-Cley's POV-
Aku membuka perlahan kedua mataku, berusaha untuk mengumpulkan kembali tenaga-tenagaku. Kepalaku terasa sangat pusing, ini pasti karena aku terlalu banyak minum bir semalam.
Aku mengerjapkan mataku beberapa kali karena saat ini aku tidak sedang berada di kamarku. Aku mengedarkan pandanganku hingga menemukan Harry tidur disampingku. Tangannya pun melingkar dipinggangku. Aku berusaha untuk menyingkirkan tangan Harry dari tubuhku.
Bagaimana aku bisa ada disini? Bukankah seharusnya aku sudah pulang? Pasti Harry sengaja tidak membawaku ke rumahku, sialan.
“Harry, bangun.” ucapku perlahan.
Ia menggumam sesuatu, namun aku tidak bisa mendengarnya dengan jelas. Tangannya masih melingkar ditubuhku, bahkan jauh lebih erat dari sebelumnya.
“Harry, come on, wake up you idiot.” ucapku lagi.
Kali ini ia melepaskanku. Aku pun beranjak dari tempat tidur, memandang Harry yang berbaring disana. Aku mendengus kesal sebelum akhirnya memutuskan untuk keluar dari ruangan ini. Aku masih belum paham dimana aku saat ini, dan kenapa Harry tidak membawaku pulang? Paman dan Bibi pasti sangat khawatir, mengingat aku tidak memberi mereka kabar.
Aku meraih ponselku yang masih ada di dalam saku celana, lalu membuka pesan. Mataku terbuka dengan lebar begitu melihat sebuah pesan yang aku kirimkan untuk Paman, seingatkan aku tidak pernah mengirimkan pesan seperti ini sebelumnya. Pikiranku pun melayang pada Harry, mungkin dia yang mengirim pesan ini untuk paman?
Saat aku melangkahkan kakiku menuruni anak tangga, disaat itulah aku sadar jika aku berada di rumah Harry. Aku ingat betul dengan ornamen-ornamen itu, dan penghargaan-penghargaan yang sempat membuatku tercengang.
Dengan itu aku memutuskan untuk pergi ke dapur, mencari sesuatu yang bisa aku makan.
Perlahan aku memasuki dapur, langkahku terhenti begitu melihat seorang wanita berada dihadapanku saat ini,
Victoria?
Vic yang tersadar akan kehadiranku langsung memberikanku tatapan 'sedang-apa-kau-disini?'.
“Bukankah kau Cleverley?” tanya Vic.
Aku menganggukkan kepalaku, “Iya, aku Cleverley, dan kau Victoria.” jawabku.
“Sedang apa kau disini? Dimana Harry?” Vic langsung melemparku beberapa pertanyaan, “Apa kau tidur bersama dengan Harry?” sambungnya.
“Kami memang tidur di kamar yang sama, namun kami belum melakukan apa-apa. Harry—dia masih tidur, kau bisa melakukan apapun yang kau suka dengannya.” balasku.
Dengan itu Victoria langsung berjalan meninggalkanku menuju lantai dua—atau lebih tepatnya menuju kamar Harry.
Aku menarik salah satu kursi, lalu duduk disana.
Beberapa saat kemudian, kudengar suara langkah kaki mendekat. Aku mendongakkan kepala, mendapati Victoria bersama dengan Harry disana. Tangan Vic melingkar sempurna ditubuh Harry.
“Kupikir kau sudah pulang,” ucap Harry.
Aku menggeleng, “Belum, lagi pula aku tidak tahu harus pulang naik apa, kau mengerti kan maksudku?” balasku sekaligus mengisyaratkan Harry jika aku butuh tumpangan untuk pulang.
Harry nampak mendengus sebelum akhirnya berjalan menghampiriku.
“Aku-harus-mengantarmu-pulang, bukan begitu?” tanya Harry, aku menganggukkan kepala. “Bukan hal yang sulit.” sambungnya.
.....
“Terima kasih kau mau mengantarku.” ucapku pada Harry.
Ia mengangguk perlahan, menengok ke belakang, tepatnya ke arahku, “Tak masalah, dan terima kasih karena kau mau meluangkan waktumu untuk menemaniku.” balas Harry, membuatku hanya bisa tersenyum kecil, mengingat kami tidak hanya berdua, namun ada Victoria. Ia duduk tepat disamping Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated [H.S]
FanficShe was too good for him and he was too dangerous for her. [Written in Bahasa] WARNING: This book contains complicated storyline and mature content. So, if you are under 17, just please be a wise reader. Ps. This book is stupid as hell. I warn you.