Call Me Mpiw!
"Cape banget duh gustii!!" Keluh Jisoo.
Mereka, Lisa, Jisoo, Jenni, dan Rose kompak merebahkan tubuh mereka di lantai tak beralas perpustakaan. Yap perpustakaan, mereka baru saja selesai merapihkan dan meletakan buku buku yang tak sesuai tempatnya, menyapu perpustakaan kemudian setelahnya mengepel lantai perpustakaan hingga kinclong.
"Dendam banget gue sama ketos plus wakilnya itu." Sungut Jenni.
"Tau nih ah masa kita di suruh ngebabu kaya gini?!gak elit banget!" Timpal rose. Sebenarnya rose punya dendam tersendiri pada Karina dia tak sepenuhnya kesal karena mendapat hukuman, melainkan ia kesal pada Karina yang kerap kali ia pergoki berdekatan dengan Jefri, iya Jefri anak basket kawannya Jungkook, mas crush-nya di deketin sama Karina, nyebelin banget kan?
"Awas aja nanti kalo ketemu gue abisin dua bocah tengik itu!" Sahut Lisa.
Mereka tak henti hentinya misuh misuh sedari tadi.
"Abis ini kita mau kemana nih?"tanya Rose.
"Gue mau cabut, gak mood gue diem di sekolah." Ujar Jenni.
"Balik rumah maksud Lo?" Tanya Lisa.
"Iya lah mumpung bonyok gue lagi pada kerja jam segini, kalo pun ketauan gak masuk kelas gue bisa ngeles, bilang pusing contohnya?" Ujar Jenni enteng.
Tiga gadis lainnya kompak merasa iri pada Jenni, bagaimana tak iri mereka bertiga sama sama anak tunggal tapi kedua orang tua mereka tak sama dengan orang tua Jenni yang amat menyayangi Jenni dan tak pernah memarahi Jenni meskipun gadis itu kerap kali mendapat masalah di sekolah, bahkan saat orang tua mereka di panggil oleh bapak Yanto Uncuk Supriadi selaku kepala sekolah, mama dan papa Jenni hanya bilang 'Gak papa kok, lagi masa masanya jadi wajar' . Mereka bertiga rasanya ingin menukar orang tua merek menjadi sama persis seperti orang tau Jenni yang super baik dan super kaya itu, meskipun mereka bertiga juga sama kayanya seperti keluarga Jenni sih.
"Pengen deh tuker tambah papa Bian sama yang kaya papa Lo." Ucap Lisa ngelantur, kalo sampe papa Bian denger abis kamu Lis.
Jisoo menggeplak kepala Lisa."Yang bener kalo ngomong, yang ada bapak lu yang pengen tuker tambahin Lu!"
Lisa mencibir, Jenni dan Rose kompak tertawa puas mendengar ucapan dari Jisoo Putri papa Mahendra itu.
"Sana balik lu ke Bandung!" Ketus Lisa.
"Dah ah bacot sama bucinnya yupi gak guna, kuy rose kita ke kantin." Ajak Jisoo sambil menarik rose agar bangkit. Mau tak mau Rose bangkit dari posisi rebahan nya, ia laper ngomong ngomong jadi terpaksa mengiyakan ajakan Jisoo. Dua gadis itu pun meninggalkan Lisa dan Jenni.
"Ihh sial pake nyebut yupi lagi kan jadi pengen!" Ucap Lisa.
"Inget Lo kemaren sakit gigi! Jangan aneh aneh!" Omel Jenni, Jenni masih ingat pengumuman Jungkook di grup tak jelas itu btw.
"Ah nyebelin Lo!" Padahal nih ya Lisa setelah dari perpus ingin mampir ke minimarket untuk membeli yupi pastinya, tapi mendengar ucapan Jenni ia harus merelakan keinginannya.
"Dah ah gue mau balik ke rumah, lu Bae Bae di sekolah, jangan jajan yupi kalo gak mau denger ceramah cowok Lo, kalo bisa samperin Jisoo sama Rose." Saran Jenni.
"Gak ah males, gue mau menyendiri aja." Ucap Lisa asal.
