Davisa publish lagi nih
Buat yang nungguin cerita ini silahkan dibaca
Happy Reading
•
•
•
•
Sepasang ibu dan anak itu turun dari mobil hitam yang biasa di gilai banyak orang. Gadis berambut sebahu itu menggandeng tangan sang ibu menyalurkan kebahagiaannya. Senyum bahagia pun turut terpatri di bibir sang ibu.Davisa membuka pintu kaca restoran favorite mereka lalu mempersilahkan Nia masuk lebih dahulu di ikuti dirinya. Davisa mengedarkan pandangan mencari tempat duduk yang kosong hingga matanya menangkap meja kosong di sebelah kumpulan gadis remaja.
"bunda! Itu ada meja kosong. Kesana yuk" ajak Davisa lalu diangguki oleh Nia mengikuti langkah kaki Davisa menuju meja tersebut.
Namun seketika langkah kakinya berhenti ketika tatapan matanya tak sengaja menatap salah satu gadis yang sedang tertawa dengan temannya tepat di meja kosong yang ia maksud tadi.
"bunda, kita cari tempat makan lain aja ya?" Davisa membalikan badan menghadap Nia yang sudah mengerutkan dahi.
"loh kenapa? Kita udah terlanjur kesini. Udah ayok" Davisa menghembus nafas berat saat mendapat penolakan dari Nia, apalagi Nia sudah pergi terlebih dahulu menuju meja tersebut. Dengan langkah penuh paksaan Davisa mengikuti Nia lalu mengambil tempat duduk di hadapan Nia.
"kamu mau makan apa?" tanya Nia pada Davisa setelah memanggil pelayan meminta buku menu.
"kaya biasanya aja bunda" jawab Davisa dengan muka tertekuk sesekali melirik meja di sebelahnya. Davisa berharap gadis di sebelahnya itu tidak menyadari keberadaannya dan Nia.
Nia mengangguk mengerti sudah hafal dengan makanan favorite Davisa di sini lalu menyebutkan beberapa menu makanan pada pelayan tersebut. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya pesanan mereka datang.
"silahkan dinikmati" ucap pelayan tersebut lalu mengundurkan diri melayani pembeli lainnya.
Davisa mengambil sendok dan langsung melahap nasi goreng seafood dan cumi bakar di hadapannya. Rasa gelisah yang menghantuinya tadi langsung hilang saat makanan itu memanjakan lidah. Sudah lama Davisa tidak kesini dan makan enak.
Nia saja sampai terkekeh melihat wajah antusias Davisa saat menyantap hidangannya. "pelan-pelan makannya nanti keselek loh" Nia memperingati Davisa dan menyodorkan es boba pesanan Davisa tadi lalu melanjutkan menyuapkan makanan ke mulutnya.
"makasih bunda" Davisa meminum es bobanya menggunakan sedotan namun di tengah kegiatannya menyeruput es boba seuntai kalimat yang berasal dari meja sebelah masuk ke gendang telinganya membuat dirinya tersedak.
"eh! Si lusuh ada di sini?"
Uhuk uhukk
Nia langsung memasang wajah khawatir saat melihat anaknya tersedak. Dengan sabar Nia ikut membantu menepuk punggung Davisa lalu menyuruh anaknya kembali meminum es boba di tangan gadis itu.
"makanya Davi, kalau makan hati-hati" sangking fokusnya dengan keadaan Davisa Nia tidak menyadari tatapan sinis dari orang disebelah meja mereka.
Davisa memasang wajah bersalah pada Nia. Selain itu penyebab dirinya tersedak bukan karena tidak hati-hati saat makan melainkan suara dari orang sebelah yang membuat bobanya nyangkut di tenggorokan, sungguh besar sekali efek suara itu sampai mampu membuat dirinya hampir kehilangan nyawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVISA
Teen Fiction{ON GOING} Typoo bertebaran "lo punya mata nggak si?! Lo kira jalan gede gitu bisa se enaknya lo lewati tanpa toleh kiri kanan? Mata tuh di gunain jangan di buat pajangan doang!" Davi menutupi kegugupannya dengan mengomeli pria di depannya. "nggak" ...