Bagian 10

1.2K 120 6
                                    


Anyeong yeorobunn

Karena part kemarin nggak banyak nihhh yang vote juga komen hmm aku cuma update satu part ajhaa.

Kalian siiihh nggak kasih aku semangat lewat dari vote juga komen akunya kan jadi males update cepet.

Udah deh curcolnya gitu aja:*

Happy reading

Tidak mau memikirkan hal yang berat Davi memutuskan menghampiri pintu utama rumahnya. Davi membuka pintunya dengan senyuman ramah.

Plakk

"ukh!" 

Davi meringis memegangi dahinya yang cenat cenut. Tidak sopan sekali tamu yang datang ini, saat ia membuka pintu dahinya diketok. Tidak punya matakah sampai tidak bisa membedakan dahinya dengan pintu. Liat saja setelah ia menggosok dahinya ia langsung mengumpati orang itu, kalau bisa ia seret ke ujung jurang.

"Davi! Ya ampun! Maafin tante. Tante tadi mau ketok pintu eh kamu keluar duluan, jadinya tante nggak bisa ngerem mendadak deh" Davi langsung menelan kata katanya saat hendak mengumpati orang tersebut ketika mendengar suara tante Eka memenuhi pendengarannya. Ahhh sepertinya Davi harus membuang jauh jauh rencana yang ia susun tadi.

"nggak papa tante, nggak sakit kok" matamu nggak sakit ini dahi rasanya udah kayak kepentok beton. Davi tersenyum terpaksa meskipun dalam hati ia sudah mengoceh sana sini menahan sakit yang luar biasa.

"tante kok tahu rumah Davi?" seingat Davi ia tidak pernah mengatakan letak rumahnya tepat di depan rumah tante Eka. Tapi kenapa tante Eka bisa tahu atau jangan jangan.....

"tante di kasih tahu Dira, tante seneng banget rumah kita berdekatan lagi" tuh kan! Benar yang dipikirkan Davi tadi, Dira si biang kerok semua ini. Memang mulut Dira harus di belikan gembok. 

"kalau gitu silahkan masuk tante" Davi mempersilahkan tante Eka masuk kerumahnya. Davi menyuruh tante Eka untuk duduk di ruang tamu sedangkan dirinya pergi ke dapur menyiapkan minuman untuk tante Eka.

"bunda kamu kemana?" Tanya Eka saat Davi sedang meletakan segelas sirup di meja.

"bunda kerja tante" Eka mengernyitkan dahi saat mendengar jawaban Davi. Terakhir ia bertemu dengan Nia tidak sekalipun Nia berencana bekerja karena di larang dengan Ananta suami Nia.

"bukannya bunda kamu nggak boleh kerja sama ayah?" baru saja Davi mendudukan bokongnya pada sofa, tante Eka langsung bertanya soal itu.

"Bunda kebosenan nggak ada kerjaan dirumah  jadi bunda memutuskan buat kerja sampingan"

"yah tadinya tante kesini pengen ketemu bunda kamu, mumpung tante nggak sibuk sama toko kue tante" Davi bisa melihat ada rasa kekecewaan di mata tante Eka. Tapi bagaimana lagi tidak mungkin kan Davi menelfon bundanya pulang lagi.

"Davi minta maaf ya tante, bunda hari ini sibuk banget jadi kemungkinan bunda nggak bisa diganggu" Davi memasang wajah bersalah pada Eka. Eka pun memakluminya ia juga tidak bisa menyalahkan Davi ataupun Nia karena dirinya juga datang mendadak.

DAVISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang