Orion menuliskan kata di permukaan tanah menggunakan ranting pohon. Sekilas wajahnya terlihat tenang, namun isi kepala bocah itu di penuhi dengan banyak tanda tanya.
Sebenarnya apa yang terjadi diantara ayahnya Aisha dengan ibunya?
Mengapa keduanya terlihat terluka pada saat itu?
"Orion," Falco memanggil. Siswa SMA itu hanya memperhatikannya bermain sedaritadi dan menyadari Orion lebih diam dari biasanya.
"Ya?"
"Mau coklat?"
Falco tau Orion tidak akan pernah bisa menolak kalau soal makanan manis, namun jawaban yang keluar dari mulut Orion membuat Falco keheranan.
Orion menjawab, "sedang tidak mau." Kemudian memalingkan wajahnya kearah lain.
Hah? Sejak kapan dia bisa menolak tawaran coklat?
"Kumohon, jangan pernah mengakui Orion sebagai anakmu."
Ucapan ibunya kembali terulang di kepala. Mengakui sebagai anak.. Orion menatap dedaunan rindang diatasnya.
Paman Eren itu.. ayah ku, ya?
Sorot mata Orion menggelap. Ia menatap tanah yang bertuliskan "Orion menyayangi ibu."
Selama ini, memang hanya ada ibunya dan ia di rumah. Tanpa sosok ayah. Tentu saja, karena ayahnya selama ini lebih memilih tinggal bersama Aisha, kan?
Orion membulatkan matanya, "kalau begitu, apakah Aisha adalah adikku?"
Falco hanya memperhatikan walau tak mengerti dengan ekspresi Orion yang berubah sepanjang waktu. Bocah laki-laki itu memang sulit untuk ditebak.
Y/N menghela napas. Tangannya dengan cekatan merapikan beberapa setelan pakaian Orion, kemudian dimasukan kedalam koper. Ia bergeming sebentar, menatap sekitar kamar anaknya dengan tatapan hampa.
Kini ia harus menginap di apartemen Ymir. Lagi-lagi ia menyusahkan orang lain.
Bunyi dering handphone mengalihkan perhatian Y/N. Wanita itu berjalan kearah kasur Orion dan mengambil handphone nya yang tergeletak disana.
Ah, Levi. Laki-laki itu yang menelpon. Ia pasti akan menanyakan kenapa ia menelpon beberapa jam lalu.
"Halo, Levi?"
"Apa ada yang terjadi? Kenapa kau menelponku?" Nada penasaran Levi menyambar pendengaran Y/N.
Sang empu yang ditanya hanya terdiam, ia mendudukkan dirinya dikasur Orion dan menatap kearah jendela di seberangnya. Sinar jingga keunguan terbias matahari yang sebentar lagi akan terbenam, burung-burung terbang untuk kembali ke sarang mereka.
"Tidak ada," Y/N mencengkram ujung bajunya, "aku tidak sengaja menelpon mu, itu saja."
Levi berusaha menangkap nada bicara yang tidak biasa dari Y/N.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟗 𝐓𝐄𝐍𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐎𝐅 𝐄𝐑𝐄𝐍 𝐉𝐄𝐀𝐆𝐄𝐑
Fanfiction[⚠️🔞 MODERN AU! Eren x Reader] Eren Jeager, laki-laki berumur 19 tahun dengan masa depan cemerlang. Lahir dari pasangan kaya Jaeger, sebagai penerus perusahaan keluarga bersama kakak tirinya. Ia mulai membangun hidupnya di Tokyo setelah lama meneta...