Sepuluh

181 23 0
                                    

Jisoo bangun dari tidurnya, ia mengerjapkan matanya saat merasa sekarang bukanlah dirumah nya. Jisoo juga menyibakkan selimut dan melihat baju yang melekat nya masih baju semalam, dan...

Oh tidak. Tercium bau alkohol di baju yang Jisoo kenakan saat ini. Siapapun tolong Jisoo sekarang. Apakah dirinya mabuk saat makan malam kemarin? Jika iya. Maka matilah Jisoo oleh omelan Jinyoung. Kekasihnya itu tidak menyukai jika wanitanya atau kedua adik perempuan nya menyentuh alkohol, apalagi sampai membuat tak sadarkan diri. Lalu bagaimana Jisoo sekarang?!

Setelah berkutat dengan pikiran nya, ia memutuskan untuk mandi dan keluar dari kamarnya di apartemen Jinyoung.

Jisoo berjalan pelan menuju meja makan, tak lupa kepalanya menunduk enggan menatap kekasihnya yang sedang menyiapkan salad untuk sarapan mereka.

"Mian" ucap Jisoo saat merasa kekasihnya tak menoleh pada Jisoo sedikitpun.

Jinyoung sama sekali tak menoleh, ia masih fokus pada salad buatan nya yang sedang diaduk. Lalu Jinyoung berjalan menuju meja makan, dan menyimpan satu mangkuk sedang salad. Dan ia sendokkan pada piring kecil nya sendiri, lalu melahap salad yang telah dibuat nya.

Merasa diacuhkan, Jisoo menghela nafas gusar. "Jinyoungie, geumanhae. Na Mianhae, jinjja mianhae" ucap Jisoo sendu sambil menatap kekasihnya yang sibuk makan itu.

"Aku hanya tak suka karena kau ingkar janji" Jinyoung akhirnya bersuara.

"Kau tau? Betapa aku mengkhawatirkan mu ketika salah teman kantor mu menelpon ku, dan mengatakan kau pingsan. Ternyata kau bukan pingsan, melainkan mabuk. Aku sudah dibodohi oleh teman mu itu" tambahnya.

Jisoo menundukkan kepalanya, matanya memanas. Kekasihnya itu benar-benar kecewa pada Jisoo. Jisoo tau jika Jinyoung sebenarnya tak marah, melainkan kecewa. Jisoo tau itu. Dari nada bicara kekasihnya yang tak keras ataupun tinggi, melainkan pelan namun tajam. Jika sudah bersuara seperti itu, antara Jinyoung sedang berbicara serius atau kecewa.

Walau baru menjalani hubungan 2 tahun, Jisoo sudah sedikit banyak tahu tentang Jinyoung dan keluarga nya. Dan satu hal yang menjadi kerja keras Jisoo dalam hubungan nya ini. Yaitu mencuri hati salah satu adik kembarnya Jinyoung.

Kekasihnya itu memiliki 3 adik. Yang 2 kembar perempuan, dan yang satu lagi adik bungsunya laki-laki. Tapi diantara ke 3 adiknya, hanya satu yang tidak menyukai Jisoo. Yaitu Park Chaeyoung atau Roseanne Park. Entahlah kenapa adik nya yang satu itu tidak menyukai Jisoo, sangat berbeda jauh dengan Park Lalisa adik kembarnya dan Park Ji-Sung si bungsu yang mau menerima Jisoo. Sebuah tantangan besar bagi Jisoo untuk meluluhkan seluruh hati keluarga kekasihnya itu agar mau menerima Jisoo.

***

Hyun Soo berjalan di koridor kampus nya, ia baru saja menyelesaikan kelasnya yang pertama, masih ada 2 kelas lagi dan itu akan dimulai 2 jam mendatang.

Hyun Soo melahap sandwich yang dibuat tadi dirumah. Dirinya bangun kesiangan sehingga melupakan sarapan.

Setelah selesai menghabiskan sandwich dan minum, Hyun Soo berjalan menuju perpustakaan. Biasanya ia akan menunggu kelas berikutnya dengan membaca buku-buku di perpustakaan.

Belum juga sampai di perpustakaan, jalanan Hyun Soo di halangi oleh Han Ji Hyun, senior nya sewaktu di menengah atas. Ji Hyun ditemani 3 teman nya yang lain tersenyum sinis pada Hyun Soo. Dua temannya sudah siap menarik tangan Hyun Soo, sedangkan Ji Hyun dan satu temannya lagi berjalan didepan mereka.

Mereka memasuki ruang musik. Tepatnya ruangan untuk berlatih vokal orkestra klasik, kelas tambahan yang diambil Hyun Soo dan juga Ji Hyun.

"Rosé-ssi, bagaimana jika bermain-main dulu?" Ucap Ji Hyun pada seorang gadis tinggi berambut blonde itu. Rosé hanya menaikkan alisnya untuk menjawab Ji Hyun, gadis itu terkesan cuek dan enggan mengotori lengan nya.

The Kim Sister'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang