Chapter 2.2

28.4K 2.6K 105
                                    

“Kau mencariku?” tanya seseorang dari arah belakang. Aku pun langsung membalikkan tubuhku, mendapati sosok Harry disana.

Aku mengernyitkan dahiku mendengar pertanyaannya, “Maaf?” balasku bingung.

“Lupakan. Jadi, siapa yang kau cari? Niall?” ucapnya seraya berjalan menghampiriku.

“Yeah, aku mencari Niall. Apa kau melihatnya?”

“Tidak, aku tidak melihatnya.”

“Oh.”

“Cleverley, temui aku di lantai 7 siang ini.” ucap Harry sebelum akhirnya Ia pergi meninggalkanku.

Aku memandang Harry yang sedang berjalan hingga Ia benar-benar tidak terlihat lagi, lalu kualihkan pandanganku ke arah lain, masih berusaha untuk mencari keberadaan Niall. Tak biasanya Ia seperti ini—secara tiba-tiba menghilang, bahkan Ia tidak mengangkat telepon dariku.

Merasa jika usahaku untuk mencari keberadaan Niall sia-sia, aku memutuskan untuk pergi ke kelas. Kulangkahkan kakiku menuju kelas sembari mengedarkan pandanganku ke arah kanan dan kiri—berharap aku bisa menemukan Niall. Namun tidak, aku tidak menemukannya disana.

Sesampainya di kelas, pandanganku langsung mengarah pada sosok pria berambut blondeNiall. Senyumku langsung mengembang begitu tahu jika Niall ada di kelas. Bodoh, kenapa aku tidak mencari di kelas lebih dulu?

“Niall, aku mencarimu.” ucapku padanya.

“Maaf aku tidak mengangkat telepon darimu tadi. Ponselku dalam keadaan silent, jadi aku tidak tahu jika kau meneleponku. Saat aku hendak menghubungimu, ternyata kau sudah disini.” balasnya.

“Tidak apa.”

Aku pun langsung menempati tempat duduk tepat disamping Niall. Tanpa banyak berbasa-basi, aku memulai pembicaraan kami dengan hal-hal yang kurasa tidak perlu dibahas—seperti Jeazline akan kembali ke Irlandia hari ini, lalu bagaimana aku bertemu dengan Harry dan hal-hal lainnya.

Saat kami berdua sedang berbicara, tiba-tiba seseorang masuk—Harry. Dia terlihat begitu senang saat memasuki ruang kelas. Aku melirik ke arah Niall, mendapatinya sedang memandang Harry dengan tatapan 'Aku membencimu, Harry'.

“Hey Cleverley.” ucap Harry padaku.

Aku cukup terkejut dengan respon yang Harry berikan, Ia seolah-olah merasa tidak peduli dengan kehadiran Niall disini.

“Hey Harry.” balasku canggung.

Harry langsung menempati tempat tepat di depanku dan Niall. Hal itu membuatku sedikit tidak nyaman—maksudku, lihatlah Niall yang sedari tadi tidak memberikan respon apapun. Apakah mereka benar-benar bertengkar?

“Kudengar kakakmu akan kembali ke Irlandia hari ini?” tanya Harry yang langsung membuatku terdiam. Sialan, tahu darimana Harry jika Jeazline akan kembali ke Irlandia hari ini?

“Um—iya.”

“Aku tidak sengaja mendengarnya kemarin saat berkunjung ke rumah Pamanmu.” seketika jantungku seperti berhenti berdegup mendengar ucapan Harry. Aku langsung memandangnya dengan tatapan 'apa yang baru saja kau katakan' sebelum akhirnya memandang Niall. Ia nampak memberikanku tatapan 'apakah pria itu datang ke rumah pamanmu?', namun aku tidak mengatakan apa-apa.

“Maksudmu?” itulah yang Niall ucapkan, namun kini pandangannya mengarah pada Harry.

“Aku hanya berkunjung. Kau tidak perlu khawatir.” balas Harry dengan begitu santai.

Setelah ucapan Harry tadi, kami bertiga hanya berdiam diri, tidak mengatakan apapun. Bahkan Niall terlihat seperti tidak peduli dengan situasi saat ini. Sementara aku merasa tidak nyaman dengan keadaan yang canggung seperti sekarang ini. Kulirik Harry yang tengah memainkan ponselnya, membuatku memutuskan untuk mendengarkan musik menggunakan earphone.

Complicated [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang