[⚠️🔞 MODERN AU! Eren x Reader]
Eren Jeager, laki-laki berumur 19 tahun dengan masa depan cemerlang. Lahir dari pasangan kaya Jaeger, sebagai penerus perusahaan keluarga bersama kakak tirinya.
Ia mulai membangun hidupnya di Tokyo setelah lama meneta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini adalah pagi yang paling menjengkelkan bagi Eren. Zeke sudah meneriaki dan menamparnya habis-habisan, mengakibatkan pipi kirinya berdenyut nyeri hingga tertinggal jejak biru keunguan disana.
Eren melirik handphone nya yang terus berbunyi akibat pesan masuk yang membludak. Terbanyak dari Mikasa, tanpa ada satupun pesan masuk dari Y/N, si pelaku pencium Eren kemarin.
Laki-laki itu menghela napas. Y/N Anderson ya.. gadis itu berani untuk mencium Eren ditempat umum seolah ciuman itu untuk yang terakhir kalinya.
Eren tidak marah, namun ia cukup dibuat terkejut. Dan senang. Entah mengapa, Y/N yang berani seperti itu membuatnya senang. Tapi gara-gara nya, Zeke mungkin menjauhkan Y/N dari Eren-atau yang lebih buruknya, memecat sekertaris yang baru bekerja seminggu lebih itu.
Hari ini Eren tidak dibiarkan keluar mansion kediaman Jeager, dirinya dikurung atas perintah Zeke. Karena bagaimanapun, Eren kini adalah orang yang paling dicari wartawan se-Tokyo untuk dimintai keterangan atas video ciuman bersama sekertarisnya yang beredar di sosial media—padahal banyak orang yang tau bahwa Eren adalah tunangan Mikasa.
Telepon masuk menarik perhatian Eren, kemudian tanpa menunggu lama ia mengangkatnya.
"Kenapa lama sekali? Videonya masih tersebar luas!" omel Eren.
"Kami masih berusaha, Eren. Videonya seolah tidak pernah habis dari blog-blog berita."
Eren menghela napas, "aku tidak mau video itu ada untuk umum, sisakan satu untukku."
"Apa?"
"Untuk koleksi, jangan bertanya."
"Baikla-"
Eren memutus sambungan telepon secara sepihak, kemudian membanting handphone nya ke kasur. Ia duduk menghadap jendela besar yang berada disudut kamarnya. Pikiran nya melayang, memikirkan Y/N yang sekarang entah bagaimana nasibnya.
Kau.. selalu membuatku terkejut, Y/N.
Dengan mantap Eren berjalan kearah lemari besarnya, mencari setelan jas hitam dan dasi dengan warna serupa. Tak lupa ia mengikat setengah rambutnya, gaya ikat rambutnya seperti biasa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
