III. Little Warning

3.5K 440 7
                                    

Y/N menatap pantulan dirinya di cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Y/N menatap pantulan dirinya di cermin. Bibir ranumnya berdenyut nyeri, hingga terasa bengkak di ujungnya. Tadinya ia hanya ingin menggoda Eren, tapi ciuman tiba-tiba itu, membuat Y/N tidak dapat berkutik; ciuman yang menggairahkan, yang bahkan lebih berkesan dari ciuman pertamanya.

Eren Jeager laki-laki berbahaya. Batin Y/N.

"Kau menikmatinya, Y/N?"

"Disini? Baiklah, akan aku puaskan dirimu hingga kau tidak bisa menemukan kepuasan pada laki-laki lain."

"Keluarkan sayang, lepaskan saja,"

Y/N mencengkram ujung wastafel, napasnya terengah-engah mengingat kejadian erotis antara dirinya dan Eren.

Sial, menjadi remaja memang menyusahkan ketika hormon mu jauh lebih liar.

Menyadari kesalahan nya, Y/N berpikir Eren mungkin saja mengira Y/N gadis murahan, padahal bukan seperti itu!

Jika bukan karena sesuatu, ia tidak ingin sekalipun berurusan dengan Jeager yang satu ini.

"Sial, kenapa kau melakukan hal bodoh!" Rutuk Y/N pada dirinya sendiri.

Namun suara seseorang membuyarkan pikiran nya, "HEY Y/N! KAU TIDAK PINGSAN DI SANA KAN?"

"T-TIDAK KOK!"

"CEPAT KELUAR, CLUB AKAN TUTUP!"

Y/N keluar toilet setelah memasang wajah ramahnya. Dengan cepat berjalan melewati Jean Kirstein, bartender club yang juga merupakan teman SMA nya. Dengan acuh Y/N melewati Jean yang terlihat heran melihat raut wajah gadis itu.

Y/N datang menghampiri seorang laki-laki lain dengan sisiran rambut yang dibelah tengah. Club sudah sepi, mereka hanya buka sampai jam 1 dini hari. Namun sebelum pulang, ketiganya harus membersihkan club terlebih dahulu.

"Eh, mukamu merah, lho? Demam?" Tanya seorang orang itu, ia juga pelayan club sama seperti Y/N; namanya Marco Bodt, laki-laki dengan sisiran rambut belah tengah. Tangannya cekatan mengeringkan mulut gelas kaca khusus wine, kemudian menatanya dengan hati-hati.

Y/N mengambil lap bersih, "aku tidak apa-apa, Marco."

Jean menghampiri keduanya, kemudian tersenyum jail, "Kau tidak tau, ya, Marco? Y/N itu tadi—"

"HEY! CEREWET SEKALI!" Kesal, Y/N mendorong tubuh Jean ke lantai club. Bergulat, berguling-guling berkali-kali; hingga Y/N memukul badan Jean dengan keras seolah laki-laki itu melakukan dosa besar—padahal Jean belum mengucapkan sepatah katapun. Kemudian tangannya ditepis Jean, namun bukan Y/N namanya jika gadis itu mudah menyerah. Ia terkekeh jahat dan menjambak rambut Jean tanpa ampun.

"BERHENTI MENJAMBAK RAMBUTKU, Y/N!"

Marco hanya garuk-garuk kepala sambil tersenyum canggung, "tidak baik bertengkar begitu, teman-teman.."

𝟗 𝐓𝐄𝐍𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐎𝐅 𝐄𝐑𝐄𝐍 𝐉𝐄𝐀𝐆𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang