikan rasa sakit yang tiba-tiba muncul lagi di dadanya. Ia duduk menghadap kearah Darius Zackly, seorang Jendral sekaligus jaksa penuntut umum untuk pengadilan kasus kriminal.

Sementara Levi bergabung kedalam rombongan Survey Corps disebelah kanan, disebelah kiri sana ada Military Police. Sementara pasukan Garrison berdiri sebelah kanan dan kiri meja panjang yang digunakan Darius; mengawal sang Jendral.

(Ps: tatanan ruang sidang hampir mirip seperti yang ada di anime)

Suasana hening, namun Y/N bisa mendengar bisikan-bisikan jahat tentang dirinya dari beberapa audience dibelakangnya.

Sidang dilaksanakan secara tertutup, Zeke juga pasti ingin menjaga privasi tentang kasus yang pernah menimpa perusahaan keluarganya.

"Baiklah, bisakah kita mulai persidangan ini?" Darius menoleh kearah Survey Corps dan Military Police seraya meminta izin untuk memulai sidang. Para anggota Survey Corps dan Military Police mengangguk bersamaan sebagai isyarat persidangan bisa dimulai.

Tenangkan dirimu, Y/N.

Darius berdehem pelan sebelum memulai sidangnya.

"Saudari Y/N Anderson, anda adalah terdakwa pada kasus penyelundupan bahan obat terlarang pada gudang Jeager Company. Terdakwa memberi keterangan  bahwasanya terdakwa bukanlah pelaku yang sebenarnya."

"Betul, saya bukanlah pelakunya."

Darius mengangguk sambil membenarkan kacamatanya, dan mulai kembali membaca secarik kertas yang berada ditangannya.

"Jika saudari bukanlah pelaku, lalu mengapa anda mengunjungi sel tahanan Annie Leonhart? Anda berkomplot dengan saudari Annie?"

Y/N duduk tegang pada kursinya. Otaknya dipaksa berpikir lebih keras, hingga membuatnya terdiam beberapa saat. Para audience mulai menuding Y/N yang tidak-tidak, mereka berbisik dengan lantang, seolah sengaja agar Y/N bisa mendengarnya.

𝟗 𝐓𝐄𝐍𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐎𝐅 𝐄𝐑𝐄𝐍 𝐉𝐄𝐀𝐆𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang