Harley moment! Enjoy xx
** ** **
-Harry's POV-
Tanganku melingkar dengan erat ditubuhku Cleverley. Aku bisa merasakan hembusan nafasnya menerpa dadaku, dan itu membuatku cukup nyaman. Entahlah kenapa aku merasa lebih nyaman berada dekat dengan Cleverley, dibandingkan dengan Victoria—gadis yang selama ini cukup dekat denganku, namun kami belum memiliki hubungan khusus—atau mungkin lebih pantas disebut friendzoned.
Selama aku tidur dengan beberapa wanita, aku belum pernah memiliki hubungan khusus dengan mereka. Hanya sebatas friends with benefit.
Mereka semua hanya aku gunakan sebagai penghiburku, termasuk Victoria. Hanya ada satu gadis yang berhasil meluluhkan hatiku, dia adalah Gwen—gadis biasa dengan kepribadian yang menarik. Namun sayangnya Gwen sudah tidak bersama denganku, ia meninggal karena kasus penembakan di sebuah toko buku 3 tahun yang lalu.
Sampai sekarang aku belum bisa menemukan pengganti Gwen. Semua gadis yang aku temui di kampus sama—mereka semua sangat mudah untuk didapatkan, dan rata-rata diantara mereka bukanlah tipeku. Namun ada salah satu gadis yang cukup menarik perhatianku saat ini,
Cleverley.
Gadis yang sedang tidur di dalam pelukanku saat ini. Dia berbeda dengan gadis-gadis lainnya yang ada di kampus, dan dia sedikit mengingatkanku pada Gwen.
“Cleverley, apakah kau sudah tidur?” tanyaku pada Cley.
“Belum,”
“Aku tidak bisa tidur. Apa kau memiliki stok makanan? Tiba-tiba saja aku lapar.”
“Kau lapar? Biar aku ambilkan di dapur.”
“Tentu, terima kasih.”
Ia pun beranjak dari tempat tidurnya, lalu pergi keluar dari kamar. Sementara aku masih berbaring di atas tempat tidurnya.
Saat aku hendak memejamkan mataku, seseorang mengetuk pintu kamar Cleverley. Kudengar suara seseorang dari luar, bukan suara Cleverley. Dengan cepat aku berlari menuju kamar mandi, berusaha untuk bersembunyi.
Setelah aku berhasil bersembunyi, kudengar lagi seseorang membuka pintu kamar itu.
“Cleverley? Apakah kau disana?” suara seorang perempuan.
“Jeazline?” itu suara Cleverley. Aku bisa bernafas lega karena ia sudah kembali.
“Oh, hey, kau darimana?”
“Dapur. Uh, aku tiba-tiba lapar, dan memutuskan untuk mengambil makanan dan susu hangat di dapur.”
“Dua gelas susu hangat? Untuk apa kau minum sebanyak itu?”
“Uh, ini, aku tiba-tiba ingin sekali minum susu hangat. Jadi, aku memutuskan untuk membuat dua gelas sekaligus.”
“Kau yakin akan menghabis dua gelas susu hangat sekaligus?”
“Uh—sebenarnya tidak yakin, mungkin aku akan meminum setengahnya untuk gelas kedua.”
“Baiklah, aku hanya ingin meminjam novelmu.”
“Tentu, pilihlah yang kau suka.”
Astaga, kapan 'orang' itu keluar dari kamar ini? Berada di kamar mandi tanpa melakukan apapun adalah hal yang cukup buruk. Aku tidak tahan bersembunyi disini, plus aku sudah sangat lapar.
Beberapa saat kemudian kudengar 'orang' itu keluar dari kamar ini. Pun aku langsung keluar dari tempat persembunyianku.
“Kau tahu, dia hampir membuatku jantungan.” ucapku sedikit frustasi sebelum akhirnya berjalan menghampiri Cley.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated [H.S]
FanfictionShe was too good for him and he was too dangerous for her. [Written in Bahasa] WARNING: This book contains complicated storyline and mature content. So, if you are under 17, just please be a wise reader. Ps. This book is stupid as hell. I warn you.