The Land : Another World

-23- Guardian Nest

Sudah sepuluh kali Niel menguap dalam waktu sejam terakhir ini. Ia sedikit mengantuk karena semalam kurang tidur. Niel takut ia kehilangan fokus mengemudi dan berakhir menabrak pohon.

Saat ini mereka baru saja memasuki Hutan Tunan. Tidak seperti yang mereka bayangkan, hutan ini terlihat biasa saja. Tidak ada tanda-tanda akan ada monster yang menyerang. Semoga keadaan akan tetap seperti ini sampai mereka keluar hutan.

Menurut Walikota Harris, mereka dapat sampai ke Ibu Kota lewat jalur barat. Mereka tidak perlu singgah di kota selanjutnya, dengan begitu waktu yang mereka tempuh menjadi lebih singkat. Namun mereka harus bersedia bermalam dihutan jika melewati jalur itu.

Untungnya penduduk Didio benar-benar membawakan 'bekal' yang mereka butuhkan termasuk tenda untuk bermalam di alam terbuka.

Sampai menjelang malam, hanya beberapa monster level rendah yang menyerang mereka. Ash dan Niel bertugas membersihkan jalan dengan membunuh para monster itu, sedangkan Niel tetap berada dibalik kemudi sekaligus menjaga kereta mereka agar tidak rusak.

Tepat saat matahari tenggelam mereka menemukan tempat yang pas untuk membangun tenda. Tenda itu berukuran sedang dan bisa ditempati tiga sampai lima orang. Sky membuat api unggun kecil sebagai sumber penghangat mereka. Niel sudah tertidur dari tadi karena kelelahan mengemudi kereta kuda. Ash juga menyuruh Sky segera tidur begitu selesai makan malam sedangkan dia sendiri akan berjaga di sekitar.

Ash menghabiskan waktu dengan menjelajah di Information Center mencari hal-hal apa yang akhir-akhir ramai dibicarakan orang. Dan sesuai dugaannya post paling populer hampir semua membahas tentang pahlawan.

"Sepertinya para Guild sudah mulai merekrut para pahlawan."

Ash sempat terpikir untuk bergabung dengan sebuah Guild tapi ia masih belum bisa mempertimbangkan dampaknya. Ini masih terlalu cepat dan lebih baik ia memantau situasi terlebih dahulu. Ash juga sebenarnya tidak suka bekerja dibawah perintah orang lain. Ia lebih memilih membentuk timnya sendiri.

Ash terus terjaga selama beberapa jam sampai akhirnya Niel bangun dan menggantikan tugas Ash berjaga malam.

***

Party Ash sampai di Ibu Kota distrik Elego, yaitu Dinoz tepat pada waktu tengah hari. Sesuai dengan gelarnya, kota ini lebih maju jika dibandingkan dengan kota lain yang pernah Ash kunjungi. Banyak sekali hal baru yang pertama kali Ash lihat disini.

Biaya masuk ke kota ini cukup murah hanya seharga 25 Con. Barang-barang seperti senjata, armor ataupun potion juga dijual dengan harga sedikit miring. Bahkan Ash dapat menyewa kamar seharga 150 Con permalamnya.

Sebelum mencari penginapan, Party Ash menyempatkan diri untuk menjual hasil buruan yang mereka dapat selama perjalan kesini. Mereka mengeluarkan banyak uang selama di Kota Didio dan setidaknya penghasilan mereka kali ini dapat menutupi pengeluaran itu.

Niel berencana untuk beristirahat selama sisa hari ini. Namun Ash dan Sky memilih mengelilingi kota ini untuk melihat hal-hal baru yang mungkin berguna.

Di sepanjang jalan di kota ini penuh dengan para pedagang yang saling bersaing mempromosikan dagangan mereka. Banyak stand makanan yg menjual olahan khas kota ini. Ash membeli beberapa makanan untuk Sky dan anak itu menerimanya dengan senang hati.

Tempat terakhir yang mereka kunjungi adalah Asosiasi Petualang yang ada di Kota ini. Gedung asosiasi di kota ini terlihat lebih megah dengan tiga lantai. Misi yang disediakan juga jauh lebih banyak. Bahkan hadiah yang dijanjikan juga lebih tinggi.

Walaupun sebuah ibu kota, Dinoz masih memiliki banyak tempat berburu yang sering digunakan oleh petualang untuk menaikkan level. Di sini juga terdapat banyak Dungeon yang bisa mereka masuki. Tidak seperti dalam beberapa game yang mana Dungeon dapat diselesaikan berulang kali karena monster didalamnya bisa hidup kembali (respawn), di dunia ini Dungeon yang telah ditutup tidak bisa dimasuki kembali. Dungeon akan ditutup begitu Boss Monster dan monster di dalamnya telah dikalahkan.