XXXII. Unconscious Meeting

1K 158 12
                                    

"Orion, habiskan sarapan mu dengan cepat, sayang."

"Sebentar lagi ibu."

Kediaman Anderson yang sibuk di pagi hari. Y/N bangun sepagi mungkin untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan menyiapkan perlengkapan sekolah Orion.

Setelah beberapa hari memikirkan dengan matang, Y/N memilih untuk menjauhkan diri dari Levi dan Jean. Menurutnya, akan lebih baik untuk kedua laki-laki itu fokus pada kehidupan mereka daripada repot gara-gara dirinya. Y/N bisa menjalani kehidupan nya bersama Orion; walau hanya berdua, ibu dan anak itu berjanji untuk saling melindungi.

"Orion?"

"Iya ibu, aku sudah selesai!"

Setelah menaruh mangkok sereal di westafel, Orion bergegas memakai sepatunya sementara Y/N memanaskan mobil diluar rumah.

Hari yang cerah dengan udara yang sejuk menyambut pandangan mata Orion yang baru saja keluar rumah, yang tak lupa sebelumnya sudah mengunci pintu. Awan perlahan-lahan bergerak di hembus angin yang tanpa disadari membuat semangat Orion bertambah. Ibunya menunggu di dalam mobil di kursi pengemudi dengan senyum berseri-seri; terlihat lebih bahagia dari beberapa hari lalu.

"Tunggu apalagi? Ayo berangkat ke sekolah."

Y/N merasa hari ini adalah hari terbaiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Y/N merasa hari ini adalah hari terbaiknya. Suasana hati yang jauh lebih baik-dibandingkan beberapa hari lalu-membuatnya merasa bahwa ia sanggup menghadapi masalah apapun dan kapanpun.

"Baiklah, ibu hanya bisa mengantar sampai sini."

Y/N merendahkan tubuhnya agar setara dengan tinggi badan Orion.

"Jadi anak baik dan jangan berkelahi, mengerti anak pintar?" kata Y/N lagi, sambil mengelus puncak kepala Orion dengan sedikit terkekeh.

Orion mengangguk patuh. Bocah laki-laki itu berjinjit demi meraih pipi Y/N dan memberi kecupan singkat disana.

"Apa ibu akan menjemput ku sepulang sekolah nanti?"

Y/N menghela napas, "ibu takut tidak akan bisa menjemputmu, nak. Bibi Ymir mengambil cuti hingga toko kekurangan orang. Jangan khawatir, ok? Ibu akan usahakan. Namun jika ibu tak bisa, Kak Gabi akan menjemput mu."

Dibalik senyum itu, Orion mengerti ibunya menyimpan sangat banyak rasa lelah. Satu-satunya orang yang berjuang untuk hidupnya hanyalah Y/N. Setiap malam, ketika Orion terbangun dari tidurnya, acap kali ia melihat sang ibu masih berada di ruang TV dan menghitung pemasukan toko dengan keadaan kelelahan setelah bekerja seharian penuh.

Namun walau begitu, Y/N selalu bisa menempatkan dirinya dalam berbagai kondisi. Ia sibuk mencari uang untuk kehidupan mereka dan masa depan Orion, namun ia juga tak melupakan betapa pentingnya memberi kasih sayang kepada Orion.

"Tidak apa-apa ibu, aku akan pulang sendiri saja!" Orion tersenyum lebar.

Y/N terdiam. Namun beberapa detik kemudian mengembangkan senyumnya, "Apa kau tidak masalah dengan hal itu?"

𝟗 𝐓𝐄𝐍𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐎𝐅 𝐄𝐑𝐄𝐍 𝐉𝐄𝐀𝐆𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang