Anyeong yeorobun
Author Dah up nih
Jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah hehehe
Oke
Happy Reading
•
•
•
•Suara ketukan sepatu menggema di sebuah ruangan yang tak terlalu besar di lengkapi dengan beberapa sofa dan meja. Ketukan sepatu itu mengiringi nyanyian seorang gadis yang mengalun indah di dalam sana.
Hingga suara pintu yang terbuka menghentikan aktivitas didalam sana.
“Davi waktunya kamu tampil nih, didepan udah banyak pelanggan” ujar seorang wanita berponi lengkap dengan seragam pelayan pada gadis yang setia memangku gitar ditangannya.
“oke, gue kesana” jawab Davisa yang tersenyum tipis
Davisa berdiri dari duduknya lalu keluar dari ruangan itu di ikuti wanita berponi tadi. Davisa menaiki panggung kecil yang tak jauh dari meja para pengunjung, sedangkan wanita tadi sudah kembali melakukan aktivitasnya.
Mata Davisa berpendar melihat keramaian kaffe yang ia tempati saat ini seraya mendudukan diri di kursi yang sudah disediakan. Tangannya mengatur ketinggian mik agar pas saat ia bernyanyi. Orang-orang didepannya masih tak menyadari keberadaanya saat ini. Davisa menarik nafas dalam lalu mengeluarkannya secara perlahan.
You don't understand
I'm not ever like this
I can hold my breath
Say I'll be alright
But it kinda hard to think
When I can't feel a thing
Para pengunjung yang tadinya sibuk menyantap hidangan mereka masing masing dan berbincang dengan pasangannya kini memilih melihat Davisa yang mulai menyayikan sebuah lagu di atas panggung.
Tell me to my face
Already heard it last week
Driving me insane
It's hitting real badly
Tell me what's her name, yeah
Semua pengunjung mulai terdiam mendengarkan suara yang begitu merdu memasuki pendengaran mereka. Beberapa dari mereka sudah mengarahkan kameranya untuk merekam. Davisa tersenyum sebagai tanggapan ketika beberapa orang yang tak jauh dari tempatnya memuji suaranya. Jari kecilnya dengan lihai menggesek senar gitar tanpa kesalahan.
Said you'd never, why'd you ever
Lie to me baby, lie, lie to me
Lie to me baby, lie, lie to me
Lie to me baby, lie, lie to me, yeah
Mata Davisa terpejam menyerapi isi lagu tersebut. Sudah lama ia tak berdiri di sini menghibur para pengunjung kaffe. Dan sudah lama ia sudah tidak bertegur sapa dengan pekerja kaffe di sini setelah mendengar kabar Erlang yang kecelakaan. Namun saat ini ia kembali menginjakkan kaki disini kembali meluapkan rasa bahagianya ketika sahabat kesayangannya kini kembali.
After everything we've been through, you come crying to me
You said you'd never lie, so why you lying to me?
I gave you my trust, my heart, and everything inside of me
Tell me how'd you pay me back? You made a fool out of me
Can't you see what you're doing? Left me, broken in pieces
Got me feeling so stupid, guess I needed a reason to let go
![](https://img.wattpad.com/cover/247438665-288-k473406.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVISA
Teen Fiction{ON GOING} Typoo bertebaran "lo punya mata nggak si?! Lo kira jalan gede gitu bisa se enaknya lo lewati tanpa toleh kiri kanan? Mata tuh di gunain jangan di buat pajangan doang!" Davi menutupi kegugupannya dengan mengomeli pria di depannya. "nggak" ...