10. Bullying

622 63 3
                                    

"Sekeras apapun seseorang, ia akan melunak saat bersama seseorang yang tepat, seseorang yang mampu mengimbangi kerasnya dirimu"

🌸🌸🌸

Saat ini Rasya sudah berada di rumahnya, setelah dari rumah Abay, Rasya langsung pulang. Rasya sedang tiduran di kasurnya sambil memandang langit kamarnya. Sudut bibirnya terangkat keatas saat ia mengingat momen beberapa jam yang lalu.

"Siapa Ba-, Kak Rasya?" kaget Aldi, saat Rasya menoleh ke belakang. Begitupun dengan Rasya.

"Aldi?" ujar Rasya sama kagetnya dengan Aldi.

Abay bingung dengan keduanya, bagaimana bisa mereka saling kenal. Sedangkan setau Abay, ia baru membawa Rasya kerumahnya hari ini.

"Aldi kenal sama Kak Rasya?" tanya Abay kepada Aldi.

"Kenal Bang, tadi pagi Aldi mau di palak sama preman, untungnya ada Kak Rasya yang nolongin Aldi, sampai Kak Rasya telat ke sekolah," jelas Aldi.

Ia menunduk karena merasa bersalah kepada Rasya. Karena menolong dirinya Rasya jadi telat ke sekolah. Padahal Rasya telat bukan sepenuhnya salah Aldi, sedangkan Rasya masih bingung kenapa ada Aldi disini dan kenapa Aldi memanggil Abay dengan sebutan 'Bang'.

"Makasih Ra, udah nolongin Aldi," ucap Abay sambil tersenyum tulus.

"Tunggu, kalian kok serumah?" tanya Rasya kepada Abay dan Aldi dengan wajah bingungnya

"Aldi adik aku Ra," jelas Abay kepada Rasya.

"Aldi, adiknya Abay?" tanya Rasya kepada Aldi.

"Iya Kak, kok Kakak kenal sama Bang Abay?" tanya Aldi lagi kepada Rasya dan Abay.

"Abay, pacar Kak Rasya," jawab Rasya.

"Hah?" kaget Aldi, "Bang Abay, sama Kak Rasya pacaran?" tanya Aldi lagi, memastikan.

"Iya," jawab Rasya sedangkan Abay, hanya mengangguk.

"Kok cuman ngangguk sih? Gak mau ngakuin aku pacar kamu? Kenapa? Aku kurang cantik? Kurang seksi?" tanya Rasya beruntun, Abay di buat bingung sendiri dengan Rasya.

"Enggak kok Ra, enggak, cantik kok," jawab Abay lembut.

"Apa? Aku gak denger ulang coba! kata kedua dari yang terakhir!" ujar Rasya.

"Cantik?" ujar Abay mengingat kata-kata yang tadi ia ucapkan.

"Makasih Abay," ucap Rasya.

Sedangkan Aldi hanya cengo, melihat keuwuan dua orang yang ada di hadapannya.

"Aldi gak lihat, Aldi gak denger ya Allah, maafin Aldi, Aldi hilaf, Aldi janji gak akan lihat lagi," ucap Aldi sambil menutup kedua matanya dengan tangannya, terus kalimat itu yang ia sebut sampai ia terhantuk pintu kamar. Sedangkan Rasya dan Abay hanya cengo di buatnya.

"Ra, kamu udah makan?" tanya Abay, setelah sadar dari cengo nya.

"Belum Bay," jawab Rasya.

"Mau aku masakin gak?" tanya Abay kepada Rasya.

"Boleh," jawab Rasya.

"Mau aku masakin apa?" tanya Abay lagi.

"Nasi goreng," jawab Rasya.

"Siap, Tuan Putri," ujar Abay.

Kemudian Abay, melangkah ke belakang, membuat nasi goreng untuk makan siang mereka bertiga. Rasya mengikuti Abay dari belakang, sambil melihat-lihat rumah Abay. Setelah mereka sampai di dapur, Abay segera mengeluarkan sayuran, sosis, telur, dan nasi bahan untuk ia membuat nasi goreng.

Because of You [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang