-Harry's POV-
“Louis, aku butuh bantuanmu. Temui aku di tempat biasa sekarang.” sesaat setelah menghubungi Louis. Aku langsung mengemudikan mobilku menuju cafe yang biasanya kami gunakan untuk berkumpul bersama. Saat ini pikiranku sedang kacau. Aku terus-menerus memikirkan Cleverley dan Niall—bagaimana hubungan mereka dan bagaimana caranya agar aku bisa membuat mereka berpisah.
Aku tidak suka melihat Cleverley bersama dengan Niall, karena Niall bukanlah orang yang tepat untuk Cleverley. Ia membutuhkan seseorang yang bisa membuatnya merasa nyaman, seperti aku misalnya? Terdengar bodoh memang karena sebenarnya aku suka pada Cleverley. Gadis polos, lugu dan bodoh itu berhasil membuatku terpikat.
Saat pertama kali kami bertemu, aku memang langsung menaruh rasa ketidaktertarikanku padanya. Namun setelah itu aku merasa ada yang hal berbeda. Ia tak seperti kebanyakan gadis yang aku temui—Victoria, Mia, ataupun Nicky—yang notabene mereka adalah gadis yang terlalu murahan.
Setelah memakan waktu kurang lebih 20 menit, akhirnya aku tiba di cafe. Dengan segera aku turun dari mobil begitu berhasil memakirkan mobilku, kemudian masuk ke dalam. Aku mengedarkan pandanganku, tak kutemui Louis disana. Mungkin dia masih ada di perjalanan karena memang aku terlalu mendadak memberikan kabar padanya.
Pun aku menempati satu tempat yang cukup nyaman—atau bisa dikatakan tempat yang biasanya kami gunakan. Selang beberapa waktu, Louis datang dengan tergesa-gesa.
“Apa yang ingin kau katakan?” tanya Louis langsung sesaat setelah Ia berhasil duduk.
“Kau harus bersabar...” jawabku dengan santai.
“Kau tahu, aku harus mengundur pertemuanku dengan Elena. Ini semua karena kau Harry, keparat.”
“Hey, aku bahkan tidak memintamu untuk mengundur pertemuanmu dengan Elena. Kau bisa mengatakan jika kau memang tidak bisa datang. Jangan salahkan aku.”
“Lupakan, itu sudah terlambat.”
“Baiklah, maafkan aku karena sudah membuat pertemuanmu dengan Elena diundur. Sekarang dengarkan aku, oke?”
“Katakan.”
Aku menghembuskan nafas berat, lalu meraih sesuatu dari dalam saku celanaku—foto Cleverley saat Ia sedang membaca buku di perpustakaan. Aku memotretnya secara diam-diam. Saat itu tepat pukul setengah satu siang, di hari Rabu.
“Cleverley?”
“Kau benar. Cleverley—gadis yang saat ini sedang menjalin hubungan dengan Niall.”
“Ada apa dengan gadis ini?”
“Louis, kau harus membantuku untuk bisa mendapatkan Cleverley.”
.....
Setelah pertemuanku dengan Louis dan membahas mengenai Cleverley, aku kembali ke rumah. Saat aku tiba di rumah, kulihat seseorang yang sudah tak asing lagi bagiku—Niall. Sedang apa pria itu disini? Perlahan aku pun mendekat padanya.
“Sedang apa kau disini?” tanyaku langsung.
Ia menoleh, memberikanku tatapan sengit sebelum akhirnya aku merasakan satu buah pukulan mendarat di pipiku. Aku memegangi pipiku, lalu tersenyum licik. Pukulannya seperti pukulan yang diberikan oleh seorang bayi usia 8 bulan.
“Jika kau ingin memukulku, kau harus memukul seperti ini.” ucapku yang langsung memberikannya satu pukulan cukup keras hingga Niall terjatuh. Merasa kasihan pada pria lemah ini, aku langsung masuk ke dalam rumah tanpa membantunya berdiri.
Setibanya di dalam, aku langsung merebahkan tubuhku di atas sofa. Kulirik keluar, masih ada pria itu yang mencoba untuk berdiri. Lemah sekali, seperti dugaanku. Hal itu membuatku tersenyum puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated [H.S]
FanficShe was too good for him and he was too dangerous for her. [Written in Bahasa] WARNING: This book contains complicated storyline and mature content. So, if you are under 17, just please be a wise reader. Ps. This book is stupid as hell. I warn you.