Bagian 5

1.6K 156 1
                                    

Author comeback Yeayy

Rintik air memenuhi jalanan beserta genangan di pinggir jalan. Pagi yang di awali hujan membuat banyak murid di SMA Bunga Bangsa molor untuk pergi ke sekolah.

Setelah Davi membayar supir angkot. Davi turun dari angkot langsung lari ke dalam sekolah menghindari tetesan air hujan.

Setelah Davi sampai di koridor sekolah ia bernafas lega. Davi melanjutkan langkahnya menuju kelas sambil mengibaskan rok nya yang sedikit basah.

saat memasuki kelas ternyata kelasnya sudah ramai. Davi menghampiri bangkunya lalu duduk dengan damai. Davi bisa melihat Anin dari belakang yang sibuk ganti filter sana sini agar hasil selfienya bagus toh dimata Davi muka Anin kaya siluman.

"kalau jelek, jelek aja nggak usah pakai filter" celetuk Davi. Sedari tadi ia bosan melihat Anin gonta ganti pose foto.

Anin menolehkan kepalanya berbalik ke belakang. Ia menatap kesal Davi yang menatapnya datar.

"sirik lo! Bilang aja lo kalah cantik sama gue" Davi melototkan matanya mendengar ucapan yang terlontar dari mulut laknatnya.

"dih! Ngarep banget lo! Gue sama lo cantikan gue" tidak menutup kemungkinan Davi memang lebih cantik dari Anin dan Dira namun karena penampilan Davi yang agak sedikit tomboy. Maka banyak para lelaki lebih melirik Dira dan Anin yang feminim.

Davi lebih memilih memotong rambutnya sebahu  sedangkan Dira dan Anin rambut mereka sebagaimana rambut para wanita yang feminim di luar sana.

"makanya kalau wajah lo cantik, rias dikit kek atau hilangin tuh modelan tomboy lo" Anin mengomeli Davi yang menganggap seolah hanya angin lewat.

Davi mengerutkan kening melihat Dira baru datang dengan raut muka sedih. Davi sebenarnya amat sangat kepo sedari kemarin karena melihat perubahan Dira yang beda dari biasanya.

"lo kenapa?" tanya Davi. Anin yang tak tahu Dira datang langsung menolehkan kepalanya mengikuti arah pandang Davi.

"nggak papa" meskipun Dira bilang tidak apa tapi sangat kontras dengan raut wajahnya yang suntuk.

"cewek kalau ngomong nggak papa berarti ada apa apanya nih" celetuk Anin

Dira menatap kedua temannya lalu menghembus nafasnya pelan.

"gue udah pernah ceritain tentang sepupu gue kan?" Davi dan Anin saling tatap lalu memasang wajah bingung.

"sepupu yang mana nih? Secara lo kan sering ceritain sepupu lo ke kita lebih dari satu" tanya Davi.

"anak dari tante Eka" ujar Dira lesuh.

Davi dan Anin langsung ingat, Dira pernah bercerita bahwa sepupunya atau anak dari tante Eka pernah mengalami kecelakaan mobil mungkin sekitar tiga bulan yang lalu Dira menceritakan kepada mereka.

Anin dan Davi mengangukkan kepala, membiarkan Dira bercerita lebih lanjut.

"dia pengen sekolah lagi" Davi dan Anin mengerjapkan matanya bingung. Apa yang harus di pikirkan, toh itu hak mereka jika ingin sekolah. Bukannya malah bagus sepupunya minta sekolah?.

"wait wait bukannya bagus kalau sekolah? Apa salahnya coba? Terus maksud lo dengan kata 'sekolah lagi' itu maksudnya apa?" kini Anin yang mengajukan pertanyaan pada Dira.

"sepupu gue selama tiga bulan ini dia homeschooling, dan masalahnya dia mengalami kebutaan mata akibat kecelakaan mobil itu. Dia ingin sekolah seperti kita kita, tentu saja tante Eka nggak ngijinin tapi  sepupu gue malah nyakitin dirinya sendiri terus menerus" jelas Dira sembari menundukan kepalanya.

DAVISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang