Aku terduduk lemas di atas tempat tidurku, memikirkan pesta yang Niall buat bersama dengan teman-temannya. Apakah aku harus datang? Jujur, aku sangat malas.
“Hey, bukankah kau harus datang ke pesta malam ini?” tanya seseorang. Aku menoleh ke arah sumber suara, dan melihat Bibi Sandra berdiri di ambang pintu.
Aku memberikannya senyuman lemah, lalu beranjak dari tempatku menuju lemari. Aku bukanlah gadis yang suka pergi ke pesta saat masih di Irlandia, aku berbeda dengan Jeazline, aku cenderung tertutup pada apapun, berbeda dengan Jeazline yang terlihat sangat terbuka dengan orang lain. Ia memiliki sifat yang menyenangkan, namun hanya saat bersama teman-temannya, bukan bersamaku.
“Sepertinya aku akan membatalkannya. Aku tak suka datang ke acara seperti itu.” balasku dengan lemah.
Kudengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahku. Merasakan sebuah pelukan hangat yang aku terima. “Aku bisa membantumu.” ucap Bibi Sandra.
Membantuku?
“Tunggu disini sebentar, aku akan segera kembali.” dengan itu Bibi Sandra berjalan keluar dari kamarku. Aku tidak tahu apa yang ia akan lakukan.
Tak lama, ia kembali membawa sebuah dress yang indah. “Ini, kenakan dress ini.” ucapnya seraya memberikan dress itu padaku. Tanpa banyak berbasa-basi, aku meraihnya, memandangnya sekilas, benar-benar indah.
“Ini... Menakjubkan.”
“Kau suka?”
“Sangat suka. Darimana kau mendapatkannya?”
“Kau tak perlu tahu darimana aku mendapatkannya. Sekarang kau kenakan dress itu, lalu duduk di depan meja rias. Aku akan memberikan sedikit make up agar kau terlihat mempesona malam ini.” aku tak mengedipkan mataku mendengar semua ucapan Bibi. Aku merasa tidak yakin. Bagaimana jika aku terlihat aneh?
Terakhir kali aku mengenakan sebuah gaun, aku menghancurkan gaun itu. Aku takut kejadian yang sama akan terulang malam ini.
“Cepat kenakanlah. Aku akan menunggumu disini.” ucap Bibi Sandra lagi.
Aku pun berjalan ke arah kamar ganti untuk mengganti semua pakaian yang sedang aku kenakan saat ini dengan dress yang sedang aku pegang. Sesampainya di kamar ganti, aku melepaskan kaus dan hotpants yang sedang aku kenakan, lalu mulai mengenakan dress yang Bibi bawakan tadi.
Sempurna. Tapi aku tidak suka saat bagian dadaku sedikit terekspose, plus dress ini cukup pendek bagiku.
“Kau sudah selesai?” kudengar suara Bibi Sandra. Dengan itu aku melangkahkan kakiku keluar dari kamar ganti.
“Uh—hey. Apakah aku terlihat buruk?” ucapku dengan cukup canggung.
“Sempurna. Kau terlihat cantik dan seksi. Kau tahu Cleverley, ada saatnya kau bernampilan seperti sekarang ini. Sekarang duduklah, dan aku akan memberikanku sedikit make up.”
.....
“Aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Kau benar-benar sempurna, menakjubkan.” aku tersipu malu mendengar pujian dari Bibi Sandra. Ia tak henti-hentinya memujiku.
“Terima kasih.”
“Kau akan berangkat dengan siapa? Apakah pria muda bernama Niall itu yang akan menjemputmu?” aku terkekeh mendengar ucapan Bibi Sandra. Niall menjemputku? Mustahil. Ia bahkan tidak tahu alamat rumah ini.
“Tidak, aku akan berangkat bersama Gigi.”
“Kukira Niall yang akan menjemputmu.”
“Dia tidak tahu alamat rumahmu, plus dia yang membuat pesta ini. Otomatis tidak mungkin ia menjemputku, bukan begitu?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated [H.S]
FanfictionShe was too good for him and he was too dangerous for her. [Written in Bahasa] WARNING: This book contains complicated storyline and mature content. So, if you are under 17, just please be a wise reader. Ps. This book is stupid as hell. I warn you.