Duapuluh Enam

133 19 0
                                    

Hari ini Jisoo kembali dari rumah sakit. 20 hari waktu yang ia habiskan di tempat itu. Selama 20 hari juga Jisoo tak beranjak dari ranjangnya membuat kini seluruh tubuh Jisoo pegal.

Dua hari lagi akan diadakan sidang mengenai kasus Kim Young Min.

Seharusnya sidang itu dilakukan sepuluh hari yang lalu. Tapi karena pihak kejaksaan ingin Jisoo hadir dalam sidang tanpa diwakilkan, sehingga mereka menunda persidangan sampai kondisi Jisoo si penggugat membaik.

Orang-orang yang sudah menculik Jisoo pun telah ditangkap. Berkat bantuan Kim Seok Jin, Kakak sepupunya. Dan Kim Young Dae yang ternyata pemilik rumah itu. Membuat polisi mudah menangkap para penjahat itu.

"Aunty, kau mau minum?" Ucap si kecil Nari yang setia menemani Jisoo dari dirinya baru sampai rumah hingga sekarang.

Jisoo tersenyum gemas melihat tingkah keponakan nya itu yang makin pintar, ia mengangguk. "Boleh princess"

Panggilan 'Princess' pada Ji Na Ri membuat perempuan kecil itu selalu senang. Awal mulanya panggilan itu berasa dari sang Ibu, Kim Jiwon. Jiwon hanya bercanda memanggil putrinya dengan sebutan itu, tapi tak disangka. Suami dan adik-adiknya pun mengikuti memanggil putri kecil itu dengan sebutan 'Princess'. Tapi memang pantas sih Nari disebut princess. Mata bulat dan bulu mata lentik, serta rambut panjang, dan kulit putih bersih nya bak princess.

Setelah keluar nya Nari dari kamarnya. Jisoo berjalan mendekati lemari baju nya, ia membuka kunci laci yang berada dilemari itu, lalu ia lihat isinya, Jisoo bernafas lega karena semua isinya masih aman. Tak ada yang tau apa isi laci dilemari itu, kecuali Jisoo.

Kemudian Jisoo mengambil ponselnya dan mencari sebuah nomor, setelah didapat ia menekan tombol panggil.

"Siapkan semuanya sekarang, aku sudah keluar dari rumah sakit." ucap Jisoo pada seseorang disebrang sana

***

"Jisoo-ya.. Kim Jisoo cepat keluar ayo kita makan malam!" Jiwon berteriak dari meja makan mengarahkan wajahnya ke sudut kamar Jisoo. Adik nya itu belum juga keluar kamar dari tadi siang.

Dengan langkah gontai nya, Jisoo keluar dari kamar dan berjalan mendekati meja makan.

"Ayo kita minum-minum, Nari sudah tidur dan Wookie Oppa juga tidak akan kemari. Kau pasti sudah merindukan ini semua kan?"

Jisoo menatap tak percaya sekaligus senang pada Kakak nya. Hampir satu bulan dirinya tak menyentuh minuman beralkohol itu, dan sekarang Kakak nya mengizinkan Jisoo meminum nya.

Dihadapan Jisoo kini tersedia samgyeopsal, selada, acar bawang, kimchi, serta beberapa kaleng bir.

Tak hanya Jiwon dan Jisoo yang akan menikmati semua santapan ini. Si bungsu Hyun Soo juga akan ikut menikmati nya. Adik bungsunya itu sudah dapat meminum bir, sehingga akan lebih seru jika ramai-ramai menyantap hidangan didepannya ini.

"Jjan!" Jisoo berseru sekaligus mengangkat kaleng bir nya ketengah.

Tawa riang dari ketiga Kakak Beradik ini membuat malam mereka semakin hangat. Karena sudah sangat lama mereka tak berkumpul seperti ini, sehingga momen seperti ini perlu dilakukan dengan bebas.

Jiwon tak lagi melarang adik-adik nya yang ingin minum dirumah, karena dulu dirinya sangat melarang Jisoo minum dirumah nya, sedangkan Hyun Soo saat itu adik nya masih berstatus sebagai pelajar SMA.

"Eonnie, aku.. ingin segera hidup bersama dengan kekasih ku." Jisoo menopang dagunya dengan kedua tangan lalu menatap Jiwon.

Jiwon yang hanya meminum sedikit dapat mengendalikan semuanya, ia masih sadar dan fokus.

The Kim Sister'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang