15. Balapan

522 50 0
                                    

"Terkadang seseorang memilih menjadi antagonis demi  untuk melindungi diri"

🌸🌸🌸

Setelah aksi pembullyan Rasya, disinilah ia sekarang, di temani oleh Abay. Di depan mereka sedang berdiri guru wanita paruh baya, Bu Asih. Setelah tadi, Abay memanggilnya, tiba-tiba Bu Asih datang dan langsung membawa Abay serta Rasya ke ruang BK.

Bu Asih menatap tajam Rasya, lalu ia menatap Abay secara bergantian. Abay yang di tatap seperti itu menunduk takut. Sedangkan Rasya hanya acuh, pasalnya ia sudah terbiasa dan sudah keluar masuk BK seakan menjadi makanan sehari-harinya.

Berbeda dengan Abay, yang selama sekolah tidak pernah masuk ruang BK. Ini, sudah kedua kalinya Abay dipanggil ke ruang BK. Tidak hanya ada mereka, ada Kania juga yang di panggil ke ruang BK, untuk dimintai penjelasan dan keterangan, tidak mungkin ada asap, kalau tidak ada api.

"Rasya, kenapa kamu berulah lagi?" tanya Bu Asih mengintrogasi.

"Logika lah, Bu, gak mungkin gak ada asap, kalau gak ada api," jawab Rasya sambil melirik Kania, sedangkan yang di lirik hanya menunduk.

"Kania, bisa kamu jelaskan, apa yang terjadi?" pinta Bu Asih kepada Kania.

"S-saya, s-saya, gak tau kalau Abay pacar Rasya," jawab Kania, Kania baru saja kembali setelah menjadi siswa pertukaran pelajar, karena itu ia baru mengetahui nya sekarang.

"Rasya, cuman salah paham, sama Saya Bu," ungkap Kania, masih menunduk.

"Salah paham gimana? Lo peluk-peluk pacar gue!" sergah Rasya menatap tajam, Kania.

Abay hendak angkat suara, namun sudah di potong lebih dulu oleh Rasya.

"Kenapa? Kamu mau belain dia?" ketus Rasya, Abay menggeleng, bukan itu maksudnya.

"Sudah-sudah, kalian jangan bertengkar di sini!" ucap Bu Asih melerai Rasya, kemudian ia menoleh ke arah Kania. "benar begitu Kania?" tanya Bu Asih kepada Kania

"I-iya Bu, S-saya salah, Saya minta maaf," akunya kepada Bu Asih dan juga Rasya.

"Bagaimana Rasya, kamu mau memaafkan Kania?" tanya Bu Asih kepada Rasya dan hanya dijawab Rasya oleh deheman.

"Baiklah, untuk kali ini Rasya, kamu, ibu maafkan, dan buat kamu Kania, jangan seperti itu lagi. Ibu harap setelah ini tidak ada masalah di antara kalian lagi," ungkap Bu Asih panjang kali lebar.

"Sekarang silahkan kalian keluar," pinta Bu Asih, kemudian mereka pun melangkah keluar.

Kania menunggu Abay, dan Rasya di depan ruangan BK, untuk meminta maaf secara langsung. Karena dirinya, Abay dan Rasya bertengkar dan terjadi salah paham. Hingga mereka harus berakhir di ruang BK. Tak berapa lama, Rasya dan Abay keluar, Rasya memasang wajah angkuh dan dinginnya.

"Sya, aku minta maaf," ungkap Kania takut-takut, sedangkan Rasya membuang muka, muak sekali dia melihat Kania.

"Hmm," sahut Rasya dengan deheman, kemudian ia mengaitkan tangannya di tangan Abay, "yuk sayang, kita kekelas." ucap Rasya tersenyum manis ke arah Abay

Sedangkan Abay hanya menurut saja, ia tau Rasya sedang marah sekarang. Percuma saja jika ia menjelaskannya, Rasya tidak akan percaya dan menelannya mentah-mentah. Lebih baik ia diam daripada memperkeruh keadaan.

Tanpa mereka ketahui, seseorang sedang memperhatikan mereka dan tersenyum dengan smirk khasnya.

Ini belum permulaan....

🌸🌸🌸

Setelah mereka menjauh dari ruang BK, Abay mengajak Rasya untuk duduk di taman. Bukan apa, pasalnya jika ia biarkan terus, yang ada masalahnya semakin bertambah runyam. Lagi pula ada hal yang harus Abay sampaikan kepada Rasya, percayalah Abay hanya ingin yang terbaik buat Rasya.

Because of You [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang