-4- The Great C

1K 166 7
                                    

Pip..pip..pip..

Notifikasi dari EARS membangunkan Jioh dari tidur nyenyaknya. Sebuah pesan masuk dari Hansung membuatnya terpaksa membuka mata. Padahal alarm yang disetelnya masih akan berbunyi sekitar setengah jam lagi.

[Pesan Masuk]
Dari: Lim Hansung

Aku tidak jadi menjemputmu. Tapi kau tetap harus datang! Jika tidak aku akan mengirim beberapa orang untuk menyeretmu kesini.
--

Jioh mengedipkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya benar-benar mencerna isi pesan dari Hansung. Dasar anak orang kaya!

Jioh memutuskan untuk mandi karena ia sudah tidak lagi mengantuk jika melanjutkan tidurnya. Segala keperluannya sudah ia persiapkan sejak semalam jadi ia tak perlu buru-buru. Hanya dengan handuk yang melilit pinggang, Jioh keluar dari kamar mandi lalu mengambil pakaian yang akan digunakannya.

Masih ada waktu sejam lagi sebelum waktu yang dijanjikan. Jioh juga sudah menyempatkan diri untuk sarapan dan mengisi sisa waktu dengan menonton televisi. Tanpa sengaja, matanya menatap sebuah figura di atas laci yang terletak di samping tempat tidurnya. Figura itu berisikan foto wanita cantik yang mengenakan jas panjang berwarna putih.

Jioh tak mengerti kenapa dirinya masih menyimpan foto itu selama setahun ini. Padahal itu sudah tidak ada artinya lagi. Ia meraih figura itu lalu membuangnya ke tong sampah. Lebih baik ia berangkat sekarang sebelum otaknya memikirkan hal-hal yang tidak diinginkannya.

Hari ini langit terlihat sangat gelap dengan petir yang menyambar merata sepanjang mata memandang. Ramalan cuaca mengatakan hal serupa terjadi di seluruh daerah di Korea Selatan. Beberapa negara di belahan dunia juga melaporkan terjadinya perubahan cuaca yang sangat ekstrim. Gelombang pasang juga menyerang beberapa negara yang berada dipinggir laut. Mendengar semua hal itu membuat perasaan Jioh menjadi kurang nyaman.

"Apa akan terjadi bencana alam?" Jioh segera menggelengkan kepalanya berharap hal itu tidak akan terjadi.

Ketika sampai di lokasi dimana gate The Land berada, Jioh dapat melihat begitu banyak orang berlalu-lalang di tempat itu. Ia langsung teringat kalau hari ini adalah hari dimana The Land menerima Explorer baru. Setiap sebulan sekali, The Land akan membuka 'gerbang'nya bagi orang-orang yang ingin menjadi Explorer.

Tidak sembarangan orang dapat menjadi Explorer. Sebuah sistem misterius dari The Land akan memperhitung aspek dari seseorang dan memutuskan apakah orang tersebut diterima menjadi Explorer atau tidak. Sampai sekarang tidak ada yang tahu kriteria seperti apa yang dicari oleh The Land.

Terkadang orang yang sangat lemah pun dapat terpilih menjadi Explorer dan ada sangat banyak kasus dimana orang-orang kuat di dunia nyata tidak diterima menjadi seorang Explorer. Orang-orang menyimpulkan bahwa The Land hanya menerima 'orang yang memang dibutuhkan' dan menganggap para Explorer adalah orang-orang yang terpilih.

Tidak pernah ada orang yang bukan Explorer dapat masuk ke dalam The Land dan tidak ada satupun makhluk hidup yang berasal dari The Land dapat ke dunia manusia kecuali makhluk itu sudah mati. Itu adalah hukum mutlak yang tidak pernah bisa dilanggar.

Tidak perlu repot mencari, Jioh sudah dapat melihat Hansung dan kelompoknya di suatu tempat. Lelaki itu melambaikan tangan pada Jioh yang sedang berjalan ke arahnya.

"Selamat datang Master Pedang, Explorer Cha Jioh. Apa hari ini kau akan bertarung?" sambut Hansung dengan keceriaannya seperti biasa. Ia sempat membahas penampilan Jioh yang terlihat berbeda dari biasanya karena lelaki itu mengenakan pakaian Explorer.

Jioh mengarahkan tinjunya ke perut lelaki itu, "Jangan banyak bicara keparat! Kau bilang akan menjemputku dengan mobil mewahmu."

