Bagian 15

1K 118 3
                                    

Happy reading
dont forget comment and vote this story
Duhh sok inggris banget authornya:)



Gadis yang memiliki rambut sebahu itu kini menuruni tangga rumahnya menuju dapur namun setibanya di sana tidak ada orang yang ia harapkan dan sangat ia rindukan selama dua hari ini. Gadis itu menghela nafas pelan lalu membuka kulkas dua pintu di sudut ruangan, mengambil sekaleng minuman soda. Gadis itu beralih menuju lemari kecil di mana tempat penyimpanan snack yang ia beli  kemarin. Gadis itu mengambil beberapa snack lalu ia bawa ke ruang keluarga, tepatnya TV berada.

Baru saja duduk di sofa ponselnya berdering dan munculah nama yang ia rindukan dua hari belakangan ini. Tanpa berpikir lagi gadis itu menggeser tombol warna hijau hingga tersambung dengan orang di seberang sana.

"halo Davisa anak bunda

"halo bunda, Davi kangennn" orang di seberang sana terkekeh mendengar rengekan anak perempuannya yang terdengar sangat manja itu.

"iya, bunda juga kangen sama Davi

Davisa tersenyum tipis mendengar suara yang beberapa hari ini jarang ia dengar. Tangan sebelah kanannya tidak di biarkan menganggur, Davi membuka sodanya lalu ia teguk sekedar menyegarkan pikiran juga tubuhnya.

"bunda kapan pulang? Davi kesepian juga kebosanan tanpa hadirnya bunda di hidupku eeaakk" 

Di seberang sana Nia tertawa mendengar gombalan receh dari anaknya sesekali menggeleng-gelengkan kepalanya.

"lusa bunda pulang sayang, hari ini bunda baru aja sampai di surabaya

Davi menghembuskan nafas kasar tak lupa bibirnya yang mengerucut kesal. Davi sudah kebosanan di tinggal bundanya selama dua hari ini di tambah bundanya bilang bahwa lusa baru bisa pulang, yang ada nanti bukan kebosanan lagi tapi sudah mati sengsara. 

Selama Nia pergi ke luar kota Davi di buat kalang kabut di rumahnya. Hari pertama Davi masuk ke rumah tanpa ada hadirnya Nia mungkin masih bisa ia terima tapi jika tidak ada kehadiran makanan di meja makan Davisa mengangkat tangannya tanda menyerah. Davisa bingung harus makan apa, apalagi dia tidak punya bakat memasak. Sekedar menggoreng telur mata sapi saja Davisa sudah lari kemana-mana akibat minyak panas yang loncat loncat apalagi masak nasi goreng, opor, sup atau menu lainnya. Intinya Davisa tidak bisa memasak. alhasil Davi menggunakan jurus yang hanya bisa merebus mie instan untuk sementara waktu. 

Dan selama dua hari ini Davisa terpaksa mengkonsumsi mie instan untuk menyelamatkan perutnya. Coba saja Nia tahu apa yang ia makan selama dua hari ini, mungkin Nia akan rela pulang ke rumah memasakan makanan untuk Davi dan tak lupa siraman rohani yang memenuhi telinga Davi selama beberapa hari. Tapi karena Davi tidak ingin menyusahkan bundanya alhasil Davisa si anak baik harus berbohong bahwa dia makan hasil beli makanan rumahan di toko.

"jangan lama-lama atuh bundaaaa Davisa kangen  masakan bunda juga pengen lihat bunda terus aku peluk kayak guling" Davi merengek sambil menatap atap langit rumahnya.

"iya bunda awalnya pengen cepet pulang, tapi pekerjaan bunda nggak bisa di tunda sayang. Kamu tahu sendiri kan kalau kali ini bunda lagi melaksanakan pameran hasil desain baju bunda. Nggak cuma di satu kota saja sayang tapi di beberapa kota" 

DAVISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang