The bed's getting cold and you're not here
The future that we hold is so unclear
But I'm not alive until you call
And I'll bet the odds against it all
Save your advice 'cause I won't hear
You might be right, but I don't care
There's a million reasons why I should give you up
But the heart wants what it wants.- The Heart Wants What It Wants, Selena Gomez.
5 HARI KEMUDIAN
Zeke berada di kediaman Eren sejak tiga hari lalu. Pagi-pagi sekali Eren sudah terbangun; seingat Zeke laki-laki itu terbangun di jam 4 subuh, dengan gerak-gerik cemas seperti memikirkan sesuatu. Kantung mata Eren menghitam, bertanda bahwa beberapa hari ini ia tidak bisa tidur dengan baik.
Zeke tau Eren mengkhawatirkan Y/N, terlebih karena di dalam perut gadis itu ada jabang bayi; yang tidak terbantahkan adalah anak Eren.
"Dia mengandung anakmu."
Eren geram. Zeke sudah mengatakan itu untuk yang kesekian kalinya, seakan mengingatkan Eren soal pahitnya kebenaran.
"Aku tau, bisakah kau diam?" Eren mendelik kesal.
"Aku hanya mengingatkan, Eren. Aku tidak mau kau menyangkal kebenaran itu."
"Aku tidak menyangkalnya!" Eren berteriak putus asa, "aku bingung! Aku mencintainya! Namun aku tidak bisa bersamanya!"
Zeke menatap Eren dengan iba. Melihat adiknya yang frustasi membuat Zeke menaruh rasa sesal dihatinya; tentang perjanjian yang dulu mereka lakukan. Namun, ia melakukan itu demi Eren dan Mikasa. Mereka berdua sudah dijodohkan sejak lama, dan Zeke berpikir bahwa memutuskan hubungan sakral itu tidaklah baik.
"Aku ingin bersamanya.. menemaninya, mencintainya, menyayanginya.. sebebas yang aku mau." Eren mendudukan dirinya pada sofa, "aku ingin melihat anakku tubuh dewasa.."
Eren menangis, wajahnya disembunyikan dengan kedua tangan dengan frustasi. Zeke tidak tau berapa lama Eren menahan air mata itu, hingga kini Eren terlihat begitu rapuh.
Zeke mendekati Eren dengan tatapan prihatin, "Eren.."
"Aku mencintainya bahkan sampai aku mati." Eren mengusap air matanya, menatap Zeke dengan tajam. "Camkan itu baik-baik."
Eren pergi meninggalkan Zeke yang masih terdiam ditempatnya. Zeke tidak bisa melakukan apa-apa. Ia tau Eren begitu mencintai Y/N, dan ia tidak bisa membantah itu. Tapi sungguh, Zeke tidak bisa berbuat apa-apa.
Ia hanya bisa berpura-pura tidak melihat kenyataan demi mengutamakan nasib Mikasa dan adiknya. Ditambah desakan Kenny yang ingin cepat menikahkan keduanya, Zeke harus menutup mata; mengabaikan kenyataan tentang jabang bayi yang ada di dalam kandungan Y/N.
"Maafkan aku, Eren."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟗 𝐓𝐄𝐍𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐎𝐅 𝐄𝐑𝐄𝐍 𝐉𝐄𝐀𝐆𝐄𝐑
Fanfiction[⚠️🔞 MODERN AU! Eren x Reader] Eren Jeager, laki-laki berumur 19 tahun dengan masa depan cemerlang. Lahir dari pasangan kaya Jaeger, sebagai penerus perusahaan keluarga bersama kakak tirinya. Ia mulai membangun hidupnya di Tokyo setelah lama meneta...