7. Good Night

689 68 2
                                    

"Tidak ada yang tidak mungkin selagi masih mau berusaha. Percayalah sebuah usaha tidak akan pernah menghianati hasilnya"

🌸🌸🌸

Seorang gadis cantik memasuki sebuah perkarangan rumah yang cukup mewah. Ia memarkirkan mobilnya di bagasi. Kemudian ia berjalan santai menuju pintu utama rumahnya. Ia membuka pintu mansion nya dan tak lupa mengucapkan salam.

"Assalamualaikum!" salam Rasya.

"Wa'alaikumsallam, anak Mama udah pulang?" tanya Miranda, mamanya Rasya. Sambil merentangkan tangannya.

"Iya Ma, Rasya baru pulang, Mama kapan pulang dari Brunei?" tanya  Rasya balik setelah berpelukan dan cipika-cipiki.

"Tadi pagi," jawab Miranda sambil tersenyum lembut.

"Kok, gak bilang sama Rasya Ma, Rasya kan, bisa jemput Mama di bandara," ujar Rasya sambil cemberut.

"Mama, sama Papa sengaja sayang, buat ngasih surprise sama kamu," jawab Miranda tersenyum hangat.

"Papa mana Ma?" tanya Rasya sambil celingak-celinguk ke kiri dan ke kanan.

"Ada, di kamar," jawab Miranda sambil menghangatkan sup, untuk dimakan Rasya. Karena sup nya sudah dingin.

"Lagi bahas apa? Kok, Papa gak di ajak?" celetuk Bagas, ayah Rasya.

"Papa!" teriak Rasya kemudian berlari memeluk papanya.

"Anak Papa udah pulang?" tanya Bagas, setelah pelukan Rasya terlepas.

"Baru aja," jawab Rasya.

"Gimana sekolah kamu?" tanya Bagas, sambil duduk di meja makan di ikuti Rasya dan Miranda.

"Baik kok, Pa," jawab Rasya.

"Rasya, sebentar lagi kamu mau lulus, Papa harap kamu bisa belajar lebih serius lagi," ucap Bagas lembut, agar Rasya tidak merasa terbebani.

"Iya Pa, Rasya akan belajar lebih serius lagi," ujar Rasya sungguh-sungguh.

"Papa pegang omongan kamu sayang," ujar Bagas sambil mengelus rambut putrinya dengan sayang.

"Iya Pa, Rasya janji." ucap Rasya sungguh-sungguh. Miranda yang mendengarnya tersenyum lembut. Meskipun Rasya itu terlihat keras di luar, namun di dalamnya Rasya itu sangat lembut.

"Yaudah, kamu makan dulu Papa mau ke atas mau istirahat." pamit Bagas sambil berdiri lalu melangkah menuju kamar.

"Kamu makan dulu sayang, biar Mama temenin," ujar Miranda lembut.

"Iya Ma, Mama udah makan?" tanya Rasya.

"Mama, udah makan sayang," ucap Miranda.

"Bang Nathan mana Ma?" tanya Rasya lagi.

"Belum pulang, mungkin pasiennya di rumah sakit masih banyak," jawab Miranda. Rasya pun hanya ber oh - ria saja.

Kemudian Rasya melanjutkan makannya dengan hening. Setelah selesai makan Rasya membereskan piring-piring yang kotor dan mencucinya. Sedangkan Miranda sedang duduk di sofa dengan sebuah majalah.

Because of You [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang