33. Tentang Abay

737 50 7
                                    

"Sekecil apapun perbuatan di masalalu, pasti akan berdampak di masadepan, entah itu baik ataupun buruk, semuanya tergantung perbuatan"

🌸🌸🌸

"ABAY!!!"

Rasya lari tergopoh-gopoh menghampiri Abay yang berlumuran dengan darah. Ia meletakkan kepala Abay di pahanya, dan memeluk Abay dengan erat.

"Abay! Bangun!" jerit Rasya, menepuk pipi Abay.

"Bay! Bangun!" tangis Rasya pecah melihat Abay yang penuh dengan darah

"Bay! Kamu harus bertahan, demi aku!" pinta Rasya dengan tangisnya. Ia mengeluarkan ponselnya menghubungi ambulan.

"J-jangan n-nangis Ra," ucap Abay terputus-putus mengusap jejak airmata Rasya dengan tangannya yang penuh dengan darah.

"A-Abay, a-apa yang s-sakit Bay?" tanya Rasya putus-putus melihat Abay masih dengan tangisnya.

"Di sini," ucap Abay dengan lemah menarik tangan Rasya meletakknnya di dadanya.

"K-kamu j-jangan n-nangis R-Ra, a-aku s-sakit l-lihat k-kamu n-nangis," ucap Abay dengan menahan sakitnya.

"Bay, k-kamu, k-kamu harus bertahan d-demi a-aku," ucap Rasya lehernya terasa di cekik melihat Abay seperti ini.

"A-aku m-mau t-tidur R-Ra," ucap Abay, setelah itu tangan Abay terjatuh dengan lemas.

"Abay!" teriak Rasya dengan kencang.

Tak lama setelah itu mobil ambulan datang. Rasya pun membawa Abay ke rumah sakit, di perjalanan ia telah menghubungi, Amel, Renata dan Raka, bahkan orangtuanya sudah ia hubungi. Tadi saat Rasya hampir tertabrak, Abay mendorongnya hingga Abay yang terkena tabrakan itu, sementara sedan yang menabrak Abay melarikan diri.

"Bay, tolong bertahan demi aku," isak Rasya menggenggam tangan Abay.

Tak lama, mobil mereka telah sampai di rumah sakit. Abay segera di larikan ke UGD, Rasya ingin masuk tetapi, perawat melarangnya. Rasya bersandar di dinding, tubuhnya meluruh ke lantai ia menangis terisak. Jika saja, ia tidak mengajak Abay bertemu pasti, Abay masih baik-baik saja.

"Rasya!" panggil Amel dan Renata, mereka berlari menghampiri Rasya dan memeluknya.

"A-Abay Mel, A-Abay ...." ucap Rasya terisak ia menangis di pelukan Amel dan Renata berusaha menenangkan Rasya.

"Rasya, tenang, Abay pasti baik-baik aja," ucap Renata berusaha menengkan Rasya.

"Tenang gimana! Di dalem Abay lagi berjuang! Gimana gue bisa tenang!" teriak Rasya, ia sudah tidak bisa mengontrol emosinya ia marah pada dirinya sendiri.

"G-gue, g-gue ...." Rasya tidak bisa melanjutkan perkataannya.

"Sya, lo tenang oke, lebih baik sekarang kita sholat," ucap Amel berusaha menenangkan mereka pun mengangguk.

Rasya tidak ikut, karena ia sedang berhalangan. Rasya berdiri di depan ruangan Abay, ia menatap kosong ke depan keadaannya sangat kacau sekarang. Ia tidak bisa berfikir dengan jernih. Bagas dan Miranda datang menghampiri Rasya, saat mendengar Abay kecelakaan mereka langsung memutuskan pulang.

Because of You [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang