Ji Ah terdiam diruang makan, dirinya masih memikirkan apa yang Jiwon maksud kemarin padanya. Keponakan nya itu benar-benar sudah memutuskan hubungan dengan keluarga besar nya, sehingga Ji Ah menjadi sungkan untuk bertemu kembali dengan Jiwon.
Ji Ah sudah mengetahui dimana Jiwon tinggal, tapi belum mengetahui dimana Jisoo dan Hyun Soo tinggal. Dulu Kakak iparnya tak memberitahu keberadaan rumah yang sekarang ditempati oleh anak-anak nya. Untung saja, sebelum keduanya meninggal. Jiwon sempat diajak kerumah itu, sehingga saat mereka diusir dari rumah mewah nya, Jiwon tak begitu cemas memikirkan harus dimana dia dan adik-adiknya akan tinggal.
"Eomma, kenapa?" Jennie menatap Ibunya tanya, sedari kemarin Ibunya itu hanya melamun saat Jennie lihat, pasti ada sesuatu mengganggu pikiran Ibu nya, pikir Jennie.
"Eomma baik-baik saja. Eum Jennie-ya, apakah kau tau dimana Kakak sepupu mu tinggal? Jisoo" tanya Ji Ah yang merasa sudah tak tahan lagi untuk mencari keponakannya.
2 tahun lalu, Ji Ah memang sempat bertemu Jisoo dikampus nya. Saat itu, Ji Ah diajak suaminya menghadiri acara anniversary universitas tempat Jisoo berkuliah. Dan saat itu pula, Jisoo menjadi salah satu pengisi acaranya. Sehingga membuat Ji Ah langsung mencari Jisoo dan memohon agar gadis itu memberitahu dimana mereka tinggal. Tapi sayang nya, Jisoo enggan memberitahu hal itu dan milih meninggalkan kampus nya setelah dirinya selesai tampil.
"Aku tidak tahu, jika kami bertemu pasti selalu di Cafe tempat Jisoo eonnie dulu bekerja. Memang nya ada apa?" Tanya Jennie hati-hati.
Ji Ah menoleh menatap Putri keduanya dengan penuh penyesalan. "Eomma bertemu dengan Jiwon kemarin, dia benar-benar masih membenci kita. Eomma katakan padanya bahwa Jisoo sempat menemui Kakek, tapi Jiwon malah menjawab. Jisoo menemui Kakek karena ingin memberitahu kejahatan Ayah mu. Jujur eomma tidak mengerti maksud nya, kejahatan apa memang nya yang dilakukan Ayah mu. Eomma tidak mengetahui nya" jelas Ji Ah pada putrinya.
Jennie mendadak terdiam. Ternyata Jisoo sudah berjalan sejauh itu. Ia bahkan sudah bertemu Kakek nya, yang artinya memang rencana Jisoo tidak main-main jika Tuan Besar Kim sudah mengetahui. Tapi Jennie yakin, Jisoo belum mengungkapkan semuanya. Dilihat dari interaksi Kakek nya dengan Sang Ayah yang masih baik-baik saja. Jennie menjadi berpikir, apa lagi yang akan dilakukan Kakak Sepupunya itu yang tidak akan Jennie ketahui.
***
"Apa kau bilang? Jisoo-ya jangan main-main, tidak mungkin Tan melakukan hal itu." Jiwon terkejut saat mendengar penuturan adik nya yang menjelaskan bahwa nama temannya, Kim Tan masuk dalam daftar penerima uang perusahaan keluarga Kim.
Jisoo memberikan ponselnya yang sudah terbuka gambar daftar nama-nama penerima uang perusahaan keluarga Kim. Jiwon benar-benar dibuat terkejut oleh adiknya. Ia tidak menyangka, kenapa nama Kim Tan bisa masuk dalam daftar itu.
"Eonnie, aku mohon bantu aku menemui nya. Aku hanya ingin meminta penjelasan darinya saja, kenapa dia bisa menerima itu dan untuk apa. Aku janji tidak akan menyudutkan temanmu, aku tidak mungkin memulai pada atasan ku atau Ayah Jinyoung. Eonnie aku mohon" desak Jisoo agar Kakak nya mau mempertemukan Jisoo dengan Tan, salah satu yang masuk dalam daftar itu.
Jiwon terdiam. Adiknya benar, Tan mungkin sedikit mudah diajak kerja sama. Tapi dirinya juga takut, dia tidak ingin merusak pertemanan nya dengan Tan. Jiwon menatap adiknya yang tengah memasang wajah memohon. Jiwon memejamkan matanya, ia berpikir. Haruskah Jiwon membantu Jisoo, tapi hanya ini yang bisa Jiwon lakukan untuk mengungkap kebenaran. Jiwon kembali membuka matanya, ia kembali menatap Jisoo lalu menganggukan kepalanya membuat Jisoo tersenyum senang. Sedikit jalan terbuka bagi Jisoo untuk memulai kasus nya.
