Chapter 2.8

31.1K 2.6K 368
                                    

-Cley's POV-

“Harry, ceritakan padaku semua tentang Niall.” ucapku padanya.

Ia nampak memandangku dengan tatapan 'Apakah kau serius?'. Aku pun menganggukkan kepalaku, membuat Harry lansung mengubah posisi duduknya menjadi menghadap padaku. Aku menarik nafas dalam-dalam, kemudian mengeluarkannya perlahan.

“Kau yakin?” tanyanya meyakinkanku.

Aku menganggukkan kepala lagi, “Sangat yakin, lakukanlah.” balasku perlahan.

“Kalau itu yang kau mau, baiklah, aku akan—” ucapannya terhenti begitu terdengar suara ketukan pintu. Hal itu membuat Harry mendengus kesal, lalu beranjak dari tempatnya. Ia berjalan menuju ke arah pintu sebelum akhirnya membuka pintu tersebut.

Aku yang masih berada di tempatku berusaha untuk melihat siapa orang yang datang—Victoria. Ia terlihat bingung ketika melihatku berada di rumah Harry, namun aku tidak mengatakan apapun. Ia masuk ke dalam rumah secara langsung, kemudian berdiri dihadapanku dengan tatapan 'Sedang apa kau disini?'.

Aku menelan ludahku, berusaha untuk mengatakan sesuatu namun kurasa tidak bisa. Entahlah, lidahku terasa kaku. Dan ini aneh.

“Sedang apa kau disini? Apakah kau berusaha untuk menggoda Harry disaat kau jelas-jelas sudah memiliki pacar?” ujar Victoria memakiku.

“Seharusnya aku yang bertanya padamu Vic, untuk apa kau berada di rumahku? Apakah aku mengundangmu? Kurasa lebih baik kau pergi sebelum aku menyeretmu.” balas Harry yang terlihat begitu kesal atas ucapan Victoria tadi.

Melihat perlakuan 'kasar' dari Harry, Victoria langsung pergi meninggalkan kami berdua. Ia terlihat begitu kesal saat berjalan keluar.

“Kau mengusirnya,” ucapku perlahan.

Harry terkekeh menanggapi ucapanku, “Jika aku tidak mengatakan hal tadi, dia tidak akan pergi. Lagi pula, aku memang tidak mengundangnya ke rumahku.” balasnya.

“Sekarang kau bisa melanjutkannya. Ceritakan padaku semua tentang Niall.” ucapku.

“Kau yakin akan mendengarkan semuanya, Cleverley?” tanya Harry lagi, berusaha untuk meyakinkanku.

Aku menghembuskan nafas berat sebelum akhirnya menganggukkan kepala. Aku hanya ingin tahu tentang Niall—pacarku sendiri. Apakah itu salah? Kurasa tidak, mengingat hubungan kami memang baru beberapa minggu berjalan.

“Niall, dia adalah—” lagi, suara telepon membuat Harry harus menghentikan ucapannya. Aku mendengus kesal melihat Harry yang segera mengangkat ponselnya itu.

Ia bahkan meninggalkanku sendiri disini. Aku mengedarkan pandanganku ke setiap sudut ruangan selagi Harry menerima telepon yang entah dari siapa. Selang beberapa saat kemudian, Ia kembali.

“Maafkan aku, aku harus segera pergi karena ada sesuatu yang harus aku selesaikan. Jika kau mau, kita bisa melanjutkannya besok. Lebih baik sekarang kau pulang ke rumah Pamanmu, karena aku tidak mau dia menganggap aku membawa kabur keponakannya tanpa izin.” Ujarnya seraya meraih sebuah jaket. Dia bahkan belum menceritakan padaku tentang Niall.

Tanpa berkata-kata, aku langsung beranjak dari tempatku. Kami bersama-sama melangkah keluar rumah. Harry menginstruksiku untuk segera masuk ke dalam mobil selagi Ia mengenakan jaketnya. Barulah beberapa saat kemudian, ia bergabung denganku, menempati kursi kemudi.

Perlahan, mobil pun melaju dengan kecepatan sedang. Aku menghabiskan waktuku selama di perjalanan dengan memandang keluar, bahkan ketika Harry berusaha untuk mengajakku berbicara, aku hanya berdiam diri. Aku sedang tidak ingin berbicara.

Complicated [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang