Duapuluh Empat

127 20 0
                                    

Jisoo membuka matanya, kepalanya masih terasa berat. Ia edarkan matanya ke sekeliling ruangan itu. Ternyata Jisoo masih ditempat yang sama. Sebuah kamar yang sangat kecil dan tanpa alas untuk tidur.

Entah sudah berapa lama Jisoo terkurung dikamar ini. Setiap hari, kiranya dua kali sehari akan ada seseorang yang mengantarkan makanan untuknya. Kadang Jisoo memakan nya kadang juga tidak.

Jisoo masih tidak mengerti kenapa orang itu menyekap Jisoo tapi juga masih memberikan makanan.

Terdengar suara seseorang membuka kunci gembok diluar pintu, Jisoo memejamkan matanya sambil memeluk kedua kakinya. Ia enggan melihat orang itu lagi.

"Makanlah" terdengar berbeda. Suara yang Jisoo dengar sekarang terdengar berbeda dari suara yang biasa Jisoo dengar. Ia membuka matanya pelan, menatap sebuah kaki dihadapannya lalu mengadahkan kepalanya menatap seseorang yang memang benar-benar berbeda.

Sesegera mungkin Jisoo mengalihkan pandangannya dari laki-laki dihadapannya itu. Ia enggan untuk menatap lebih lama orang itu.

"Aku sudah memberikan pesan pada kekasih mu untuk segera kemari untuk membawa mu pergi dari sini. Aku menemukan kontaknya dari ponsel mu. Mungkin dia akan datang beberapa jam lagi"

Jisoo tertawa ringan. Memberikan pesan pada kekasihnya? Jinyoung yang dimaksud? Mana mungkin seorang penjahat memberikan pesan yang berisi untuk menyelamatkan dirinya. Atau bisa saja orang yang ada dihadapannya ini meminta uang tebusan pada Jinyoung? Oh tidak. Kim Jisoo. Ini bukan drama atau film yang biasa kau lihat saa seseorang yang diculik lalu menelpon orang terdekat nya untuk meminta uang tebusan.

Tapi bagaimana jika hal itu benar?

"Aku serius. Aku adalah teman Hyun Soo, adik mu. Kita pernah satu sekolah dan berteman dekat. Dia teman mantan kekasih ku, dan dia sering memperlihatkan fotomu pada kami. Maka dari itu aku tau siapa kau. Tapi tenang saja, tak kuberitahu Hyun Soo mengenai keberadaan mu sekarang." Setelah mengatakan itu, Kim Young Dae segera keluar dari kamar tempat Jisoo berada.

Jisoo terdiam sesaat memikirkan kata-kata laki-laki tadi. Apakah benar laki-laki itu akan menolong nya?

***

Jinyoung, Seok Jin, dan Suho sedang berada di dalam mobil menuju ke Gwangju. Ketiganya memilih jalur darat, dan saat ini Seok Jin lah yang mengendarai mobilnya.

Jennie sempat memaksa untuk ikut, namun dilarang keras oleh Kakaknya. Akan tambah berbahaya jika Jennie ikut. Jadi, Jin meminta Jennie untuk menemani Doyoung yang memonitori keberadaan Jisoo saat ini lewah pc nya.

Dengan kecepatan tinggi dan jalanan yang lenggang pada dini hari membuat ketiganya hanya menempuh waktu 2 jam setengah saja untuk sampai di Gwangju. Tepatnya di tempat yang diberikan oleh seseorang yang mengirimkan pesan serta lokasi pada Jinyoung.

Lampu jalanan tak ada di daerah yang ketiga laki-laki itu lewati. Hanya ada beberapa rumah yang berjajar dipinggiran jalan dengan jarak yang cukup jauh antara rumah per rumah nya.

Karena penerangan yang minim, membuat Jin yang mengemudikan mobilnya harus sedikit berhati-hati.

Jam masih menunjukkan pukul 3.47 dini hari. Masih sangat lama untuk langit menyinari jalanan dengan matahari.

Suho sedikit terkejut ketika seseorang berlari dari depan sana dekat langkah yang sedikit terpincang-pincang. Ia menajamkan indera penglihatan nya, memastikan siapa orang itu. Hingga beberapa saat kemudian orang yang berlari kearah mobil yang ditumpangi nya hampir menabrakan dirinya pada mobil tersebut.

Jin yang mengendarai mobil itu menginjak rem dengan terkejut membuat mobil berhenti mendadak.

Jinyoung terkejut, lalu memastikan ada apa diluar sana sehingga membuat Jin seperti itu.

The Kim Sister'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang