27. Penyelamat

557 48 7
                                    

"Aku lebih baik menjauh, daripada harus berada  di dekatmu, tetapi kau membenciku"

🌸🌸🌸

Brakk

"DEVAN!" teriak seseorang setelah pintu tersebut berhasil ia dobrak.

Ia langsung menarik Devan dari Rasya, dan mendorong Devan hingga tersungkur. Kemudian ia berbalik menatap Rasya yang masih tertidur dengan pulas. Jaket yang tadi Rasya kenakan sudah tergeletak di lantai sehingga Rasya hanya menggunakan tanktop. Seseorang itu melepaskan jaketnya dan memasangkan ke badan Rasya agar menutupi tubuh Rasya yang terbuka.

"Lo?" Devan tertawa mengejek, ia mengusap sudut bibirnya berdarah.

"Segitu sayangnya lo sama dia?" Devan tertawa miris, "sadar gak? Rasya udah buang lo, buat apa lo masih peduli sama dia," masih dengan tawa mengejek.

Abay mengepalkan tangannya dengan kuat sehingga kuku jarinya memutih ya, orang itu adalah Abay. Kemudian ia langsung menyerang Devan bertubi-tubi tanpa memberikan kesempatan untuk Devan menyerangnya.

Bughh

Bughh

Bughh

Bughh

Bughh

"Rasya, orang yang pengen kamu rusak, orang yang berharga buat aku!" teriak Abay dengan amarah, matanya memerah menatap Devan dengan nyalang.

"Kenapa? Kenapa kamu mau rusak Dia, Dia pacar kamu Devan!" ucapnya lagi.

"Pacar ya?" Devan tersenyum remeh. "Gue gak pernah sayang sama dia, asal lo tau!" ungkap Devan dan meninju Abay tepat di rahangnya.

Bughh

"Gue cuman mau nikmatin tubuh dia, sebagai balasan apa yang udah dia lakuin di masalalu," ungkap Devan menatap Abay.

"Brengsek!" umpat Abay, ia kembali menghajar Devan membabi buta, sungguh, Abay tidak terima Rasya di perlakukan seperti ini.

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Abay menghajar Devan membabi buta seperti orang kesurupan. Lelaki mana yang tidak marah saat orang yang ia cintai ingin di rusak oleh orang lain. Wanita yang sangat ia cintai dan ia jaga dengan mudahnya ingin di hancurkan oleh orang lain. Devan pingsan dan jatuh tersungkur, kemudian Abay mengendong Rasya yang masih tidur ala bridal style.

Abay memasukkan Rasya ke mobil dan mengendarainya menuju rumah Rasya. Kemudian Abay mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang.

"Hallo Bang," sapa Abay kepada seseorang itu.

"Iya, kenapa Bay?" tanya Nathan di seberang sana.

"Bang, Rasya ada sama aku, Bang Nathan bisa pulang sekarang?" pinta Abay kepada Nathan.

"Iya, bisa Bay, sebentar lagi gue pulang," ucap Nathan. Kemudian Abay mematikan sambungan telponnya dan beralih menghubungi Raka.

Because of You [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang