Bagian 9

1.3K 109 3
                                    

Hiy author update lagiii

Happy reading:)

Suara riuh memenuhi kantin SMA Bunga Bangsa. Saat ini jam istirahat berlangsung, waktunya para siswa siswi merilekskan pikiran mulai dari kumpulan angka, dari bahasa asing dan lain sebagainya.

Davi menghela nafas melihat keramaian kantin. Anin pun tak jauh beda dengan Davi. Rasanya mereka ingin kembali ke kelas tapi perut mereka sedari tadi berbunyi minta di isi. Dira tak bersama mereka, satu jam sebelumnya Dira di panggil ke ruang osis untuk rapat. Ya Dira merupakan anggota osis meskipun kelakuannya yang doyan laki.

"Dav lo pesen makanan, gue cari meja yang kosong aja" ucap Anin sembari melihat sekeliling kantin mencari meja kosong.

"lo pesen apa?" tanya Davi

"mie ayam sama jus jeruk"

Setelah mendengar jawaban dari Anin. Davi segera masuk ke lautan manusia yang sibuk memesan makanan dan berjalan kesana kemari menuju meja mereka.

"bu, mie ayam 2 porsi ya" ucap Davi pada penjual mie ayam. Untung saja sekitarnya sudah mulai sepi, tidak seramai tadi.

"baik" ujar penjual tersebut.

"saya tinggal pesan minum dulu ya bu, nanti aku kesini lagi ambil pesanan" pamit Davi yang langsung di angguki oleh penjual ibu kantin.

Davi berjalan mendekati penjual minum lalu memesankan sesuai keinginannya dan Anin tadi. Setelah menunggu beberapa menit minuman yang ia pesan tadi sudah selesai.

Davi pun mengambil mie ayam pesanannya bersama minuman lalu pergi ke meja dimana Anin berada. Saat Davi melewati meja Sarah dan temannya, Sarah langsung berdiri menghadang Davi.

"gue punya sesuatu buat lo" ujar Sarah dengan seringaian.

Byurr

"lo bau banget, jadi gue siram aja sama jus jeruk biar wangi" Gia dan Hina selaku teman Sarah langsung tertawa mendengar ucapan Sarah seolah mendukung ucapan wanita itu.

Davi menghela nafas berat, kini wajahnya lengket akibat siraman jus jeruk milik Anin. Para siswa siswi di kantin mulai memperhatikan kejadian itu. Mereka semua tidak terkejut lagi dengan kelakuan Sarah pada Davi, karena mereka sangat sering melihat kejadian ini dan Davi pun tidak membalas apapun.

"Sarah sampai kapan lo ganggu gue?" ujar Davi yang menundukan kepalanya.

"sampai lo menderita" Sarah mengucapkan kalimat tersebut dengan lirih namun terasa tajam.

"Davi?!"

Anin menghampiri Davi dengan kondisi basah kuyup itu. Nampan yang berisi pesanan mereka masih di pegang erat oleh Davi sebagai pelampiasan emosinya pada Sarah. Tanpa banyak kata Anin mengambil nampan tersebut lalu menaruh asal di meja orang lain.

"bajingan lo Sarah!"

Plakk

Anin sudah tidak tahan dengan kelakuan buruk Sarah pada Davi selama ini. Bersamaan dengan bentakannya Anin langsung menampar pipi mulus Sarah. Davi melihat kejadian itu hanya diam, ia juga tidak akan menyalahkan kelakuan Anin. Gia dan Hina melihat Sarah di tampar langsung berdiri menahan tubuh Sarah yang sedikit oleng.

"lo berani tampar gue?!" desis Sarah beserta tatapan tajam di tujukan pada Anin.

"kenapa nggak berani?! Lo itu anjing tahu nggak?! Davi sama sekali nggak pernah ganggu lo! Tapi kenapa lo selalu berbuat buruk sama dia!" Dada Sarah naik turun saat Anin mengatai dirinya. Anin pun sudah di selimuti oleh emosi yang menjalar di seluruh tubuhnya.

DAVISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang