"Semesta, selalu punya cara untuk menyatukan mereka yang telah berpisah"
🌸🌸🌸
"Jaket Abay?" beo Rasya tak mengerti. Seakan tersadar Nathan pun mencari alasan lain.
"Enggak, maksud Abang, kamu udah ketemu Abay?" elak Nathan dan memberikan pertanyaan lain kepada Rasya.
"Rasya belum ketemu Abay," lirihnya pelan. Sejujurnya ia merindukan Abay hanya saja ia terlalu malu untuk mengatakan itu.
"Semoga kamu cepet ketemu Abay ya, Dek, Abang mau kerja dulu," pamit Nathan setelah mendapat persetujuan dari Rasya Nathan pun keluar dari kamar Rasya.
Kemudian Rasya bangkit untuk mandi dan membersihkan dirinya. Dua puluh menit kemudian Rasya keluar dari kamar mandi dengan handuk di kepalanya. Setelah Rasya selesai berdandan ia duduk di meja belajar dan membuka buku pelajarannya.
Saat Rasya membuka buku pelajarannya tanpa sengaja ia melihat kertas kecil yang terselip di antara lembaran buku. Rasya pun membacanya. Bibirnya terangkat ke atas saat membaca note di kertas itu.
Semangat belajarnya Ra, jangan males oke?
Note itu sudah lama, Abay yang membuatnya saat ia belajar di taman waktu lalu. Kemudian Rasya beralih mengambil ponselnya yang ada di atas nakas. Ia membuka galeri dan di sana, masih ada foto mereka saat di pantai waktu lalu. Saat semuanya masih baik-baik saja belum serumit sekarang.
"Gue kangen lo, Bay," gumamnya pelan.
🌸🌸🌸
Rasya melangkah di koridor sekolah dengan santai karena hari masih terlalu pagi. Ia tidak langsung ke kelas melainkan ke taman belakang sekolah. Ia duduk di bangku taman yang sudah di sediakan, kemudian ia mengeluarkan earphone dan menyambungkan ke ponselnya. Rasya menyumpal telinganya dan membuka buku pelajaran untuk ia baca.
Cukup lama, ia berdiam diri di sana. Ia tidak ingin di ganggu sekarang, ia hanya ingin merenung. Akhir-akhir ini terlalu banyak masalah yang ia hadapi, tentang hubungannya dengan Abay, Devan yang hampir melecehkannya dan Abay yang menghilang sampai sekarang. Rasya tidak mengerti dengan apa yang terjadi.
Saat ia rasa kelas sudah ramai, Rasya memutuskan untuk ke kelasnya. Namun, baru beberapa langkah, seseorang menahan pergelangan tangannya. Rasya pun menoleh ia kaget sekaligus takut dengan orang yanga ada di hadapannya ini.
"Lepas!"desis Rasya, berontak berusaha melepaskan cekalan tangan Devan.
"Lo mau kemana? Gue mau ngomong," ucapnya masih dengan mencekal pergelangan tangan Rasya.
"Lepas Dev, s-sakit," rintih Rasya, cekalan Devan di tangannya sangat kuat. Kemudian Devan melepaskan tangannya.
"Mau ngomong apa?" tanya Rasya sambil mengusap pergelangan tangannya yang memerah akibat cekalan tangan Devan.
"Gue minta maaf Sya, gue bener-bener hilaf malam itu," ucap Devan memelas.
Plakk
Satu tamparan keras melayang mengenai pipi Devan hingga meninggalkan jejak merah di pipinya. Sontak Devan memegang pipinya yang memanas.
![](https://img.wattpad.com/cover/247581358-288-k202287.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of You [SELESAI]
Ficção Adolescente(Follow dulu sebelum baca) BELUM REVISI ⚠Mengandung kata-kata kasar dan adegan kekerasan, tidak untuk di tiru⚠ Rate: 16+ #RadenwijayaSeries2 Rasya Aimera, badgirl, sang biang onar dan Queen Of Bullying di SMA Radenwijaya. Rasya sangat di takuti di...