"Serah, gue balik, nitip tas ya!" Ucap Jenni kemudian berlari meninggalkan Lisa sendiri di perpus.
Lisa yang di tinggal sendiri lantas merenung. Enaknya ngapain ya? Batinnya.
"Ah ha! Ke kelas Jungkook ah ajak dia bolos ke atap." Ucap Lisa dengan senyum bangsatnya.
Lisa tetap lah Lisa. Gadis nakal namun memiliki sisi Sholehah dan menggemaskan yang mampu memikat siapa saja ketika mengetahui sisi lain dari gadis itu, contoh mudahnya adalah Jungkook. Si kapten basket yang selalu taat pada peraturan dan yang awalnya menghindari gadis gadis yang selalu membuat masalah di sekolah tapi kini justru dia pemilik salah satunya.
Kini Lisa sudah berdiri di depan pintu kelas 12 B yang pintunya tertutup rapat. Terdengar dengan jelas jika di dalam sana tengah berlangsung proses belajar. Tapi bukan Lisa namanya jika tak perduli akan hal itu. Maka dengan nekatnya ia mengetuk pintu itu---hingga pintu terbuka menampilkan guru matematika, guru yang amat Lisa benci.
Lisa nyengir ketika guru matematika yang tak lain adalah pak Bobi menatap dirinya heran sekaligus jengah. Pak Bobi tau tabiat gadis cantik yang saat ini tengah menatapnya tanpa rasa bersalah itu.
"Kembali ke kelas Lisa, kelas ini sedang belajar!" Tegas pak Bobi.
"Mau ketemu Jungkook pak, ada kan?" Tanya Lisa tanpa perduli ucapan pak Bobi barusan.
"Jungkook lagi belajar gak bisa di ganggu!" Ucap Pak Bobi.
Mata Lisa memicing menatap guru yang selalu ia buat kesal, "Ihh bapa boong katanya kalo boong itu dosa, tapi bapa sendiri malah bikin dosa."
Lihat Kan betapa menyebabkannya Lisa, yang selalu bisa membuat pak Bobi naik darah dengan tingkah nyeleneh dari gadis maniak permen Yupi itu.
"Jungkook memang sedang belajar KALISA OCTARI ABIAN!" Tak sadar dengan volume bicaranya pak Bobi mampu mengundang atensi seisi kelas termasuk Jungkook yang langsung keluar dari kelas ketika mendengar nama gadisnya di sebut oleh guru mata pelajaran matematika itu.
Dan Lisa langsung tersenyum penuh kemenangan, karena inilah yang diinginkan oleh gadis itu, mengundang atensi seisi kelas agar Jungkook keluar sendiri dari kelas karena ia sangat tahu jika pak Bobi kesal nama dirinyalah yang akan menjadi sasaran utamanya.
"Maaf pak kalo saya lancang, tapi biar saya yang urus dia." Ucap Jungkook seraya membungkukkan badannya sopan.
"Yasudah kamu urus gadis nakal ini, saya pusing!" Ucap pak Bobi, kemudian masuk ke dalam kelas dan melanjutkan proses mengajarnya.
Sekarang giliran Jungkook yang menatap Lisa dengan tatapan yang sulit di artikan. Rasanya Jungkook ingin meledakkan amarahnya saat ini juga tapi ia tak bisa ketika melihat senyum manis yang terpatri di bibir gadisnya.
Jungkook membuang nafasnya kasar. "Sekarang apa lagi?" Tanya Jungkook dengan lembut.
Lisa tersenyum semakin lebar, "Kangen ihh temenin ke atap yu?" Ajak Lisa dengan antusias.
Jungkook diam, apa tadi?kangen katanya? Hey yang benar saja dia juga sangat merindukan gadis itu tapi bukan seperti ini caranya astagaaaa.
14-07-2021.
14-11-2021(REVISI).

KAMU SEDANG MEMBACA
YUPi[LK]✓
Fiksi Penggemar[⚠️DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT⚠️] "Yupi is my life" Begitu selogan yang tercantum dalam jiwa serta raga gadis berwajah bak boneka Barbie itu. Tapi tunggu, jangan berpikir jika gadis berwajah bak boneka Barbie itu memiliki sifat yang lemah lembut...