3. Truth Or Dare

1K 84 18
                                    

"Terkadang apa yang kau anggap tidak mungkin. Suatu hari bisa menjadi sesuatu yang sangat kau harapkan dan juga kau rindukan"

🌸🌸🌸

Rasya sedang berjalan di koridor sekolah, banyak siswa dan siswi yang memperhatikannya. Namun, Rasya hanya acuh, dan terus melangkahkan kakinya. Rasya memasuki kelasnya dan langsung duduk di bangkunya.

"Rasya!" panggil Renata, kemudian Renata duduk di bangku yang kosong, yang ada di sebelah Rasya.

"Apa?" tanya Rasya.

"Gak papa, manggil aja," jawab Renata sambil cengengesan. Rasya hanya memutar bola matanya malas.

Tak lama setelah itu bell masuk pun berbunyi, kemudian Sarah si ketua kelas datang sambil membawa kabar bahagia bagi kelas XII IPS 5.

"Guys hari ini kita free class, karena guru sedang rapat!" seru Sarah dengan lantang. Mereka semua pun berseru heboh.

Sementara Rasya dan Renata lebih memilih diam dengan kesibukannya masing-masing. Rasya yang sibuk dengan novelnya. Dan, Renata yang sibuk dengan handphone nya. Kemudian Amel datang ke kelas mereka.

"Rasya! Renata!" panggil Amel, di depan pintu kelas.

Mereka yang punya nama pun menoleh ke arah Amel berdiri. Rasya menaikkan sebelah alisnya seolah ia sedang bertanya "Apa?" Sedangkan Renata hanya diam sambil menunggu Amel melanjutkan kata-katanya.

"Bolos kuy! Kalian free class kan?" ajak Amel.

"Kuy! Sya lo ikut gak?" tanya Renata kepada Rasya.

"Yuk," jawab Rasya sambil berdiri dan menghampiri Amel dan Renata yang sudah lebih dulu berdiri di depan kelas.

Kemudian merekapun melangkahkan kakinya, di sela-sela langkah mereka, Renata bertanya. "Kita mau kemana nih?" tanya Renata.

"Rooftop aja yuk," ajak Amel.

"Yaudah," jawab Rasya dan Renata serempak.

Di perjalanan mereka berpapasan dengan Abay. Abay menghadang jalan Rasya, sontak mereka pun berhenti. Amel dan Renata bingung kenapa Abay menghadang jalan mereka, namun mereka tetap berhenti untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.

"Kenapa lo?" tanya Rasya sambil bersedekap dada. Kemudian ia maju selangkah mendekati Abay, sontak Abay langsung mundur.

"Berani lo sama gue?" tanya Rasya lagi dengan wajah angkuhnya

"E-enggak, a-aku mau berterimakasih s-sama kamu, s-soal yang kemarin," jawab Abay terbata-bata sambil menunduk takut.

"Hmm," jawab Rasya malas dengan deheman.

"Udah kan?" tanya Rasya. Kemudian ia hendak melangkah namun, langkahnya terhenti karena suara Abay.

"Tunggu!" seru Abay.

Rasya diam sambil menunggu Abay melanjutkan kata-katanya. Kemudian Abay masuk ke kelasnya. Yaps, sekarang Rasya sedang berdiri di depan kelas Abay. Tak berselang lama, Abay datang dengan membawa kotak makan berwarna hijau.

"B-buat k-kamu," ujar Abay sambil menyodorkan kotak makan itu kepada Rasya. Namun, Rasya urung mengambilnya.

"I-ini buatan aku, i-ini bersih kok, k-kamu gak perlu t-takut, ini sebagai ucapan maaf dan terimakasih aku," jelas Abay dengan takut-takut.

Rasya pun mengambil kotak makan itu. Lalu, ia melangkah meninggalkan Abay tanpa sepatah katapun. Amel dan Renata masih bingung apa yang terjadi dengan sahabatnya dan juga Abay.

Because of You [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang