Eyo Davisa update nih
So Happy Reading
•
•
•
•Suara pantulan basket mengiringi seorang gadis yang sedang berlari menuju ring basket dengan angin malam yang menerpa tubuhnya. Gadis itu melakukan teknik lay up lalu tersenyum tipis ketika melihat bola basketnya masuk ke dalam ring dengan sempurna.
“Davi!?”
Senyuman tipis gadis itu luntur ketika netranya menangkap orang yang berdiri tepat beberapa meter darinya. Matanya menajam melihat sosok itu yang juga memandanginya dengan tampang tak santai.
“jadi lo beneran Davi?” tanya orang itu di iringi kekehan tak percaya melihat penampilan gadis di depannya.
Davisa menghiraukan orang itu, lebih baik ia melanjutkan kegiatan bermain basket yang sempat tertunda tadi. Namun hal tak di sangka orang itu tiba-tiba membogem mentah rahangnya hingga terjatuh dengan bola basket yang sudah menggelinding di sampingnya.
“bangs*t" umpat gadis itu seraya menyentuh rahangnya yang cenat-cenut.
“gue nggak nyangka bisa ketemu lo di sini” ujar laki-laki itu yang tertawa puas melihat orang didepannya.
“cupu banget lo” orang itu menendang kaki Davisa dengan kaki kirinya tanpa perduli orang yang ia sakiti adalah seorang perempuan.
“harusnya gue yang ngucapin itu ke lo, kenapa malah sebaliknya?” Davisa berdiri lalu menatap heran orang di depannya.
“ck! Lo berani sama gue?!” bentaknya sembari mencengkeram dagu Davisa kuat.
“kenapa gue harus takut sama lo?! You bastard!” Davisa menepis tangan yang bertengger di dagunya lalu menatap tajam laki-laki di depannya. Nafasnya memburu, ia di liputi emosi yang mendominasi di tubuhnya.
“terserah lo mau jelekin gue, yang penting lo ikut gue" laki-laki itu menyeringai nakal.
Belum sempat Davisa membuka suara tangannya sudah di tarik paksa oleh laki-laki itu menjauhi lapangan basket terbengkalai yang tepat berada di taman biasa Davisa nongkrong.
“lepasin gue!” Davisa memberontak supaya cekalannya terlepas namun kekuatannya tak bisa menandingi laki-laki itu.
“Diem!” bentaknya lalu melanjutkan langkah kakinya menyeret Davisa keluar dari taman hingga mereka berada di pinggir jalan yang di penuhi kendaraan berlalu lalang.
“Lepasin gue monyet!”
BUGH!
Pukulan secara mendadak mengagetkan laki-laki yang menyeret Davisa hingga cekalan tangannya terlepas tanpa sengaja membuat gadis itu bernafas lega.
“dia cewek bro" desis sang pelaku.
Laki-laki itu menatap sang pelaku di depannya dengan raut wajah emosi “nggak usah ikut campur lo!” bentaknya.
“tapi gue nggak bisa liat cewek di kasarin, gimana dong Reno?” tanya orang itu santai di tambah raut wajahnya yang membuat laki-laki bernama Reno itu muak.
“pergi sebelum gue habisin lo"
Laki-laki itu tertawa pongah mendengar kalimat Reno. Seolah kalimat itu hanya sebuah candaan belaka “gue nggak mau pergi nanti lo ngapa-ngapain dia, gue sebagai cowok sejati harus melindungi cewek” ujarnya seolah sedang berbicara dengan teman.
“Dan gue nggak akan biaran cowok brengsek kayak lo bebas dari gue" ucapan selanjutnya yang keluar dari mulut laki-laki itu terdengar sangat mengerikan. Apalagi di tambah raut wajahnya berubah menjadi datar. Dan yang di lakukan laki-laki itu setelah berbicara adalah memukul Reno secara membabi buta.

KAMU SEDANG MEMBACA
DAVISA
Fiksi Remaja{ON GOING} Typoo bertebaran "lo punya mata nggak si?! Lo kira jalan gede gitu bisa se enaknya lo lewati tanpa toleh kiri kanan? Mata tuh di gunain jangan di buat pajangan doang!" Davi menutupi kegugupannya dengan mengomeli pria di depannya. "nggak" ...