"Aduh!! Maaf Jioh. Kau tahu kan ketua Party akan cukup sibuk karena harus mengurus beberapa berkas," ucap Hansung sambil mengusap perutnya. Rasanya ingin sekali ia meninju balik Jioh. Tapi jika dia melakukannya, Jioh akan kembali membalasnya dan tinju Jioh benar-benar sakit.

"Ketua? Kau ketua party ini? Aku jadi meragukan kemampuan kelompok ini."

"Jangan menghinaku! Kau akan tercengang begitu melihat kemampuan mereka. Biar aku perkenalkan anggota Party kita."

Hansung memperkenalkan anggota Party yang berisi 13 orang itu satu persatu. Party itu terdiri dari 10 petarung dan 3 penambang. Anggota petarung dalam party ini mengisi posisi yang berbeda-beda. Ada dua orang healer, seorang mage, swordman, tanker dan lainnya. Explorer tipe petarung memang memiliki banyak posisi di dalamnya oleh karena itu jumlahnya sangatlah banyak.

"Ini pertama kalinya aku bertemu dengan Explorer Cha Jioh. Kau sungguh berbeda dari yang aku bayangkan," ucap gadis muda yang mengambil posisi Mage.

Maksud kata 'berbeda' yang diucapkannya sudah jelas merujuk pada penampilan Jioh yang lebih baik dari yang di bayangkan. Orang-orang yang tidak pernah melihat Jioh pasti berpikir dirinya adalah pemuda kurus kering yang tidak terurus. Gambaran seperti itu lebih cocok dengan imagenya daripada penampilan aslinya yang jauh lebih menarik.

"Aku mendengar banyak info tentangmu. Senang sekali bisa satu Party dengan penambang yang terkenal di seluruh Korea Selatan. Aku dengar pamor mu sudah sampai ke negara tetangga," ujar seorang pemuda berpenampilan klimis. Namanya adalah Lee Kwangja, Explorer grade C. Hanya melihatnya sekilas saja sudah membuat Jioh tahu dia itu tipe lelaki yang suka membual.

"Yah, begitulah," jawab Jioh sekenanya.

"Sudah dulu bicaranya. Bagaimana kalau kita segera registrasi ulang. Kita harus antri karna ada cukup banyak orang saat ini. Kalau terlalu lama bisa-bisa kita kehujanan," ujar seorang Healer berusaha menengahi. Sungguh tipenya Jioh sekali. Sudah baik, cantik dan terpenting gadis itu adalah 'dokter' di The Land. Kalau tidak salah, namanya adalah Kim Yerim.

Saat sedang mengantri tiba-tiba suasana menjadi sedikit lebih ramai. Jioh bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka tengah ributkan.

"Anak sekecil itu langsung menerima Grade C? Dia pasti sangat berbakat."

"Cepet hubungi Ketua! Kita harus bisa mengrekrutnya ke dalam Guild kita."

"Mohon maaf, guild Red Sun kami yang akan mengrekrutnya terlebih dahulu."

"Masa bodoh dengan Guild kalian. Siapa cepat dia dapat! Hei nak! Kesini sebentar!

"Hei jangan kasar-kasar! Kalau nanti dia kabur karna ketakutan kau mau tanggung jawab?"

"Ketua bilang kita harus mendapatkanya berapapun biaya yang diperlukan! Ayo cepat!"

"Wah, ini sudah cukup lama sejak terakhir kali ada orang yang langsung mendapat Grade C. Terlebih lagi di umurnya yang masih semuda itu," ucap Hansung memandang seorang anak lelaki berumur sekitar 13 tahun.

Jioh sangat setuju dengan itu. Saat dewasa nanti, bukan tidak mungkin bagi anak itu untuk masuk ke dalam Worldwide Rank. Masa depannya akan sangat cerah apalagi jika dia berhasil masuk ke Guild ternama. Tapi melihat sosok anak lelaki itu membuat Jioh teringat akan dirinya sewaktu kecil.

Itu tatapan kosong yang sama dengannya. Jioh tahu di tubuh kecil itu pasti ada banyak beban yang ditanggungnya seorang diri. Jika tidak, untuk alasan apa anak yang masih dibawah umur ingin menjadi Explorer. Anak itu pasti tidak punya pilihan lain. Untungnya tidak ada pembatasan umur bagi seorang Explorer asalkan tidak menyangkut dengan persoalan eksploitasi anak.

"Sekarang giliran kita."

-To be continued-

The Land : Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang