Aku membuka mataku perlahan begitu merasakan seseorang mengguncang-guncangkan tubuhku. Samar-samar kulihat sosok Harry, Ia terlihat begitu gelisah, membuatku langsung membuka kedua mataku dengan lebar.
“Ada apa?” tanyaku bingung.
“Niall ada disini, lebih baik kau bersembunyi.” aku terkejut begitu mendengar jawaban Harry. Niall ada disini? Sialan.
Dengan cepat aku bangun dari tempat tidur, meraih semua pakaianku, kemudian berlari kecil menuju kamar mandi. Aku menutup pintu kamar mandi, menguncinya dan segera mengenakan pakaianku kembali. Sesaat kemudian aku mendengar suara seseorang membuka pintu dengan keras.
“Dimana Cleverley?” itu suara Niall. Ia terdengar begitu kesal. Aku bisa menebak dari nada suaranya.
“Kau bicara apa? Dia tidak ada disini, Niall. Kau salah tempat.” balas Harry.
“Bullshit, aku tahu dia ada disini. Jangaan coba-coba untuk berbohong padaku, Harry. Seseorang melihatmu bersama dengan Cleverley kemarin.”
“Apa buktinya?”
“Aku tidak membutuhkan bukti karena aku tahu ada disini.”
“Dia tidak ada disini. Aku sudah mengatakannya padamu.”
“Oh ya? Kau yakin dia tidak ada disini? Lantas kenapa sepatu milik Cleverley ada di dalam kamarmu?” jantungku berpacu dengan cepat mendengar ucapannya itu. Sial, bagaimana bisa aku melupakan sepatuku?
Aku kembali terkejut ketika seseorang—yang aku asumsikan sebagai Niall berusaha untuk membuka pintu kamar mandi. Itu terlihat dari gagang pintu yang bergerak. Aku bisa mendengarnya mengatakan sesuatu.
“Aku tahu kau ada di dalam Cleverley, keluarlah.” ucapnya dengan santai.
Aku mengigit bibir bawahku. Apakah aku keluar atau tetap berada disini? Lagi pula kenapa Niall bisa tahu aku berada di rumah Harry? Dan kenapa Ia baru muncul? Kemana dia selama dua hari ini?
Akhirnya aku memutuskan untuk membuka pintu kamar mandi dan keluar, dengan mengenakan pakaian lengkap tentunya. Kulihat Niall berdiri dihadapanku dengan tatapan tajamnya. Aku mencoba untuk mengatur nafasku.
“Did you or did you not having sex with him?” aku terdiam mendengar pertanyaan yang Ia lontarkan. “Kenapa tidak menjawab? Aku tahu Cleverley apa yang kau lakukan bersama dengan pria keparat ini!”
“Yes I did.”
“Katakan padaku kau sedang bercanda, Cleverley.”
“Tidak, aku tidak bercanda. I was having sex with him last night.” ucapku dengan jujur. Well, bukankah dia yang menginginkanku berkata jujur?
Untuk beberapa saat kami semua terdiam sebelum aku merasakan sebuah tamparan mendarat dipipi kananku. Aku cukup terkejut dengan tindakan yang Niall lakukan padaku, karena aku belum pernah melihatnya seperti ini.
“Kau bisa menamparku, tapi pastikan dirimu lebih baik dariku. Aku tahu apa yang kau lakukan bersama dengan Anna, mantan kekasihmu itu di kafe tempo hari. Kau memegang tangannya dan terlihat begitu romantis. Dan kau secara tiba-tiba menghilang, bahkan disaat aku membutuhkanmu. Justru Harry yang ada disampingku, walaupun aku tidak memintanya. Kau pacarku tapi kau bersikap seperti bukan pacarku. Aku sangat membencimu, Niall.” ucapku, kemudian pergi meninggalkan Niall dan Harry yang berdiri mematung disana.
Aku berlari kecil menuruni anak tangga dengan air mata yang terus mengalir. Aku bisa mendengar suara Harry yang terus memanggilku, namun aku memilih untuk tetap berlari tanpa menggubrisnya. Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku, Niall dan Harry. Aku merasa begitu bodoh disatu sisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated [H.S]
FanfictionShe was too good for him and he was too dangerous for her. [Written in Bahasa] WARNING: This book contains complicated storyline and mature content. So, if you are under 17, just please be a wise reader. Ps. This book is stupid as hell. I warn you.