"Aku akan membuat janji malam ini, kau persiapkan apa saja yang akan ditanyakan. Aku akan bilang jika aku yang ingin menemui nya. Nanti kau beri saja alasan kenapa aku tidak datang." Ucap Jiwon yang dijawab anggukkan antusias dari Jisoo.
Keduanya kemudian keluar dari kamar tamu dan mendekati tiga orang yang tengah bermain sambil tertawa diruang tengah.
***
Jisoo memasuki sebuah restoran Korea, sesuai janjinya tadi siang dengan Jiwon, malam ini Jisoo akan menemui Tan.
Setelah diantarkan oleh pelayan menuju ruangan tempat Tan berada, Jisoo segera masuk ruangan itu. Ia mengangguk memberi salam pada teman Kakak nya. Tan pun membalas dengan sedikit memberi tatapan tanya, kenapa malah adiknya yang sekarang datang melainkan bukan Jiwon.
"Maaf jika membuat mu merasa heran, aku meminta Rachel untuk membuat janji dengan mu. Maaf jika menggunakan nama Rachel, aku hanya takut jika kau tidak ingin menemui ku." Jelas Jisoo pada Tan.
"Jadi, Rachel meminta bertemu itu hanya alasan agar kau dapat bertemu dengan ku?" Tan bertanya pada Jisoo.
Jisoo mengangguk, "Aku ingin meminta bantuan mu Kim Tan-ssi." Jisoo mulai membuka topik pembicaraan.
Tan mengerenyitkan wajahnya. Meminta bantuan? Bantuan apa, pikir Tan.
Jisoo mengeluarkan ponselnya lalu memperlihatkan gambar daftar nama penerima uang perusahaan keluarga Kim. Tan sedikit terkejut, bagaimana bisa adik dari temannya itu mengetahui hal yang bersifat rahasia ini.
"Jika kau ingin membantu ku, aku jamin kau tidak akan terseret masalah ini. Aku mohon, aku meminta bantuan mu"
***
Jisoo kembali bertemu dengan Tan, kali ini dirinya ditemani oleh Taeyong selaku pengacara nya.
Dua hari yang lalu, Tan menyetujui untuk membantu Jisoo. Bukan karena apa-apa, ia hanya ingin membantu keluarga mantan tunangan nya itu. Juga Tan ingin keadilan pada Ayah dari temannya, Rachel.
"Maaf terlambat" Tan baru saja memasuki restoran yang dijanjikan. Ia datang bersama sekretaris nya.
Jisoo kemudian mengeluarkan sebuah berkas pernyataan yang tertulis bahwa benar Kim Tan menerima uang itu dari Kim Young Min, Direktur Utama Perusahaan K&Y Group.
"Kau hanya perlu menandatangani pernyataan ini, dan menjelaskan semuanya." Ucap Taeyong pada Tan.
Tan tak habis pikir, kenapa dirinya bisa terjerumus pada hal seperti ini. Dirinya hanya lah menjadi korban, tapi mau tidak mau Tan harus mengungkapkan ini walau dirinya tidak tahu akan seperti apa nanti ketika kasus nya di selidiki.
"Apa aku perlu mengumpulkan yang lainnya? Jika hanya diriku, percuma saja. Direktur Kim pasti akan menutup mulut yang lainnya." Ucap Tan.
Jisoo tampak menatap Taeyong meminta pendapat pengacara itu. Taeyong mengangguk, tidak ada salahnya bukan jika meminta bantuan lain pada seorang Kim Tan.
"Baiklah jika kau tidak keberatan, nanti akan kami buatkan pernyataan bahwa mereka mendapatkan uang itu dengan ilegal." Jawab Jisoo setelah mendapat jawaban dari pengacara nya.
Tan mengangguk, dirinya akan memikirkan cara bagaimana bertemu dengan orang-orang sibuk untuk membantu temannya.
"Tapi Kim Tan-ssi, untuk Park Hae Joon-ssi kau tidak perlu memaksanya jika dia tidak bisa. Maka aku akan menggunakan caraku" Jisoo kembali bersuara yang ditatap tanya oleh pengacara nya juga Tan.
![](https://img.wattpad.com/cover/254439104-288-k276332.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Kim Sister's
FanfictionBercerita tentang Kim Jiwon yang harus berusaha untuk menghidupi kedua adiknya serta mempertahankan pernikahan nya dari ketidak restuan mertuanya. Dan Kim Jisoo yang berusaha membalaskan dendam atas apa yang terjadi pada orangtuanya dulu. 🥇Kim Jiwo...