35. Without You

1.1K 64 15
                                    

"Kita tidak pernah cukup kuat untuk berpisah. Tetapi, tidak cukup lemah untuk melanjutkannya sendirian"

🌸🌸🌸

Jasad Abay telah dimakamkan, guru-guru dan teman sekelas Abay pun datang, untuk menghadiri pemakaman banyak yang tidak menyangka dengan kepergian Abay, bahkan Satria pun kaget, ia menyesal pernah berlaku jahat kepada Abay. Saat mengetahui Abay telah tiada, Aldi menangis dengan histeris, meminta Abay untuk kembali. Di tambah dengan fakta, Aldi masih memiliki keluarga serta pelaku dari meninggalnya Abay adalah Devan, Abangya. Bagi Aldi, keluarganya hanyalah Abay, selama ini setelah kepergian ibunya Abay lah yang menjadi Ayah sekaligus Ibu yang merawatnya. Aldi telah di bawa Firman pulang, karena tidak ingin membuat Aldi semakin bersedih.

Hanya ada Rasya, Amel, Renata dan Raka di sana, orang tua Rasya dan Nathan sudah pulang terlebih dahulu. Rasya terduduk di samping gundukan tanah yang masih segar, ia tidak mengatakan sepatah katapun, hanya diam dengan tatapan kosong pada gundukan tanah itu. Tangannya terulur mengusap batu nisan itu dengan gemetar, membaca deretan huruf-huruf.

Akbar Ramadhan
Bin
Firmansyah Mahatama
Lahir: 13 Maret 2002
Wafat: 24 Januari 2021

Rasya menutup mulutnya dengan tangan menahan isakannya, rasanya seperti mimpi. Tolong, tolong bangunkan Rasya dari mimpi buruknya. Sulit bagi Rasya menerima fakta bahwa Abay telah tiada, Bukan, bukan ini akhir yang Rasya inginkan, Rasya tidak pernah menduga jika akan berakhir seperti ini rasanya sangat menyakitkan.

"Kenapa kamu ninggalin aku, Bay?" tanya Rasya pelan, mengusap batu nisan Abay.

"K-kamu mau hukum aku?" lirih Rasya lagi.

"Kamu tau? A-aku ... aku kalah, Bay," lanjutnya dengan bibir yang bergetar.

"Kenapa di saat aku sayang kamu, k-kamu ninggalin aku," lanjut Rasya lagi dengan derai air mata.

"Rasanya sakit Bay," ucap Rasya menepuk dadanya sendiri dengan keras.

"Sakit," lirih Rasya terisak menangis di atas gundukan tanah.

"Bukan, bukan ini akhir yang aku inginkan Bay," ucapnya dengan tangis

"Aku, gak pernah tau kalau akhirnya akan seperti ini," lanjut Rasya menatap batu nisan Abay, seolah-olah ia sedang berbicara dengan Abay.

"Kalau bisa, aku tarik semua ucapan aku, Bay," ucapnya lagi pelan.

"Aku gak pernah benci sama kamu, aku gak pernah mau kamu ninggalin aku, a-aku sayang sama kamu Bay," ungkap Rasya dengan tangisnya.

"Semua ucapan aku, di kabulkan oleh Tuhan, sekarang Tuhan benar-benar menghilangkan kamu dari pandangan aku, Bay," isaknya lagi bahunya bergetar hebat, dunianya seolah runtuh bahkan, ia telah kehilangan separuh jiwanya.

"Sya, udah," ucap Amel ikut duduk dan memeluk Rasya, semuanya menatap miris kepada Rasya.

"Udah ya, tenang, tenangin diri lo. Abay gak akan suka lihat lo kaya gini," ucap Amel lagi mengusap punggung Rasya yang bergetar.

"Lebih baik sekarang kita pulang, lo juga harus istirahat Sya, dari semalam lo gak mau makan dan gak ada tidur," jelas Renata lagi.

Because of You [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang