Jangan lupa vote and komen, nanti aku sedih😭
Seorang gadis cantik dengan rambut terurai itu membuka pintu balkon di kamarnya. Pesona kecantikannya kini terlihat jelas di bawah sinar bulan di atas sana. Gadis itu berdiri di pembatas balkon memperhatikan seluruh pemandangan di bawah sana.
Gadis itu tersenyum tipis melihat pemandangan langit malam yang di penuhi bintang. Ia jadi merindukan saat dimana ia dan keluarganya tertawa bersama tepat di bawah langit malam di penuhi bintang
"Davi?"
Davi menoleh pada asal suara dan terpampanglah bundanya yang ia cintai sedang tersenyum padanya.
"kenapa bunda?" tanya Davi
"kamu ngapain di luar? Nanti masuk angin" Davi tersenyum tipis mendengar kalimat penuh perhatian dari sang bunda tercinta.
"Davi lagi cari angin bunda, Davi ingin lihat-lihat aja" jelas Davi.
Davi terkejut saat tiba tiba Nia memeluknya erat. Rasa nyaman langsung menyelimuti seluruh tubuhnya. Davi ikut mengulurkan tangannya membalas pelukan sang bunda.
"kamu baik baik aja kan?" pertanyaan itu membuat Davi tersenyum tipis lalu menaruh dagunya pada bahu Nia senyaman mungkin.
"Davi sangat sangat baik baik aja, bunda nggak perlu khawatir. Davi akan selalu baik" Nia pun melepas pelukannya pada anak gadisnya dan kembali menatap Davi.
"kamu nggak tidur?" tanya Nia yang mengelus lembut puncak kepala Davi.
"bunda kesayangannya Davi tenang aja Davisa si ratu beauty ini kalau masalah tidur bunda udah pasti tahu sendiri kan? Lebih baik bunda sekarang yang harus istirahat, nanti kalau bunda kecapekan Davi jadi nggak sayang sama bunda" Nia mengerutkan dahinya tak mengerti dengan kalimat terakhir Davi.
"maksud kamu? Nggak sayang gimana?" tanya Nia penasaran.
"karena.....kalau bunda kecapekan nanti cepet keriput ppfffttt hahahahaha" setelah mengatakan itu Davi langsung kabur masuk ke dalam kamarnya menghindari Nia yang sudah mempelototinya seram.
"Davi bandel banget!" Nia pun menyusul Davi masuk ke kamar tak lupa mengunci pintu balkon.
"hehehe Davi bercanda kok, lagian bunda sekarang harus istirahat besok kan jadwal bunda ke butik buat persiapan pertunjukan hasil rancangan baju bunda akhir pekan ini" Nia mengangguk menyetujui ucapan Davi tapi ada yang aneh.
"kenapa kamu bisa tahu kalau besok bunda bakalan kebutik? Kan bunda cuma bilang tentang acara bunda" Nia memicingkan matanya pada Davi yang kini salah tingkah mendengar ucapan Nia.
"mmm ta-tadi itu...."
"nggak usah bohong" desis Nia yang sudah memutar bola matanya jengah. Tolong sadarkan Davi bahwa orang didepannya ini adalah seorang ibu yang sangat sangat tahu dengan kebiasaan tingkah laku anaknya. Tentu saja Nia tahu bahwa Davi sedang berpikir keras mencari alasan.
Davi menatap bundanya dengan cengiran lebar. Kondisinya saat ini sudah tertangkap basah dengan sang bunda si detektif handal. Mau tidak mau rela tidak rela dia harus menjawab jujur.
"tadi Davi nggak sengaja lihat jadwal bunda di laptop" Nia sudah menduganya karena saat ia kembali ke kamar tiba tiba ia sudah melihat laptopnya terbuka.
"nggak sengaja atau sengaja?" tanya Nia
"nggak sengaja bunda" jawab Davi dengan tampang seolah sedang jadi bahan penyandraan
"nggak sengaja atau sengaja?" tanya Nia sekali lagi
"nggak sengaja bunda"
"NGGAK SENGAJA ATAU SENGAJA!" kali ini Nia teriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVISA
Novela Juvenil{ON GOING} Typoo bertebaran "lo punya mata nggak si?! Lo kira jalan gede gitu bisa se enaknya lo lewati tanpa toleh kiri kanan? Mata tuh di gunain jangan di buat pajangan doang!" Davi menutupi kegugupannya dengan mengomeli pria di depannya. "nggak" ...