19. Rasya Kenapa?

520 46 0
                                    

"Kamu berubah tanpa sebab, tanpa aku sempat bertanya kenapa"

🌸🌸🌸

Terhitung seminggu sudah, sejak terakhir kali Rasya menghubungi Abay. Selama itu pula, sikap Rasya menjadi dingin. Abay tidak tau, ia mempunyai salah apa hingga Rasya bersikap begitu kepadanya.

Bahkan seringkali jika, Abay menghubungi Rasya, Rasya selalu menolak panggilan darinya. Tidak sampai di situ, saat di sekolah Abay selalu mencari Rasya. Namun, hasilnya nihil Rasya tetap tidak peduli, kembali seperti sikap Rasya saat pertama kali mereka bertemu.

Desas-desus miring mulai mengudara di SMA Radenwijaya. Isu tentang kandasnya hubungan mereka sedang panas di bicarakan. Padahal, kenyataannya tidak seperti itu mereka masih berstatus 'pacaran'. Sering sekali para siswa dan siswi menjodohkan Rasya dan Devan, lantaran mereka yang sering pergi kemana-mana berdua.

Tak sedikit yang memergoki mereka sedang kencan, makan berdua bahkan, banyak lagi. Bahkan, selalu ada yang mengiriminya foto saat Rasya sedang bersama Devan. Abay tidak mau mempercayai itu, ia sangat percaya kepada Rasya. Rasya tidak mungkin melakukan hal seperti itu. Rasya tidak mungkin menghianatinya.

Abay sudah menyiapkan kotak bekal. Ia ingin memberikannya kepada Rasya seperti hari-hari lalu. Ia melangkah di koridor sekolah yang saat ini sedang ramai. Banyak yang menatap ia dengan tatapan yang sulit ia artikan. Ada yang menatap dengan jijik, ada yang menatap dengan rendah, ada juga yang menatapnya dengan tatapan kasihan.

Abay melihat Rasya sedang bercanda bersama Devan di depan kelas. Kemudian ia menghampirinya, sedangkan Rasya tidak sadar jika, ada Abay yang sedang berjalan ke arahnya. Banyak siswa dan siswi yang menatap ke arah Abay, mereka ingin memastikan apakah rumor itu benar ataupun tidak.

"Ra," panggil Abay saat sudah berada di depan Rasya.

"Kenapa?" sahut Rasya dingin. Menatap ke arah lain, tidak mau menatap Abay.

"Ini, sarapan buat kamu!" ucap Abay. Menyerahkan kotak bekal itu ke arah Rasya.

Diam sebentar menatap kotak bekal itu. "Lo makan aja gue udah sarapan!" ketusnya kepada Abay

"Tapi Ra, aku buatnya khusus buat kamu," jawab Abay masih mengulurkan kotak bekalnya.

"Gue gak mau!" ketus Rasya.

"Ambil ya, buat nanti jam istirahat," jawab Abay lembut.

"Kalau gue bilang gak mau, ya gak mau!" bentak Rasya menampik kotak bekal yang ada di tangan Abay. Hingga kotak bekal itu terjatuh dan tumpah.

Abay kaget dengan bentakan Rasya pasalnya, selama ini Rasya tidak pernah sekasar ini. Sikap Rasya yang sekarang sangat berbeda jauh dengan sikap Rasya yang dulu. Abay tidak tau apa kesalahannya hingga Rasya bisa berubah sekasar ini.

Begitupun dengan siswa dan siswi SMA Radenwijaya mereka terlonjak kaget dengan bentakan Rasya. Mereka tau Rasya Queen of Bullying yang sering kasar kepada orang lain. Tetapi, Rasya tidak pernah sekasar ini, bahkan kepada Abay kekasihnya sendiri.

"Gue peringatin sama lo, jangan pernah bawain gue sarapan atau apapun itu, ngerti!" bentak Rasya kepada Abay. Sambil menunjuk Abay tepat di depan wajahnya.

"I-iya," jawab Abay terbata, ia masih terlalu kaget dengan sikap Rasya yang sekarang.

"Yuk Dev, kita ke kantin," ucap Rasya lembut kepada Devan, kemudian ia menggandeng tangan Devan dan berlalu dari hadapan Abay.

Because of You [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang