-Cley's POV-
Setibanya di kampus, aku langsung keluar dari mobil, meninggalkan Harry sendirian yang masih berada di dalam. Aku bahkan tak mengatakan apapun saat ingin keluar, aku hanya tidak ingin Niall melihat kami berdua dan terjadi kesalahpahaman. Terlebih aku tidak tahu pasti apakah hubungan antara Harry dan Niall sudah berjalan baik atau belum.
Aku melangkahkan kakiku dengan cepat memasuki gedung kampus, bahkan disaat aku mendengar suara Harry memanggilku, aku tidak menggubrisnya. Aku tetap berjalan hingga akhirnya aku melihat Niall sedang duduk di bench bersama dengan seorang wanita yang tidak aku kenal.
Tanpa memendam rasa curiga, aku berjalan menghampiri mereka berdua. Niall nampak sedikit terkejut begitu melihat kedatanganku, sementara wanita yang sedang duduk disamping Niall nampak tersenyum ke arahku. Aku memang tidak tahu persis siapa wanita ini, namun aku berharap dia hanyalah seorang teman. Aku memang tidak pernah melarang Niall untuk berteman dengan siapapun, karena aku percaya padanya.
“Ah, Cleverley, aku ingin mengenalkanmu pada temanku. Dia adalah Anna, temanku saat masih kecil. Dan Anna, dia adalah Cleverley, pacarku.” ucap Niall, memperkenalkan kami berdua satu sama lain. Hal itu membuatku langsung menjabat tangan Anna, begitu sebaliknya.
“Aku Cleverley, senang bisa bertemu denganmu.”
“Aku Anna,”
Setelah perkenalan yang cukup singkat itu, Niall berpamitan pada Anna, begitu juga denganku. Kami berdua langsung berlenggang pergi meninggalkan Anna yang masih duduk di bench. Aku tidak tahu apakah Anna mahasiswi di kampus ini atau hanya sekedar ingin bertemu dengan Niall.
“Cleverley, kurasa kita harus membatalkan acara makan malam kita hari ini.” ucap Niall secara tiba-tiba.
Aku menoleh, memandang Niall dengan tatapan 'Ada apa?' sebelum akhirnya angkat bicara, “Tidak apa-apa, lagi pula bukankah kita sudah terlalu sering makan malam bersama?” balasku.
“Aku senang kau bersikap cukup dewasa, tak seperti kebanyakan gadis yang notabene bersikap kekanak-kanakkan saat pasangannya mengatakan sesuatu yang dirasa aneh.” aku terkekeh mendengar ucapan Niall sebelum akhirnya kami berdua masuk ke dalam kelas yang ternyata sudah ada beberapa mahasiswa disana, termasuk Harry, Liam, Zayn dan Louis.
Aku sempat menengok ke arah Niall untuk melihat ekspresi yang Ia berikan ketika melihat Harry. Awalnya aku berpikir jika Niall akan memperlihatkan ekspresi kesal, namun dugaanku salah. Ia bahkan melangkah menghampiri mereka berempat, bergabung seperti biasa sebelum ada aku disini.
Terkadang aku berpikir jika aku adalah alasan mengapa Niall menjauh dari ke-empat temannya itu. Namun sekarang aku berusaha untuk tetap berpikir positif dan menganggap teman Niall adalah temanku.
Aku hanya bisa tersenyum kecil begitu berada di dekat mereka berempat, sementara Niall nampak memulai perbincangannya dengan Louis. Akhirnya aku memutuskan untuk duduk disamping Liam. Setidaknya aku tak perlu duduk sendiri di kelas, walaupun aku merasa sedikit canggung dengan suasana seperti ini.
“Senang bisa melihatmu,” ucap Liam secara tiba-tiba, membuatku menoleh dan memberikannya sebuah senyuman kecil. “Bagaimana hubunganmu dengan Niall?” lanjutnya.
“Baik, sangat baik. Bagaimana dengan Sophia?”
“Hubungan kami berjalan baik, kurasa aku sudah cukup nyaman berada di dekat Sophia. Kau tahu, aku sering sekali bergonta-ganti pasangan. Itu semua karena aku merasa tidak nyaman menjalin hubungan dengan beberapa mantan kekasihku, namun Sophia sangat berbeda. Aku merasa nyaman dengannya.”
“Kau benar, jika sebuah hubungan berjalan cukup lama namun satu sama lain tidak merasa nyaman, untuk apa dilanjutkan, bukan begitu?”
“Kau cukup pintar dalam hal ini, tidak salah mengapa Niall terlihat senang jika ada di dekatmu. Kurasa dia sudah menemukan gadis yang tepat, eh?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated [H.S]
FanfictionShe was too good for him and he was too dangerous for her. [Written in Bahasa] WARNING: This book contains complicated storyline and mature content. So, if you are under 17, just please be a wise reader. Ps. This book is stupid as hell. I warn you.