[YUPi]Karena YUPi-1

7.1K 426 24
                                    

Call me mpiw!
Cerita ini sedang dalam tahap REVISI.

.

.

.

"Yupi....yupi...yupi..." Racauan tak jelas begitu mengganggu Indra pendengaran dari tiga gadis yang duduk menatap jengah pada salah satu gadis yang ada di depan mata mereka.

"Berisik anjrot!" Pekik salah satu dari mereka, panggil saja--Jisoo, lebih tepatnya Jisoo Putri Mahendra.

Jisoo terlihat jengah, namun bukan hanya dia saja yang jengah dua gadis lain pun sangat jengah tentu saja.

"Heh goblok jangan kek orang sawan kenapa sih?!" Satu gadis lain ikut menimpali, dia--Roseanne atau sebut saja Rose.

"Gue pengen yupiiiiiiii!!!!!!" Rengeknya sambil menarik narik tangan gadis bermata sipit yang ada di hadapannya--dia Jennita Anatasya, panggil saja Jenni.

Seperti bocah berusia 5 tahun, gadis yang membuat tiga sahabatnya itu jengah terus saja merengek-rengek sambil menarik narik tangan Jenni.

"Diem atau gue tabok?" Mengajukan pilihan pada gadis di hadapannya tentu saja akan sia sia karena bukannya diam dan berhenti merengek gadis itu justru semakin menjadi jadi, membuat mereka berempat yang notabe nya menjadi pusat perhatian di dalam kelas ini, semua pandangan di dalam kelas fokus memperhatikan kelakuan ke empat gadis itu, para siswa siswi yang berlalu lalang pun ikut memperhatikan yang terjadi di sana.

"Tapi gue pengen yupi huaaaaaaaaa... Gue gak bisa idup tanpa yupii Jen!"

"Buset dah!Lo malu maluin anjirrr!" Kesal Rose hingga membuat gadis itu harus me-nyomot bibir dari sahabatnya itu.

"Akh! Anjing!" Pekik gadis yang merengek minta yupi itu.

----dia Kalisa Octari Abian, sebut saja Lisa, gadis cantik, berparas bak boneka Barbie, bertubuh jangkung, serta terkenal satu sekolahan karena kecantikannya tentu saja, juga---karena ke-hebohannya, karena ke-bar-barannya juga karena ke-gilaannya terhadap yupi. Yap, sudah bukan rahasia lagi bagi seluruh warga SMA Bintang Ramu
Jika gadis Barbie itu sangat gila dengan permen kenyal kesukaan anak anak itu, bahkan kepala sekolahnya pun sudah tau dan tak heran jika gadis itu selalu membuat onar di sekolah hanya karena sebuah permen kenyal tersebut.

"Mantep malah ngatain gue anjing!" Rose yang tak terima lantas kembali me-nyomot bibir Lisa.

"Emmmm" Lisa bersuara ketika bibirnya kembali di comot oleh rose.

Hingga,

"Hiks...hiks...hiks..." Lisa menangis, bukan menangis sebagai tipuan tapi Lisa benar benar meneteskan air matanya. Ketiga sahabatnya membeo.

Lah kok nangis?

"Lo sih rose nangis kan tu bocah!" Jisoo berkata sambil mendorong dorong bahu rose.

"Iiihh kok gue sih?!" Rose tak terima ketika Jisoo menyalahkannya, meski memang itu ulahnya sih, tapi tetap saja ia tak terima.

"Udah dong Lis jangan nangis." Jenni menenangkan Lisa yang masih terisak itu tanpa memperdulikan perdebatan Jisoo dan Rose yang membuatnya semakin jengkel.

"Geu pengen hiks...yupi Jen asli." Ucap Lisa disela sela tangisannya.

Jenni yang jengkel kini semakin jengkel mendengar tutur kata dari sahabatnya itu.

"Ck, gue kira udah lupa, taunya masih inget." Decak jenni.

"Mana bisa gue lupa sama belahan jiwa gue." Ujar Lisa seraya menghapus jejak air matanya.

"Belahan jiwa pantat mu" timpal rose.

Lisa menatap rose tajam. Sepertinya Lisa masih kesal pada rose karena bibirnya yang dua kali dicomot oleh gadis itu.

"Apa Lo melotot melotot?!" Tantang rose, ia ikut melotot pada Lisa, dengan pelototan yang di buat buat.

"Apa?!" Balas Lisa, ia melotot lagi pada rose.

"Ya apa?!" Balas rose. Rose memajukan tubuhnya mendekat pada Lisa.

"Ya apa apa hah?!" Lisa ikut memajukan tubuhnya. Dan jadilah mereka saling dorong.

Jisoo, Jenni menghela napas seraya memutar bola mata mereka malas.

Tapi kemudian, Lisa menundukkan kepalanya dan kembali terisak hal itu membuat kepala tiga teman dekatnya
Itu kembali merasa pening. Sudah pusing di tambah kehebohan warga sekolah yang menonton membuat mereka kesal serta malu di saat bersamaan.

"Huh...apa perlu kita beli pabrik permen menye menye itu?" Jenni bertanya sambil menatap rose dan Jisoo bergantian. Di jawab dengan anggukan dari rose dan gelengan kuat tanda tak setuju dari Jisoo.

"Gak! Gak usah!" Tolak Jisoo cepat, karena ia tau setiap ucapan yang keluar dari seorang Jennita Anatasya tak pernah main main, akan selalu terkabul meski itu hal gila sekalipun--contohnya ketika ban mobil milik Jenni pecah, gadis itu bukan menambal ban tersebut atau membeli ban baru tapi gadis itu justru malah membeli mobil baru hanya karena ban mobil lamanya pecah terkena paku. Dan masih banyak hal gila lainnya yang jenni beli.

Obrolan mereka, tangisan Lisa, serta riuh dari para siswa terhenti ketika mendengar bel masuk berbunyi.

"Sukur dah bel udah bunyi." Rose menghembuskan nafasnya lega. Begitupun dengan Jenni dan Jisoo.

Namun itu tak berlangsung lama, karena saat ini Lisa kembali membuat teman temannya terkejut.

Lisa bangkit dari duduknya, ia mengusap jejak air mata di pipi tembam nya kemudian keluar dari kelas tanpa mengatakan apa pun pada ketiga temannya.

"Lah?lah? MAU KEMANA WOYY?!!!" teriak Rose, membuat anak anak kelasnya menatap dirinya serta menatap Lisa yang sudah keluar dari kelas.

"LISA PLISSS JANGAN BOLOS LAGI, SEKALI INI AJA GUE PENGEN BELAJAR!"pekik Jisoo, benar mereka memang selalu bolos setiap harinya tapi tak sampai pulang kok mereka bolos hanya beberapa jam saja.

"Udahlah kali ini biarin aja dia bolos sendiri, gue udah cape nih kena teguran guru terus, paling pergantian mata pelajaran dia balik lagi." Ujar Jenni dengan malas.

Benar kata Jenni, sebaiknya kali ini mereka tak usah ikut bolos bersama gadis poni itu karena percuma pada akhirnya mereka pasti akan kena tegur atau bahkan mendapat hukuman.

Jisoo dan Rose lantas mengangguk mendengar perkataan Jenni.




























Kalisa Octari Abian > Lisa Blackpink.

Jisoo Putri Mahendra > Jisoo Blackpink.

Jennita Anatasya > Jennie Balckpink.

Roseanne > Rose Blackpink.

29-06-2021.
14-11-2021(REVISI)

YUPi[LK]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang